Cerita Ramadan: Puasa demi Imbalan hingga Antre Tanda Tangan Ustaz

Bisa mengumpulkan Rp300 ribu hingga Rp500 ribu

Intinya Sih...

  • Saat kecil, iming-iming hadiah membuat fokus puasa berkurang, namun mengumpulkan uang hingga Rp300 ribu-Rp500 ribu.
  • Momen mengisi buku agenda kegiatan Ramadan dan berkumpul bersama keluarga menjadi hal yang sangat berharga.

Jakarta, IDN Times - Ramadan menjadi momen yang paling ditunggu umat Islam, karena di saat itu semua masyarakat akan diuji kesabaran hingga tingkat keimanannya.

Kini, umat Islam tengah menjalankan ibadah Ramadan 1445 Hijriah/2024 Masehi. Tentunya, di masa kecil kita memiliki beragam hal unik.

Sewaktu saya duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), saya memiliki beragam cerita seru terkait puasa.

Saat itu, saya baru melakukan puasa setengah hari, namun saat ditanya orang lain, saya selalu menyebut puasa satu hari penuh karena saya mengincar iming-iming hadiah dari saudara hingga orang tua bila berhasil menjalani puasa secara penuh.

Beragam iming-iming hadiah ini pun membuat saya kurang fokus menjalani puasa. Hasilnya, pada akhir puasa, saya bisa mengumpulkan uang Rp300 ribu hingga Rp500 ribu.

Kemudian saya juga merindukan momen mengisi buku agenda kegiatan Ramadan, seperti mengisi kolom salat lima waktu, menceritakan kegiatan puasa di setiap harinya hingga mengantre untuk meminta tanda tangan pak ustaz atau penceramah usai salat tarawih.

Dalam buku kegiatan, saya juga menuliskan kesimpulan dari isi ceramah dan tanda tangan pun harus diisi penuh oleh sang peceramah hingga satu bulan. Hal ini seru karena mau tidak mau saya harus menjalanlan salat tarawih hingga selesai.

Namun seiring berjalannya waktu, saya pun mengerti bahwa puasa adalah kewajiban bagi umat Islam dan harus dijalani dengan sepenuh hati dan ikhlas karena puasa juga masuk rukun Islam ke-4.

Tak hanya itu, momentum berkumpul bersama keluarga saat buka puasa pun menjadi sesuatu yang sangat berharga. Khususnya momen saat ibu membangunkan sahur, membantu menyiapkan sahur, tarawih bersama keluarga di masjid, dan pastinya berbuka puasa bersama dengan menu yang lengkap, meski sederhana menjadi hal yang sangat istimewa.

Baca Juga: Cerita Ramadan: Sahur dan Butter Cookies Buatan Ibu

Topik:

  • Jujuk Ernawati

Berita Terkini Lainnya