Gagal Meng-Indonesia

Negara Indonesia dibangun sama sama oleh perbedaan, tolong jangan pecah belah hanya karena egomu.

Bangsa ini besar, punya banyak sekali semboyan semboyan yang begitu puitis, banyak juga pejabat-pejabat kami yang punya nasihat nasihat seminarik yang biasanya muncul tiap jelang pesta demokrasi. Kita tidak kekurangan kalimat-kalimat itu. Ada "Bhineka Tunggal ika" yang saya rasa semua yang ber-KTP WNI minimal tahu kalau ini ada di lambang negara Pancasila. 

Ada yang tiap 28 Oktober dijadikan status kekinian anak muda "sumpah pemuda" yang terkandung satu bangsa, bangsa indonesia. Ingat loh satu bangsa bukan satu agama. Tidak lupa quote quote yang dikeluarkan oleh pemuka agama sampai politisi, bahkan sampai ayat Alquran. Lakum dinukum.... (saya takut dikatakan menista). 

Ironi ketika ada seorang jendral berkata kalau umat mayoritas di negara ini adalah benteng terakahir dari NKRI, sepertinya bapak jendral harus merevisi kalimat yang sangat dijadikan trending topic quote bagi sekumpulan umat ini. Karena kalau merujuk kalimat beliau, harusnya yang mayoritas inilah yang jadi teladan bagi minoritas untuk mengajarkan bagaimana berbangsa bernegara dalam NKRI, ironis juga ketika kejadian intolerance ini terjadi di salah satu kota yang katanya mempunyai pemimpin yang teladan dan melayani rakyatnya. 

Negara ini negara hukum, jelas Pancasila sebagai groundnorm mengakomodir lewat sila pertama, bahkan negara ini lewat constitution-nya (pasal 29 ayat 2 UUD 1945) menjamin setiap masyarakat nya memeluk agama dan beribadah, bahkan lebih ke ranah teknisnya kegiatan ini sudah mempunyai izin yang sah. Kurang apa lagi? Masih mau bilang hukum Tuhan yang tertinggi?

Okelah kalau maunya itu, ada baiknya pertimbangkan lagi untuk tinggal di negara demokrasi negara hukum (rechtstaat). Sekarang sebenarnya jadi pertanyaan kami minoritas ini sebenarnya dianggap apa? ketika kami tidak merdeka di negara kami sendiri. Benar kata Bung Karno, kalau nanti yang akan jadi lawan kita dalam berbangsa bernegara adalah bangsa kita sendiri.

Tolonglah sadar, negara ini bukan negara agama. Negara ini juga bukan negaramu saja. Negara ini Indonesia, negara yang dibangun sama-sama oleh perbedaan, tolong jangan pecah belah hanya karena egomu, karena saya rasa Tuhan di surga juga tidak sepakat jika ada kejadian di ITB kemaren.

Rizky Jonathan

Rizky Jonathan Lumban Gaol Photo Writer Rizky Jonathan Lumban Gaol

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Ernia Karina

Berita Terkini Lainnya