[OPINI] Reaksi Kurang Waras Penonton 'Karma'

Karma selalu jadi misteri. Banyak orang penasaran, hingga bisa jadi sumber rezeki bagi sang peramal

Terlepas dari fakta atau hanya pembohongan publik, acara televisi “KARMA” ANTV sukses menjadi perbincangan banyak orang. Karma selalu menjadi misteri. Sehingga kepastiannya membuat banyak orang penasaran, hingga bisa menjadi sumber rezeki bagi sang peramal Roy Kiyoshi.

Ingin sekali rasanya yang diundang di acara tersebut adalah para koruptor, calon koruptor, maupun dewan terhormat lainnya, untuk menunjukkan karma apakah yang menimpa kelakuan kotornya? Tentang karma, apakah ada yang lebih tahu dari Tuhan?

Mungkin, penonton lebih bijak untuk menilai, apakah setiap segmen dari acara ini benar-benar membuat kualitas hidup lebih baik? Apakah dengan mengetahui misteri, hidup menjadi kejutan lagi?

Namun apapun bentuk sajiannya, “KARMA” ANTV ini menjadi tontonan alternatif di tengah sinetron atau FTV yang tidak kalah mengada-ngada. Judulnya saja setengah mati harus menerjemahkannya “Anak Suamiku, bukan Anak-anakku”, “Anak tak bernama dialah anak Kandungku”, dan judul-judul tak simple lainnya.

Mungkin, inilah yang menggambarkan bahwa kebanyakan warga Indonesia menyukai hal-hal ribet, pemikiran yang ruwet. Kisah misteri yang disampaikan partisipan “KARMA” bisa jadi renungan untuk penonton lainnya bahwa karma itu ada. Setiap yang berbuat akan mendapatkan karmanya, entah cepat atau lambat, dunia atau akhirat.

Dari sekian penonton yang membuat “KARMA” ANTV melejit dengan rating tinggi, berikut tiga reaksi yang mungkin timbul dan tak terpikirkan oleh orang waras lainnya.

1. Acara horor tak lagi menakutkan

[OPINI] Reaksi Kurang Waras Penonton 'Karma'Instagram.com/karmashowantv

Tanggapan ini saya dapatkan dari seorang ibu muda yang kesehariannya menonton FTV, sinetron, FTV lagi, serial India, lalu dunia terbalik. Ibu jelita ini menjelaskan dengan menggebu bahwa “KARMA” adalah tontonan bagus, seram, namun tidak menakutkan.

Bagaimana bisa menakutkan, apalagi seram, lihat saja Roy yang unyuk-unyuk bin imut itu. Tatapan indigonya begitu terang, sayang Roy harus sedikit lebih membuka mata ketika menatap kamera. Jangan tertawa, ini horor.

“Karma” ANTV tetap asyik dinikmati karena tidak ada kuda terbang, ular raksasa, atau seorang pemuda menaiki kuda terbang sambil memegang handphone seperti yang sudah-sudah. Jika bahasannya tentang tuyul, ya tuyul yang dihadirkan.

Jika kasusnya dengan susuk, pasti yang diceritakan adalah perempuan cantik. Cuman mungkin bumbunya yang berlebih, bair sedap, biar memikat.

2. Mengubah mindset tentang dukun atau paranormal

[OPINI] Reaksi Kurang Waras Penonton 'Karma'instagram.com/roykiyoshi

Bagi orang Indonesia, dukun, paranormal, ataupun orang pintar (Walaupun tidak S1) melulu seram, brewokan, jarang mandi, kumisan, dan laki-laki. Tapi pembawa acara “Karma” menampik semua ini. Peramal seperti Roy Kiyoshi pasti digandrungi karena tampaknya mirip boyband, apalagi bersanding dengan Robby Purba yang macho itu.

Paranormal itu memang identik dengan bajunya serba hitam, namun Roy kini menampilkan sisi paranormal yang lain yaitu jas hitam. Lebih berkelas dan peramal kekinian. Mungkin, Roy, satu-satunya yang bisa disebut orang pintar dalam arti sebenarnya.

Ia adalah Sarjana Bahasa Mandarin di Beijing Language and Culture University China ini memiliki nama asli Roy Kurniawan. Bakat indigonya telah didapat sejak usia 5 tahun. Sehingga melihat penampakan makhluk lain sudah merupakan hal yang biasa baginya.

Pandangan pertamanya soal masa depan yang tak boleh diremehkan yaitu ketika ia berujar kepada ibunya, bahwa ia melihat kakeknya sebentar lagi akan meninggal dunia. Selang beberapa hari, apa yang dikatakannya terbukti.

Mungkin, ada yang menganggap kebetulan, namun Roy kembali melihat pandangan masa depan yang terbukti benar. Roy Kiyoshi Roy pernah memprediksi di jauh-jauh hari bahwa akan ada ormas Islam yang dibubarkan dan memicu banyak perdebatan, dan ramalan itu kemudian terbukti saat ormas HTI dibubarkan di masa pemerintahan Jokowi.

Sebelumnya juga memprediksi tentang jatuhnya pesawat terbang Malaysia Airlines, meletusnya Gunung Kelud dan Sinabung, hilangnya pesawat di kepulauan Majene, dan bencana tanah longsor di Ponorogo Jawa Timur. Kebanyakan prediksinya memang selalu terbukti.

Ingin sekali bertanya pad Roy, dengan memiliki pandangan masa depan tersebut apakah Roy juga bisa mengubahnya? Tidakkah ketakutan berlebih dan kegelisahan yang bertubi, menghantuinya setiap hari?

Sebab Roy atau siapapun tak pernah bisa mengubah yang akan terjadi. Maka nasihat-nasihat Roy kepada partisipannya itu kebanyakan normatif, sama seperti nasihat-nasihat penceramah lainnya.

3. Terinspirasi

[OPINI] Reaksi Kurang Waras Penonton 'Karma'instagram.com/roykiyosh

“Setelah menonton Karma, saya merasa terinspirasi. Bahwa memang segala yang dilakukan akan ada karma baik dan buruknya". Begitu status netizen zaman now sambil tidak lupa membubuhkan emoticon terinspirasi.

Wah, luar biasa. “Karma” ANTV memang merasuki jiwa. Apa mungkin terinspirasi untuk melakukan hal-hal mistis atau diikuti oleh sekelompok makhluk halus bakal jadi tren kekinian? Oh, tidak. Untungnya, jam tayang “Karma” ini tengah malam.

Jadi, ibu-ibu penguasa remote mungkin sudah tertidur lelap. Yang muda, yang ingin tahu tayangan “Karma” bisa menontonnya sekali-kali. Jika sudah ada adegan tak wajar dan menggelikan, segeralah ganti saluran. Sebab menonton “Karma” yang tayangannya bisa berulang-ulang ini bisa memuntahkan seluruh isi perut atau mengganggu kualitas tidur Anda.

Ni Nyoman Ayu Suciartini Photo Verified Writer Ni Nyoman Ayu Suciartini

I'm a writer

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya