11 Prediksi Kiamat yang Ternyata Gak Terjadi, Bikin Panik!

Dua astrolog Jerman bernama Johannes Stöffler dan Jacob Pflaum mempublikasikan ramalan yang agak mengerikan, bahwa, pada tahun 1524, banjir besar Nuh akan datang kembali, dan kemungkinan, banjir besar ini akan menenggelamkan seluruh Bumi. Di Italia, peramal Luca Gaurico memprediksi hal serupa.

Banyak orang yang mendengar kabar tersebut panik. Beberapa orang kaya di Prancis membangun sebuah bahtera, dan orang Romawi melarikan diri ke lantai tertinggi rumah mereka. Pamflet tentang kiamat menyebar kemana-mana. Melansir kabar Smithsonian, pembuat kapal mendapat untung, karena kapal dijadikan langkah penyelamatan jika banjir besar tiba.

Ketika tahun 1524 tiba, tahun itu justru berakhir menjadi tahun kekeringan. Ups! Sedikit rintik hujan memang turun pada tanggal 20 Februari, tapi yang pasti bukan banjir besar yang diprediksi bisa menenggelamkan bumi. Segera setelah itu, orang-orang turun ke jalanan dan terjadi kerusuhan. Kerusuhan yang disertai kekerasan ini juga menewaskan ratusan orang.

"Dark Day of 1780" menjadi peristiwa pagi hari yang sangat tidak menyenangkan di New England. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 8:00 pada tanggal 19 Mei 1780. Dikutip History, para petani terganggu dengan gumpalan awan berwarna karat yang menghalangi matahari. Langit meredup, New England menjadi gelap. Bahkan saat makan siang, orang harus menggunakan lilin, lho. Hal itu tentunya menjadi hal yang menakutkan.

Pada tahun 1700-an, banyak orang yang mengaitkan hal ini dengan takhayul, seperti menyalahkan iblis. Jelas, Hari Kegelapan pastilah dikaitkan dengan Hari Penghakiman bagi kebanyakan orang, kan?

Dilansir BBC, penjelasan yang paling diterima adalah kebakaran hutan. Ini didukung oleh bukti cincin bekas kebakaran di batang pohon New England yang berasal dari periode itu.

Tidak peduli di era apa seseorang hidup, skenario hari kiamat akan selalu datang untuk membuat panik. Pada awal abad ke-20, misalnya, banyak orang sangat khawatir jika komet Halley akan berputar kembali pada tahun 1910. Mengapa?

Pasalnya, sebagaimana yang dijelaskan The Guardian, Observatorium Yerkes telah mendeteksi zat beracun bernama cyanogen di ekor komet Halley. Seorang astronom Prancis bernama Camille Flammarion, memperingatkan penduduk bahwa jika racun gas ini melewati Bumi pada 19 Mei, semua kehidupan akan berakhir.

Semua orang mengira bahwa ini adalah akhir umat manusia. Gereja-gereja mengadakan doa sepanjang malam. Penjual minyak ular menjual "pil komet" untuk mencari keuntungan. Banyak masyarakat yang menutup lubang kunci rumah mereka agar gas beracun tidak masuk, dan juga membeli masker gas. Saat komet itu akhirnya melewati langit, ternyata tidak ada yang terjadi.

Melansir kabar Rolling Stone, Jim Jones dikenal karena mengumpulkan ratusan orang untuk masuk ke dalam gerejanya, yang dijuluki Kuil Rakyat. Salah satu hal yang digunakan Jones untuk memigrasikan jemaatnya ke California, adalah ramalan kiamat yang gagal.

Jones mengumumkan bahwa perang nuklir akan memusnahkan populasi pada 15 Juli 1967. Jones mengklaim bahwa dia akan menjadi juru selamat, layaknya Musa.

Namun, satu mantan anggota yang bergabung dengan gereja Jones pada tahun 1970 mengatakan bahwa Jones masih memikirkan kehancuran nuklir di masa depan. Hal ini akhirnya menyebabkan insiden Jonestown yang mengerikan pada tahun 1978, di mana Jones memanipulasi para pengikutnya untuk menenggak sianida, karena jika tidak, militer Guyana akan membantai anak-anak mereka. Tragedi ini menewaskan lebih dari 900 orang. 

Setiap 179 tahun, semua planet di Bima Sakti berbaris di satu sisi matahari. Sayangnya, pada tahun 1974, mengutip laporan Mental Floss, astronom Stephen Plagemann dan astrofisikawan John Gribbin mengejutkan publik dengan publisnya buku terlaris mereka The Jupiter Effect.

Mereka mengatakan bahwa penyelarasan antarplanet pada 10 Maret 1982 akan menyebabkan banjir besar, gempa bumi, gelombang pasang, dan bencana alam lainnya. Roland Emmerich bahkan membuat film tentang prediksi tersebut.

Di buku ini juga diprediksi bahwa ketika Efek Jupiter tiba, gempa bumi besar di sepanjang patahan San Andres akan meluluhlantakan Los Angeles. Tapi, hal ini tentunya tidak terjadi.

Seperti yang dijelaskan oleh Dallas Observer, seorang laki-laki bernama Hon-Ming Chen membentuk Gereja Keselamatan Tuhan. Sistem kepercayaan kelompok ini, mencampurkan Ufologi, Kristen, Buddha, dan Taoisme, memiliki gagasan bahwa dunia telah selamat dari lima "kesengsaraan" bencana, dan mereka meyakini bahwa kesengsaraan keenam akan datang.

Untuk bertahan hidup, sebanyak 2.000 pengikut Hon-Ming Chen di Taiwan melakukan eksodus ke Garland, Texas. Mereka meyakini bahwa Tuhan akan muncul pada tanggal 31 Maret 1998, yang kemunculannya di awali di saluran TV pada tanggal 25 Maret untuk mengumumkan kedatangannya. Ia akan menyelamatkan mereka dengan piring terbangnya, sehingga mereka bisa melarikan diri dari kehancuran bumi.

Mengutip laman Associated Press, saat 25 Maret tiba, ternyata tidak ada yang terjadi. Hon-Ming Chendia sendiri mengakui kekalahannya alih-alih mencari alibi. Dia menjelaskan, "Karena kita tidak melihat pesan Tuhan di televisi malam ini, prediksi saya pada tanggal 31 Maret dapat dianggap omong kosong."

Pada tahun 1999, istilah Y2K membawa kenangan yang mencekam bagi mereka yang merasakannya. Pemrogram awal memasukkan tanggal ke dalam sistem komputer hanya menggunakan dua digit terakhir yakni IE, 66, 84, dan sebagainya. Jadi, bug Y2K dianggap dapat menyebabkan masalah bagi industri seperti bank, maskapai penerbangan, dan pembangkit listrik, yang bergantung pada pemograman dengan tanggal yang akurat.

Amerika Serikat menghabiskan jutaan dolar untuk memperbaiki semua perangkat lunak. Tapi, kecemasan Millenium Bug semakin parah, beberapa orang mengira bahwa semua komputer akan rusak. Beberapa yang lain khawatir rudal nuklir akan diluncurkan.

Itulah sebabnya, seperti yang diingat Majalah Time, banyak orang yang menimbun makanan kaleng, bersembunyi di bunker, membeli generator, dan berlatih bertahan hidup di alam liar. Akan tetapi, faktanya tidak terjadi.

Tahun 2008, dunia 'diancam' oleh akselerator partikel raksasa senilai 6 miliar dolar AS atau setara Rp86 triliun di Jenewa, yang dijuluki Large Hadron Collider. Awalnya, LHC dirancang untuk menghancurkan proton dan menciptakan efek samping Ledakan Besar, demi studi ilmiah, yang sejujurnya adalah semacam eksperimen sains.

Masyarakat pun dibuat gusar oleh "teori" ketika LHC diaktifkan pada 10 September, itu akan menghasilkan lubang hitam yang berkembang tak terbatas, yang kemudian akan melahap alam semesta.

Hal ini tentu saja tidak mungkin terjadi. Mengutip kabar The Telegraph, saat Large Hadron Collider dihidupkan, tidak ada lubang hitam yang terbentuk, dan yang ditakutkan banyak orang pun tidak terjadi.

Dikutip dari laporan The New York Times, seorang televangelis bernama Harold Camping membuat lebih dari 5.000 papan iklan di AS, tampil di banyak media, dan menulis banyak buku, dengan mengatakan bahwa hanya orang Kristen yang baik seperti dia yang akan diselamatkan dari akhir dunia. Camping pertama kali menyebarkan pesan ini pada tahun 1988, hadir kembali pada tahun 1994, 2009, dan bahkan melakukannya kembali pada tahun 2011.

Camping pun dianggap memanfaatkan ketakutan orang. Ia menghasilkan banyak uang karena banyak orang yang menyumbangkan tabungan mereka untuk mendukung perjuangannya, bahkan ada seorang pengikut yang bangkrut akibat menyumbangkan uang kepadanya.

Parahnya lagi, beberapa pengikut Camping melakukan tindakan tragis yang mengerikan karena ramalannya. Setidaknya satu orang melompat dari gedung, ada pula seorang ibu yang membunuh dua putrinya yang masih kecil, karena tidak ingin jika anaknya melihat kiamat.

Namun, setelah dua prediksi yang gagal di tahun 2011, organisasi Camping mulai padam. Pada 2013, ia meninggal karena terjatuh pada usia 92 tahun.

Peristiwa ini pasti sudah tidak asing lagi bagi kalian. Ya, kalender Maya berakhir pada tahun 2012. Namun, kebanyakan orang beranggapan bahwa ini adalah akhir dunia juga.

Seperti yang dijelaskan NASA, kalender Maya tidak pernah membuat ramalan tentang akhir dunia. Lebih lanjut, kalender ini menempatkan 21 Desember 2012 bukan sebagai tanggal kepunahan, melainkan periode kelahiran kembali sebelum siklus berikutnya dapat dimulai.

Pada tahun 2015, muncul peramal baru bernama Efrain Rodriguez di YouTube. Rodriguez mengaku memiliki penglihatan di mana asteroid akan menghantam Puerto Rico pada pukul 2:00 pagi, pada tanggal yang tidak ditentukan tahun itu, memicu gempa bumi besar yang akan menghancurkan Amerika.

Cukup banyak orang yang bersemangat tentang akhir dunia yang diprediksi Rodriguez. Akan tetapi, NASA meyakinkan bahwa itu hanyalah omong kosong semata. Seperti yang mereka tunjukkan, tidak ada bukti ilmiah tentang asteroid yang mengancam Bumi, dan kemungkinan asteroid mungkin akan menghantam Bumi di abad berikutnya, dan itu kemungkinannya hanya sebesar 0,01 persen.

Begitu banyaknya prediksi akan akhirnya dunia tentu membuat banyak orang gusar. Tapi, selayaknya kita harus melihat lebih dalam bahwa semua itu adalah misteri dan tidak ada yang mengetahuinya secara pasti, seperti kelahiran dan kematian umat manusia.