12 Fakta Menarik tentang Rosalynn Carter, Dijuluki Steel Magnolia

Rosalynn Carter menikmati masa kecilnya di Plains, Georgia. Namun, kematian ayahnya, Wilburn Edgar Smith, saat Rosalynn berusia 13 tahun membuatnya memiliki tanggung jawab besar. Sebagai anak tertua dari empat bersaudara, Rosalynn dan ibunya bekerja sebagai penjahit sembari mengurus adik-adiknya yang masih kecil.

Selama perjuangan hidupnya yang berat ini, Rosalynn memiliki sahabat bernama Ruth Carter, yang kebetulan adalah adik perempuan Jimmy Carter. Selama bertahun-tahun lamanya, Rosalynn hanya mengenal Jimmy Carter sebatas tetangga dan kakak laki-laki sahabatnya. Namun, menurut buku Jimmy Carter karya Peter G. Bourne, Rosalynn mulai menyukai Jimmy saat dia melihat foto Jimmy mengenakan seragam di Akademi Angkatan Laut AS.

Ruth akhirnya mencomblangkan Rosalynn dan Jimmy. Mereka dipertemukan selama cuti musim panas Jimmy pada 1945. Meskipun hanya sekali kencan, Jimmy Carter memutuskan menikahi Rosalynn. Jimmy melamar Rosalynn pada hari Natal pada 1945.

Akan tetapi, meskipun Rosalynn juga jatuh cinta dengan Jimmy, dia tidak langsung memberikan jawaban "iya". Rosalynn merasa belum siap untuk menikah di usia muda. Rosalynn ingin menyelesaikan pendidikannya di Georgia State College for Women.

Sayangnya, Jimmy orang yang gigih. Setelah kembali ke akademi Angkatan Laut AS, dia dan Rosalynn saling bertukar surat. Karena Jimmy terus membujuknya, Rosalynn akhinya menyetujui lamaran Jimmy, meskipun Rosalynn harus mempersingkat studi desain interiornya.

Di awal pernikahan mereka, Jimmy Carter adalah seorang perwira angkatan laut. Dia ditempatkan di banyak negara bagian, yang membuat Rosalynn Carter harus bepergian bersama suaminya. Menurut penulis Peter G. Bourne, Jimmy sangat fokus dengan pekerjaannya tersebut. Sementara Rosalyn, lebih fokus pada tumbuh kembang ketiga putra mereka. Pasangan itu membuat rencana untuk pensiun ke Hawaii setelah masa jabatan Jimmy di Angkatan Laut selesai.

Namun, rencana mereka berubah ketika Earl Carter, ayah Jimmy, meninggal dunia pada 1953. Ayahnya mewariskan pertanian kacang tanahnya dan beberapa bisnis lain. Istri Earl Carter, Lillian Carter, dan putra bungsunya, Billy Carter, sakit-sakitan. Lillian pun meminta agar Jimmy pulang dan mengurus segalanya. Namun, Rosalynn juga bersikeras bahwa dia tidak ingin tinggal di rumah orangtua suaminya.

Kehidupan di Angkatan Laut sebenarnya cukup menjanjikan bagi Jimmy dan Rosalynn. Peluang mereka untuk sukses jauh lebih terbuka. Sementara itu, tinggal di Plains, Georgia, membuat Rosalynn khawatir. Dia tidak mau diatur oleh ibu mertuanya dan ibunya sendiri. Rosalynn juga cemas jika Jimmy tidak bahagia karena harus melepaskan pekerjaan yang dia sukai.

Namun, Jimmy justru memutuskan untuk pulang. Hal ini memicu pertengkaran besar dan hampir mengakhiri pernikahan mereka. Jimmy keras kepala, begitu pula dengan Rosalynn. Setelah berlinangan air mata, barulah Rosalynn setuju untuk pulang ke kampung halaman bersama suaminya.

Jimmy dan Rosalynn Carter dikaruniai tiga putra saat masih berada di angkatan laut, Jack Carter (lahir tahun 1947), Donnel Jeffrey Carter (lahir tahun 1950), dan James Earl Carter III (lahir tahun 1952). Mereka semua lahir di belahan negara bagian berbeda. Menurut buku A Full Life: Reflections At Ninety, yang ditulis Jimmy Carter sendiri, anak-anak mereka sangatlah berharga, terutama di masa tersulit dalam pernikahannya dengan Rosalynn. Hal ini tercetus ketika Rosalynn sangat marah pada Jimmy karena meninggalkan karier angkatan lautnya demi pulang ke Plains, Georgia. Jadi, putra tertua mereka, Jack Carter, menjadi perantara di saat Rosalynn tidak mau berbicara dengan suaminya.

Namun, hal itu berakhir ketika Rosalynn dan Jimmy berdamai. Meskipun Jimmy menyayangi ketiga putranya, tapi Jimmy menginginkan seorang anak perempuan. Namun, Rosalynn tidak mengharapkan hal yang sama. "Kami terus-menerus bertengkar selama 14 tahun," tulis Jimmy, "yang akhirnya saya menangkan." Bukan saja keengganan Rosalynn untuk memiliki bayi lagi, tetapi ada tumor besar di rahim Rosalynn, dan tumor tersebut jinak, seperti yang ditulis dalam buku His Very Best: Jimmy Carter, a Life oleh Jonathan Alter.

Pada akhir 1960-an, Rosalynn Carter menjalani operasi untuk mengangkat tumornya. Tak lama kemudian, Rosalynn hamil. Pada 19 Oktober 1967, ia melahirkan seorang putri yang diberi nama Amy Carter. Karena perbedaan usia yang jauh antara Amy dan kakak laki-lakinya, Rosalynn mengatakan bahwa Amy seperti memiliki empat ayah.

Seperti yang dilaporkan The New York Times, pada awal masa kepresidenan Jimmy Carter, Rosalynn sangat tertarik dengan isu kesehatan mental. Advokasi Rosalynn yang membuat Jimmy Carter membentuk Komisi Kesehatan Mental Presiden. Jimmy pun mengangkat Rosalynn sebagai ketua kehormatannya. Upaya Rosalynn terkait kesehatan mental cukup berhasil ketika disahkannya Undang-Undang Sistem Kesehatan Mental 1980.

Ketertarikan Rosalynn pada masalah seputar kesehatan mental sudah ada sebelum dia menjabat di Gedung Putih. Pada 1970, Jimmy mencalonkan diri sebagai gubernur Georgia, dan Rosalynn ikut serta dalam kampanye suaminya. Dalam kampanye itu, Rosalynn bertemu dengan seorang perempuan.

Perempuan itu bekerja shift malam di pabrik kapas. Dia bercerita kepada Rosalynn bahwa sepulangnya dari kerja, dia harus merawat putrinya yang mengalami sakit jiwa. Kisah perempuan itu, serta pertemuan-pertemuan lainnya selama kampanye, menggerakkan Rosalynn untuk melakukan advokasi untuk layanan kesehatan mental.

Di awal pernikahan mereka, Jimmy Carter berperan layaknya seorang ayah dan suami pada umumnya. Jimmy tidak mau mendiskusikan pekerjaannya atau menanyakan pendapat Rosalynn terkait hal tersebut.

Namun, segalanya mulai berubah setelah keluarga Carter pulang ke Plains, Georgia, untuk mengurus pertanian kacang tanah milik keluarga Jimmy Carter. Sebuah langkah yang diputuskan Jimmy meskipun Rosalyn keberatan. Namun, Rosalynn memiliki pengalaman bisnis yang lebih baik daripada Jimmy, jadi Rosalynn mengambil alih manajemen dalam bisnis pertanian kacang tanah itu.

Jimmy sebenarnya mempunyai ambisi politik dan melakukan kampanye pertamanya pada 1962, dengan mencalonkan diri sebagai senat negara bagian. Namun, Jimmy tidak mengatakan sepatah kata pun terkait keputusannya ini kepada Rosalynn. Selain itu, Rosalynn sendiri mengatakan kepada The Glasgow Herald bahwa Jimmy membuat keputusan dan pernyataan tanpa berkonsultasi dengannya terlebih dahulu dalam pencalonannya sebagai presiden pada tahun 1976.

Usai pemilu, Jimmy justru mengundang istrinya untuk duduk dalam rapat kabinet. Rosalynn diberikan kesempatan untuk memberikan masukan kepada suaminya. Hal ini juga membuatnya lebih memahami rakyat Amerika.

Pada musim panas 1977, Rosalynn Carter dikirim dalam sebuah perjalanan selama dua minggu ke Amerika Latin sebagai perwakilan Presiden Jimmy Carter. Berdasarkan laporan The Washington Post, perjalanan tersebut dilakukan setelah Jimmy Carter menyiapkan kebijakan Amerika Latin. “Itu terjadi begitu saja,” kata Rosalynn kepada wartawan. "Jimmy mengatakan selama kampanye bahwa dia akan mengirim keluarganya melakukan perjalanan keliling dunia, bahwa dia akan menggunakan keluarganya sebagai penggantinya."

Namun, Rosalynn ingin melakukan lebih dari sekedar tur persahabatan. Pasalnya, terdapat permasalahan yang belum terselesaikan seputar impor daging sapi, pinjaman internasional, peralatan militer dan energi, serta permasalahan hak asasi manusia di bawah kediktatoran militer di Amerika Latin. Rosalynn ingin menyampaikan pendapatnya kepada mereka semua. Dalam persiapan untuk perjalanan tersebut, dia membahas masalah kebijakan dan bahasa Spanyol.

Keterlibatan ibu negara ini dalam urusan diplomasi tentunya mengejutkan banyak kepala negara. Menteri Luar Negeri Brasil, yang saat itu berselisih dengan AS, tidak menyukai beberapa topik yang diangkat Rosalynn. Namun, para pemimpin Kosta Rika, Venezuela, Peru, dan Ekuador menyambut positif tur Rosalynn tersebut.

Jimmy Carter telah menikmati salah satu masa pasca presiden paling bersejarah yang pernah menghuni Gedung Putih. Carter Center nirlaba miliknya, yang didirikan pada tahun 1982, mendapatkan pengakuan internasional atas karyanya tentang hak asasi manusia dan promosi demokrasi. Dibalik itu semua, ada peran Rosalynn Carter. Rosalynn adalah salah satu pendiri Carter Center dan dia bertugas sebagai dewan pengawas. Rosalynn juga merupakan otak dan ketua di belakang gugus tugas kesehatan mental di Carter Center sendiri.

Akan tetapi, Rosalynn memiliki organisasi independennya sendiri di Carter Center. Salah satunya, Rosalynn Carter Institute for Caregivers, yang didirikan pada 1987 dan didedikasikan untuk membantu jutaan warga Amerika bagi orang dewasa dan anak-anak yang cacat atau tidak mampu. Rosalynn terinspirasi dari pengalaman pribadinya sendiri yang telah berjuang untuk menghidupi keluarganya setelah ayahnya meninggal. Serta pengalamannya bersama Jimmy saat merawat anggota keluarga mereka yang sakit.

Lembaga lain yang didirikan bersama oleh Rosalynn Carter adalah Vaccinate Your Family, yang sebelumnya dikenal sebagai Every Child by Two. Menurut situs resmi Vaccinate Your Family, program ini adalah usaha patungan antara dia dan Betty Bumper ⁠(mantan ibu negara Arkansas) yang didirikan pada 1991 sebagai tanggapan terhadap kebijakan AS terkait epidemi campak. Tujuannya adalah untuk mempromosikan upaya vaksinasi di seluruh 50 negara bagian.

Sebagai ibu negara dan sebagai filantropis, Rosalynn Carter memperjuangkan kelompok masyarakat dengan tujuan yang luas, melalui gugus tugas kesehatan mental. Rosalynn berupaya untuk meningkatkan pemahaman dan perawatan terhadap penyakit mental. Melalui Rosalynn Carter Institute for Caregivers dan Vaccinate Your Family, Rosalynn mempromosikan inisiatif pengasuh dan kesehatan masyarakat, serta memperjuangkan tujuan-tujuannya dengan cara yang lebih manusiawi.

Pada 1970, seorang perempuan kulit hitam bernama Mary Prince terlibat masalah dengan sepupunya, seorang laki-laki, dan seorang perempuan. Akan tetapi, laki-laki itu terbunuh secara tidak sengaja. Menurut jurnal berjudul The Residence: Inside the Private World of the White House, yang ditulis Kate Andersen, dan diterbitkan pada 2015, Prince didampingi oleh pengacara yang ditunjuk pengadilan.

Pengacara itu memaksa Mary agar mengaku bersalah di pengadilan nanti supaya hukuman yang diberikan ringan. Namun, Mary justru dijatuhi hukuman seumur hidup karena pembunuhan. Akan tetapi, ada sebuah program yang membawa Mary Prince untuk bekerja sebagai pelayan rumah tangga di rumah gubernur Jimmy Carter. Di sana, Prince ditugaskan merawat bayi Amy Carter. Di sini pula, dia bertemu Rosalynn.

Saat mengetahui kasus Mary Prince, ibu negara Georgia ini sangat yakin bahwa dia tidak bersalah. Setelah Jimmy menjadi presiden, Rosalynn menulis surat kepada dewan pembebasan bersyarat di Georgia untuk meminta penangguhan hukuman bagi Mary Prince. Rosalynn membawa Mary Prince ke Gedung Putih untuk menjadi pengasuh tetap Amy. Mary Prince akhirnya mendapatkan pengampunan penuh. Dia serta keluarga Carter masih tetap bersama sampai hari ini.

Salah satu inisiatif politik paling signifikan pada 1970-an adalah Equal Rights Amendment (ERA). Ini pertama kali diusulkan pada 1923. Dilansir History, undang-undang ini membutuhkan hampir 50 tahun lamanya untuk mendapatkan persetujuan. Undang-undang ini akhirnya disahkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat pada  1971 dan Senat AS pada 1972. Berdasarkan amandemen yang diajukan melalui Kongres, tidak ada perbedaan hukum berdasarkan jenis kelamin dalam masalah perceraian, properti, pekerjaan, dan hal-hal lainnya.

Seperti dilansir Majalah TCU, batas waktu awal bagi negara untuk meratifikasi amandemen tersebut adalah 1979. Rosalynn Carter sangat menginginkan agar amandemen tersebut diadopsi secara nasional. Rosalynn Carter juga ingin merubah citra ERA agar lebih menarik bagi kaum moderat dan arus utama masyarakat Amerika.

Dibutuhkan tiga perempat negara bagian untuk meratifikasi amandemen tersebut sebelum dapat diberlakukan. Hawaii menjadi negara pertama yang meratifikasi ERA pada 1972. Namun, saat 38 negara bagian mulai meratifikasi, hal ini justru terhenti pada pertengahan 1970-an, karena adanya penolakan konservatif.

Akhirnya, batas waktu ratifikasi diperpanjang dari 1979 hingga 1982. Namun, meskipun ada waktu dan upaya ekstra dari pemerintahan Carter, ERA gagal mencapai tiga negara bagian. Rosalynn Carter menggambarkan kegagalannya sebagai salah satu penyesalan terbesar dalam kepresidenan suaminya.

Di tengah banyaknya minat dan tujuan atas nama sesama manusia, Rosalynn Carter juga meluangkan waktu demi kepedulian terhadap hewan, terutama serangga. Setelah meninggalkan Gedung Putih, Rosalynn Carter menyadari bahwa populasi kupu-kupu raja yang bermigrasi mulai mengalami penurunan dan dia akhirnya meneliti tanaman asli negara bagian asalnya, Georgia. Tanaman ini ditanam di kebunnya untuk melestarikan habitat yang ramah. Teladannya membuat orang lain di Plains, Georgia, ikut bergabung. Tak lama kemudian, terbentuklah taman kupu-kupu yang di wilayah tersebut.

Akhirnya, program ini berkembang dari inisiatif pribadi menjadi sebuah organisasi, Rosalynn Carter Butterfly Trail. Didirikan bersama oleh Rosalynn Carter dan Annette Wise, yang saat ini menjabat sebagai ketuanya.

Berdasarkan situs resminya, Rosalynn Carter Butterfly Trail, program ini menyelenggarakan simposium tahunan di Plains untuk mengedukasi masyarakat tentang kelestarian kupu-kupu raja dan menjadikan taman sebagai tempat yang ramah bagi kupu-kupu jenis ini. Pada 2022, peta kebun yang terdaftar dalam program ini menunjukkan upaya di banyak negara bagian dan negara. Meskipun sebagian besar terkonsentrasi di Amerika Selatan, khususnya Georgia.

Rosalynn Carter lahir dengan nama Rosalynn Smith pada 18 Agustus 1927 di Plains, Georgia. Orangtuanya adalah Wilburn Edgar Smith dan Frances Allethea "Allie" Murray, yang memiliki tiga anak lagi setelah lahirnya Rosalynn. Keluarganya bukan orang berada, tetapi Wilburn Edgar Smith bekerja sebagai teknisi mesin di pertanian dan menjadi sopir bus untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Plains, Georgia, sendiri di huni hanya 600 kepala keluarga pada saat itu. Jadi, banyak keluarga yang saling mengenal dengan baik. Oleh sebab itu, keluarga Smith mengenal baik tetangga mereka, yaitu keluarga Carter, dan putra kecil mereka, Jimmy Carter. Calon presiden di masa depan ini baru berusia 3 tahun ketika Rosalynn lahir.

Ibu Jimmy Carter, Lillian Carter, adalah seorang perawat, dan dia membantu lahirnya Rosalynn. Setelah membantu melahirkan bayi Rosalynn, Lillian membawa Jimmy untuk menemui bayi Rosalynn keesokan harinya. “Dia (Jimmy) melihat saya di keranjang bayi,” ungkap Rosalynn kepada The Washington Post beberapa dekade kemudian.

Saat Jimmy Carter dilantik sebagai Gubernur Georgia pada 12 Januari 1971, Rosalynn Carter mengenakan gaun biru berenda emas. Saat suaminya dilantik menjadi presiden Amerika Serikat pada 20 Januari 1977, Rosalynn mengenakan gaun yang sama. Selain merupakan tradisi keluarga, pilihan tersebut mencerminkan sifat sederhana keluarga Carter.

Namun, para kritikus di industri fashion Amerika mengkritik sikap sentimental Rosalynn Carter. Rosalynn dianggap tidak menunjukkan upayanya dalam kemajuan ekonomi Amerika, khususnya di bidang fashion. Ibu negara diharapkan bisa membantu mempromosikan desainer Amerika lebih luas lagi. Contohnya, menunjukkan penampilan yang glamor tetapi anggun. Meskipun dikritik terkait penampilannya, selera Rosalynn tetap konservatif (cenderung menolak perubahan dan nyaman dengan sikapnya yang sederhana).

Menurut buku Rosalynn Carter: Equal Partner in the White House karya Scott Kaufman, sektor lain dalam bisnis pakaian justru mengapresiasi penampilan Rosalynn, mengatakan bahwa apa yang dikenakan Rosalynn sama sekali tidak berpengaruh pada pilihan pakaian warga Amerika. Namun, selain kontroversi pakaiannya, Rosalynn juga dikritik terkait hidangan dan seleranya di Gedung Putih. Pasalnya, tidak ada minuman keras di Gedung Putih pada masa pemerintahan Jimmy Carter. Rosalynn juga tidak memiliki minat seperti ibu negara sebelumnya yang suka mendekorasi Gedung Putih. 

Dijuluki "steel magnolia", Rosalynn terkenal karena pesonanya yang pemalu, dan ketegasannya serta ambisinya dalam masalah politik dan kebijakan. Peran Rosalynn sangat penting bagi pekerjaan suaminya dan kariernya sendiri. Rosalynn dan Jimmy juga membuat sejarah sebagai pasangan presiden yang paling lama hidup. Meskipun, sayangnya, Rosalynn meninggalkan suaminya pada 19 November 2023, di usia 96 tahun, karena menderita demensia.