[OPINI] Baru Belajar Agama Saat Dewasa? Apakah Berguna?

- Perjalanan spiritual memunculkan kecenderungan untuk belajar agama
- Pemahaman mendalam tentang agama membuat kita merasa terikat dan tertarik
- Mempelajari ilmu agama membuat hidup sebagai orang beragama jauh lebih mudah
Apakah kamu seseorang yang baru saja memiliki ketertarikan untuk memperlajari agama di usia dewasa? Jika boleh saya menebak, itu pasti dikarenakan saat ini kamu baru saja melewati suatu perjalanan spiritual yang membawamu pada satu pemikiran bahwa kamu merasa bahwa nampaknya kamu perlu mendalami dan memahami tentang agama mu.
Jika demikian yang terjadi maka SELAMAT, kamu bukan satu-satunya yang sedang mengalami hal tersebut. Karena ada banyak orang di luar sana yang mengalami hal serupa termasuk saya.
Saya sejak kecil bersekolah di sekolah yang berbasis agama, pada tingkat menengah pertama pertama saya bersekolah di Madrasah Tsanawiyah, dan ketika berada di tingkat menengah atas saya bersekolah di Madrasah Aliyah. Bukankah saya terdengar seperti seorang pria yang akan memiliki pemahaman mendalam tentang agama? Faktanya tidak sedikitpun mendekati hal tersebut, saya belajar seluruh pelajaran agama selama bersekolah hanya karena kebutuhan akademik dan pada akhirnya saya melupakan seluruh materi dan keilmuan agama tersebut saat telah selesai bersekolah. Alasannya sederhana, karena saat itu saya merasa tidak membutuhkan dan merasa tidak akan berguna ilmu agama tersebut.
Semua berbalik seketika saat saya beranjak dewasa, suatu kejadian yang menimpa saya membawa saya pada perjalanan spiritual yang menumbuhkan rasa saya kepada agama yang saya anut. Saya tidak berganti kepercayaan dari kepercayaan saya yang lama, namun rasanya seperti saya adalah orang asing yang baru saja mengenal agama ini. Inilah yang merangsang saya tertarik untuk mendalami agama yang saya anut. Namun muncul pertanyaan di kepala saya, apakah ini benar-benar berguna atau bukankah saya sudah terlambat untuk mempelajari agama saat ini, bahkan ada peribahasa yang mengatakan "Belajar di waktu kecil seperti mengukir di atas batu, sedangkan belajar sesudah dewasa seperti mengukir di atas air".
Artikel opini ini saya buat sebagai testimoni yang saya rasakan selama belajar dan apa alasan yang membuat saya merasa bahwa bahkan ketika kamu belajar saat dewasa, itu akan tetap berguna dengan beberapa alasan. Meskipun saya adalah seorang muslim dan pengalaman saya ini berada dalam konteks keilmuan Islam, namun saya pikir secara umum alasan yang akan saya berikan mampu relevan dengan orang yang berbeda agama dari agama apa yang saya anut.
Menambah rasa cinta dan ketertarikan terhadap agama

Suatu permasalahan dalam hidup menghantarkan kita pada suatu perjalanan spiritual yang akan membuat kita memiliki kecenderungan kepada agama berdasarkan pengalaman saya. Perjalanan tersebut memberikan kita suatu pemikiran atau perasaan bahwa kita memerlukan Tuhan dalam hidup kita yang mana memercayainya melalui agama.
Itulah yang saya rasakan saat pertama kali melalui perjalanan spiritual, saya merasakan ketertarikan kepada agama namun hanya sebatas itu. Perasaan tersebut mulai berkembang menjadi keterikatan ketika saya mulai belajar keilmuan agama, saya ingat saat itu saya baru mulai membaca kitab Qothrul Ghaits, kitab syarah yang ditulis oleh Syekh Nawawi Al-Bantani, yaitu sebuah kitab tentang penjelasan dasar perihal keimanan dalam Islam.
Membaca buku tersebut membuat saya merasa bahwa saya kini mengenal lebih dalam tentang Tuhan dan agama saya, saya merasakan keterikatan dengan Tuhan yang ingin saya implementasikan melalui ritual ibadah keagamaan. Hal tersebut membuat saya yang awalnya hanya mencoba membaca suatu kitab tipis tersebut malah tertarik dengan kitab atau buku yang membahas hukum dalam ibadah dan kehidupan umum atau dalam Islam lebih dikenal sebagai kitab Fiqh.
Memberi kemudahan bagi kita untuk hidup sebagai seseorang yang beragama

Membaca kitab Qothrul Ghaits yang awalnya hanya saya lakukan dikarenakan sedikit rasa tertarik kini membawa saya kepada rasa tertarik yang lebih, yaitu saya mulai tertarik untuk membaca kitab fiqh yang berjudul Fathul Qorib. Saya membaca kitab ini sebagai orang awam yang tidak memiliki dasar pengetahuan agama yang kuat. Namun satu hal yang bisa saya bagikan adalah bahwa dengan mempelajari ilmu tersebut membuat saya jauh lebih mudah dalam menjalani hidup sebagai manusia beragama atau seorang muslim.
Mungkin saat kamu mendengar tentang fiqh atau apapun yang menjadi bagian dari ilmu agama, itu terdengar kompleks dan ribet. Namun percayalah, kompleksitas itu memberi kemudahan bagi kamu untuk menjalani hidup sebagai seorang muslim. Saat kita bersekolah atau sekedar mengetahui prinsip-prinsip ibadah secara general dan tidak mencoba mengetahui lebih dalam mungkin akan terasa seperti mudah, namun jika nanti menghadapi kondisi tertentu kamu akan bingung dan kesulitan.
Sebagai contoh kamu pernah belajar tentang tata cara wudhu dan sholat. Mungkin kamu merasa cukup dengan mengetahui intinya saja seperti gerakan dan bacaan, namun ketika kamu mengalami suatu kondisi yang mana kamu tidak bisa melaksanakan secara utuh gerakan dan bacaan yang kamu pelajari tersebut maka kamu akan bingung dan berakhir dengan menganggap bahwa beragama itu sulit. Padahal jika kamu mengetahui lebih dalam tentang hal tersebut maka akan jauh lebih mudah kamu dalam menjalaninya, karena kamu tahu bahwa gerakan tertentu hukumnya hanya sunnah dan tidak akan membatalkan keseluruhan ibadah.
Jadi, dengan mempelajari atau mendalami ilmu agama akan membuat kehidupan mu sebagai seseorang yang beragama lebih mudah. Dan itulah beberapa alasan yang dapat saya bagikan tentang apakah belajar agama saat dewasa itu berguna. Tidak perlu kalian khawatir tentang peribahasa di atas, selama kalian memiliki keinginan untuk belajar maka ilmu tersebut akan mampu kalian serap dengan baik.