Cerita Ramadan: Mengawali Puasa dengan Sakit Gigi, The Real MVP!

#CeritaRamadan Kalau udah sakit sedikit, langsung periksa!

"Lebih baik sakit gigi, daripada sakit hati".

Ungkapan ini jadi lumrah di masyarakat dan dianggap sebagai sebuah kenyataan yang perlu diamini. Bahkan, pernyataan tersebut kembali dipertegas lewat sebuah lagu yang dibawakan oleh pedangdut Meggy Z berjudul Lebih Baik Sakit Gigi.

"Daripada sakit hati, lebih baik sakit gigi ini," begitu penggalan lirik dari lagu tersebut.

Come on! Padahal, jika keduanya dibandingkan sakitnya jelas berbeda, namun perih yang harus dijalani cukup setara. Bayangkan, ketika sakit gigi melanda, kamu gak bisa menjalani kehidupan seperti sedia kala. Makan susah, minum susah, mau berbicara pun sulit, bahkan diam saja sudah terasa nyeri dan ngilu.

Itu sama saja dengan sakit hati, bukan? Kamu gak akan bisa menjalani hari-hari karena terasa pilu dan kelabu akibat pikiran dipenuhi kesedihan usai perpisahan dengan sejuta alasan. Lebih parahnya, bayangkan bila kamu harus menderita sakit gigi ketika menjalani ibadah puasa.

"Sudah harus menahan haus dan lapar, eh pas sudah waktu berbuka kamu tetap sulit untuk makan. Benar-benar cobaan yang membuat berat badan turun drastis!" gerutu diriku.

Ya, akulah satu dari segelintir orang yang harus merasakan pil pahit tersebut. Memulai puasa dengan drama memegang pipi sambil meringis menahan linu saat sahur dan berbuka, bahkan sudah menjadi tontonan menarik setiap hari bagi kedua orangtuaku.

Meski demikian, aku tetap berusaha tegar menjalani semuanya seorang diri. Ya, sendirian. Soalnya, orang lain pasti gak mau dong merasakan penderitaan yang sama, bahkan mirip dengan sakit ditinggal kekasih saat sedang sayang-sayangnya.

Long short story, di titik akhir meratapi kepedihan saat tiap kali mengunyah makanan, aku pun memberanikan diri datang ke dokter gigi. Letaknya gak jauh dari rumah, cuma rasanya, untuk melangkah kaki sangat berat. Bak melangkah ke pelaminan, tapi dengan orang yang kita gak suka!

Lebih sedihnya lagi, usai proses pemeriksaan, diketahui bila gigiku sudah tidak terselamatkan untuk bisa ditambal secara langsung. Bukan berarti pilihan akhirnya jatuh pada pencabutan, tapi bisa juga diobati terlebih dahulu lewat Perawatan Saluran Akar (PSA).

Sesuai dengan namanya, "perawatan", jadi jangan heran bila ada banyak tahapan yang harus dilakukan ke depannya untuk bisa membuat gigi yang terasa ngilu ini pulih kembali bak pendekar yang baru pulang dengan sejumlah luka usai berjuang di medan perang. Mendengar hal tersebut aku bergumam dalam hati, "Menyebalkan!".

"Ini bolong yang ada di gigi kamu sudah mencapai akar, jadi akan bahaya kalau langsung ditambal karena bisa membuat bakteri di dalamnya terperangkap. Alhasil, kalau dilakukan demikian justru rasa ngilunya akan tetap ada," kata sang dokter gigi.

"Saran saya, kalau mau dicabut saja atau dilakukan perawatan saluran akar baru bisa ditambal permanen. Hanya saja, proses untuk perawatan gak bisa dilakukan sekali datang, tapi perlu minimal empat kali dengan tahapan sarafnya dimatikan terlebih dahulu, kemudian pembersihan, sterilisasi, lalu pengecekan, dan kalau sudah benar steril baru bisa ditambal," imbuhnya.

Mendengar ucapan tersebut, mau tidak mau aku memutuskan untuk mengikuti saran yang diberikan. Namun, yang bikin mataku terbelalak lagi, selain kondisi gigi yang cukup parah, adalah biaya yang harus dikeluarkan.

"Gila, mahal banget urusan gigi begini doang, bisa setengah gaji!" tuturku di atas motor saat jalan pulang.

Dari situ, aku pun kini percaya dan memegang teguh, sangat teguh bahkan, prinsip dasar yang mengatakan bila sehat itu mahal. Ya, sehat itu sangat mahal, terlebih jika asuransi perusahaanmu tidak bisa meng-cover biaya kesehatan tersebut.

Jadi, jangan lupa jaga kesehatan tubuhmu, baik secara fisik maupun mental karena sakit gigi sama menderitanya, perihnya, dan boncosnya kok dengan sakit hati. Selamat berpuasa dan semoga lancar hingga mencapai garis akhir di Lebaran mendatang!

Baca Juga: 5 Tips Hadapi Orang yang Mengumbar Aibmu di Bulan Ramadan

Topik:

  • Febriyanti Revitasari

Berita Terkini Lainnya