'Tomb Raider': Ketika Perempuan Gak Harus Pakai Baju Terbuka Buat Berjaya

#MovieOn Mau sampai kapan kostum wanita dibuat terbuka?

Mungkin sudah bukan rahasia umum lagi kalau Hollywood memang suka bikin kostum yang 'mengumbar' tubuh aktris mereka. Mulai dari kostum bikini metal Princess Leia zaman Star Wars - Return of The Jedi sampai Prajurit Amazon di Justice League, rasanya tak bisa dihitung lagi sudah berapa kali Hollywood 'mengekspos' tubuh perempuan dalam balutan kostum-kostum yang terlampau mini.

Saking seringnya, kita sampai tak sadar bahwa ini salah satu bentuk eksploitasi, seolah tak ada yang bisa dibanggakan dari peremuan selain moleknya tubuh. Padahal, jika bisa diulas lebih dalam, karakter yang mereka perankan sebenarnya 'badass' dan butuh penghargaan lebih dari sekadar kostum mini yang menampilkan bagian-bagian tubuh.

1. Salah satu keberhasilan Hollywood dalam 'merevisi' kostum wanita adalah lewat 'Tomb Raider'

'Tomb Raider': Ketika Perempuan Gak Harus Pakai Baju Terbuka Buat BerjayaYoutube.com/Moviefone

Hollywood sudah seharusnya sadar bahwa kostum tak bisa lagi jadi patokan atau tolok ukur karakter seseorang. Contohnya film yang baru rilis kemarin, Tomb Raider. Film yang dimainkan Alicia Vikander itu mengenakan tank top dengan celana panjang kargo yang memang sudah seharusnya dipakai ketika kamu sedang bertualang.

Coba deh waktu zamannya Angelina Jolie, kamu ingat nggak apa yang dia pakai? Ya, celana gemes mini. Pakai begituan di tengah hutan bisa-bisa digigit nyamuk, bahkan ketempelan lintah juga bisa.

2. Hollywood seringkali mendesain kostum perempuan dengan gaya yang 'mengundang'

'Tomb Raider': Ketika Perempuan Gak Harus Pakai Baju Terbuka Buat Berjayascreenrant.com

Kostum-kostum itu dibuat untuk 'memanjakan' mata para penikmat film, terutama laki-laki. Banyak yang nggak sadar, tapi sebenarnya ini sudah cukup keterlaluan.

Film 'Wonder Woman' yang disutradarai oleh Patty Jenkins sudah bagus, kostum yang dipakai prajurit Amazon sudah berhasil 'menutupi' bagian-bagian tubuh yang vital dan sudah seharusnya dilindungi saat berperang.

Tapi ketika kamu nonton Justice League yang disutradarai Zack Snyder, kenapa kostum itu kembali terbuka?

3. Di Marvel Cinematic Universe, para perempuannya sudah mulai mendapat peran dan kostum yang 'badass' dan itu permulaan yang baik!

'Tomb Raider': Ketika Perempuan Gak Harus Pakai Baju Terbuka Buat Berjayaareajugones.sport.es

Coba deh kamu lihat di film "Thor: Ragnarok" dan "Black Panther". Kamu bisa lihat prajurit Valkyrie pakai baju kulit dan jubah yang super duper keren. Mereka bisa tetap berperang tanpa takut melukai diri sendiri.

Sedangkan di Black Panther, kamu sendiri bisa lihat prajurit Dora Milaje yang mematikan. Dengan kostum yang tak mengumbar tubuh bukan berarti kamu nggak bisa jadi keren dan mencuri perhatian, bukan?

 

4. Harus kita sadari, bahwa perempuan juga manusia. Bukan komoditas yang bisa dieksploitasi tubuhnya

'Tomb Raider': Ketika Perempuan Gak Harus Pakai Baju Terbuka Buat Berjayaizismile.com

Konstruksi sosial yang berasal dari kekuasaan patriarki bikin struktur sosial jadi nggak adil, termasuk ketimpangan gender. Jadi kadang perempuan sering ditempatkan sebagai subjek yang tugasnya menjadi pusat perhatian.

Salah satu 'cara' yang dianggap efektif untuk menarik perhatian ya apa? Ya dengan mengekspos tubuh mereka, gak peduli mereka suka atau gak.

Film-film Hollywood bisa jadi reflektor atau cerminan dari ketimpangan gender dalam masyarakat sehingga eksploitasi tubuh perempuan dianggap wajar dengan berdalih ekstetika semata. Padahal itu jelas gak wajar, perempuan mana yang mau dianggap objek yang cuma dikagumi tubuhnya saja?

5. Kita sebagai penikmat film punya hak untuk tahu dan hak untuk mengemukanan pendapat, bahwa tak selamanya perempuan bisa jadi komoditas semata

'Tomb Raider': Ketika Perempuan Gak Harus Pakai Baju Terbuka Buat Berjayastyle.udn.com

Bersikap kritis terhadap sesuatu yang kecil itu perlu, supaya orang-orang tak membenarkan hal yang dianggap biasa. Jika kamu nonton ada perempuan di industri hiburan mendapat perlakuan seenaknya, dijadikan bahan lawakan, atau pakai baju yang 'too revealing' demi hiburan, kamu harusnya protes. Gak ada yang mau jadi objek tontonan semata.

Kita semua berhak mendapatkan peran yang sama, entah di industri hiburan atau pun tidak. Kita harus sadar kalau pemujaan kecantikan perempuan yang bertubuh langsing, putih dan jenjang adalah salah satu bentuk kekerasan simbolis kalau niatnya untuk memuaskan pasar.

Sampai kapan perempuan mau terus-terusan dianggap bukan apa-apa tanpa tubuh moleknya? Perempuan juga bisa berkarya, tanpa harus dipandang sebelah mata.

Ice Juice Photo Verified Writer Ice Juice

A dyslexic peculiar organism capable of turning caffeine into words.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya