[OPINI] Prediksi Arah Bahasa dan Sastra Akibat Pengaruh Agama

Memang bisa berpengaruh, ya?

Agama di era modern saat ini pastinya tidak akan lepas juga dari adanya perkembangan IPTEK. Hampir semua sisi kehidupan manusia terpengaruh dengan proses digitalisasi. Namun, banyak pengguna internet hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut dengan baik. Kominfo baru-baru ini menggelar webinar bertajuk literasi digital sebagai sarana meningkatkan pengetahuan agama yang humanis. Sudah pasti peran bahasa dan sastra masuk ke dalam pembahasan tersebut karena sastra dan bahasa adalah satu kesatuan. Pembicaraan mengenai agama dan sastra sendiri tidak jarang memunculkan pertentangan. Namun sebenarnya keduanya menunjukkan perspektif yang sama. Agama sebagai sumber yang melahirkan hukum-hukum keagamaan dan norma-norma agama, dalam agama selalu ada batasan-batasan yang mengikat, sedangkan dalam sastra dikenal adanya pembebasan akan jiwa, yang mana dalam sastra sastrawan memiliki kebebasan atau hak dan wewenang dalam berkarya.

Esensi Agama dan sastra sebagai makna tidak jauh berbeda. Sejatinya keduanya memiliki kesamaan yang bermuara pada klaim pencerahan. Agama dan sastra sama-sama bermuara pada jiwa manusia. seperti yang diketahui manusia mencari kemanusiaannya yang hilang melalui sastra dengan berpuisi atau berprosa. Dalam Agama doa-doa dijadikan sebagai sentuhan jiwa agar hati tenang, agama menuntun manusia untuk membersihkan diri dari keruwetan jiwa. Perkembangan bahasa dan sastra akibat pengaruh agama di era modern hadir untuk mencerahkan manusia, karena karya sastra yang di dalamnya terbentuk dari adanya rangkaian-rangkaian bahasa seorang pengarang dianggap memiliki kepekaan batiniah yang lebih tinggi dibandingkan manusia lainnya. Agama hadir dalam kehidupan manusia untuk merevolusi kondisi sosial yang timpang dari sisi keadilan, agama hadir untuk melepaskan manusia dari segala bentuk penindasan. Karena itu tidak jarang kritik atas kesemrawutan tatanan ditentang dalam sebentuk karya sastra yang sering kita sebut sebagai karya kritik sosial. Agama adalah aturan tetapi agama tidak selalu memenjarakan pemeluknya. Aturan dalam agama selalu mengikuti kebutuhan pemeluknya sesuai dengan kondisi zaman yang sedang terjadi, oleh sebab itu perkembangan bahasa dan sastra akibat pengaruh agama saat ini sangatlah jauh lebih baik apalagi dengan adanya perkembangan IPTEK. tetapi kembali lagi ke awal bahwa lebih banyak manusia hanya mampu menerima informasi tanpa kemampuan memahami dan mengolah informasi tersebut dengan baik. Maka di sini perlu adanya alat-alat atau aksi dan kegiatan tertentu agar manusia tidak salah kaprah.

Arah bahasa dan sastra ke depannya akibat pengaruh agama pastinya akan lebih membaik atau jauh lebih istimewa. Sastra diprediksi akan lebih unggul ke depannya karena sastra dianggap sebagai kritik sosial dan bahasa akan lebih berkembang karena bahasa dianggap sebagai jembatan yang menjembatani antara sastra dan agama. Bahasa sastra dan bahasa agama memang jauh berbeda namun, bahasa sastra ke depannya akan lebih diminati bagi orang awam. Maka, agama yang dibahas dalam sastra akan memiliki tempat tersendiri dan sebaliknya yakni sastra yang ada dalam agama. Dalam satu contoh Sastra dalam agama yakni akan membahas sejarah-sejarah kenabian. Bagaimana nabi saat itu berjuang, yang pada akhirnya akan menumbuhkan semangat dalam diri manusia, begitu juga bagaimana nabi dan para sahabatnya terpuruk yang kemudian dapat melewati itu semua, hal ini akan menjadikan manusia berpikir dalam jiwa mengenai kehidupan yang selanjutnya mengarahkan manusia menjadi manusia yang lebih baik. Bahasa agama sendiri memang cukup sulit untuk dimengerti, maka diperlukan adanya bahasa sastra yang dengan baik memaparkan apa yang ada dalam bahasa agama.

Baca Juga: [OPINI] Mencegah Radikalisme dengan Literasi Media

Winda Sopiyanti Photo Writer Winda Sopiyanti

Freelance, Literature, Quirkyalone

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Novaya

Berita Terkini Lainnya