Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Penyebab Rabies pada Kucing, Wajib Diwaspadai

ilustrasi kucing (unsplash.com/Anton Darius)
Intinya sih...
  • Rabies merupakan penyakit yang mematikan dan bisa menular ke manusia melalui gigitan atau cakaran kucing yang terinfeksi sebelumnya.
  • Kucing peliharaan rentan terkena rabies dari hewan liar, sehingga penting untuk membatasi aktivitas di luar rumah dan vaksinasi secara berkala.
  • Lingkungan tempat tinggal kucing yang tidak steril bisa meningkatkan potensi kontak dengan virus rabies, pemilik perlu menjaga kebersihan dan rutin memeriksa kondisi tubuh hewan.

Rabies merupakan penyakit yang mematikan, sebab dapat diakibatkan oleh virus dan bisa menyerang sistem saraf pusat mamalia, termasuk kucing peliharaan. Penyakit ini sangat berbahaya karena bisa berpotensi menular pada manusia melalui gigitan atau pun cakaran dari hewan yang telah terinfeksi sebelumnya.

Kucing yang terkena rabies pada umumnya menunjukkan perubahan perilaku yang cukup drastis, seperti gelisah, agresif, atau lemas dan cenderung tidak responsif. Oleh sebab itu, penting bagi pemilik kucing untuk memahami penyebab rabies agar bisa melakukan tindak pencegahan untuk menghindari bahaya yang mungkin timbul.

1. Kontak dengan hewan liar yang terinfeksi

ilustrasi kucing dan anjing (pexels.com/Alexander Grey)

Salah satu penyebab utama kucing bisa keluar rabies adalah interaksi atau kontak secara langsung dengan hewan liar yang telah terinfeksi sebelumnya. Ada berbagai hewan, seperti kelelawar, rakun, atau pun anjing liar yang rentan terkena rabies, sehingga bisa menularkan melalui gigitan atau pun luka terbuka yang kemudian menyebar ke bagian sistem saraf dalam waktu singkat.

Kucing peliharaan yang memang sering berkeliaran di luar rumah tentu akan memiliki risiko yang lebih besar untuk terkena virus rabies dari hewan liar. Oleh sebab itu, penting sekali untuk selalu membatasi aktivitas kucing di luar, serta memastikan lingkungan di sekitarnya aman dari potensi hewan pembawa rabies.

2. Tidak mendapatkan vaksinasi rabies

ilustrasi kucing (unsplash.com/Caleb Woods)

Kucing yang belum di vaksinasi rabies ternyata akan sangat rentan terhadap potensi infeksi apabila terpapar sumber penularan sebelumnya. Vaksinasi memiliki fungsi penting sebagai proteksi utama untuk menghindari virus berkembang di dalam tubuh hewan, sehingga lebih aman dan bisa menjaga hewan dari risiko rabies.

Tanpa vaksinasi yang memadai, maka sistem imunitas kucing tidak memiliki antibodi yang memadai untuk melawan virus rabies. Oleh sebab itu, disarankan bagi pemilik kucing untuk selalu melakukan vaksinasi secara berkala sesuai dengan anjuran dari dokter hewan, khususnya bagi kucing yang memang tinggal di lingkungan dengan risiko rabies yang cukup tinggi.

3. Lingkungan yang tidak steril dan bebas dari pengawasan

ilustrasi kucing (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)
ilustrasi kucing (pexels.com/Aleksandr Nadyojin)

Lingkungan tempat tinggal kucing yang tidak steril atau tidak diawasi ternyata bisa meningkatkan potensi kontak dengan virus rabies, entah itu secara langsung atau tidak langsung. Sampah yang terbuka atau area yang kerap dilalui oleh hewan liar sebetulnya bisa menjadi sumber penularan yang mungkin tidak terduga oleh pemilik kucing sebelumnya.

Pemilik kucing sebaiknya dapat lebih cermat dalam menjaga kebersihan dan keamanan dari tempat tinggal kucing, serta rutin dalam memantau aktivitasnya. Tindakan pencegahan sederhana, seperti menutup akses keluar rumah secara bebas sebetulnya bisa meminimalisir potensi infeksi secara signifikan.

4. Luka terbuka yang tidak ditangani dengan baik

ilustrasi kucing (unsplash.com/Tuna)

Luka terbuka pada tubuh kucing walau mungkin terlihat kecil, namun sebetulnya bisa menjadi akses masuk virus rabies apabila sampai terkena air liur dari hewan yang terinfeksi. Jika luka tersebut tidak segera dirawat atau dibersihkan dengan baik, maka virusnya akan semakin berkembang secara signifikan.

Pemilik kucing tentu harus rutin memeriksa kondisi tubuh hewan dan segera melakukan penanganan yang memadai apabila ada luka kecil di tubuhnya, serta memberikan antiseptik yang diperlukan. Jika terdapat luka yang mencurigakan, maka segera konsultasikan ke dokter hewan sebagai langkah pencegahan untuk menghindari potensi bahaya yang lebih besar.

Memahami penyebab virus rabies sebetulnya merupakan langkah penting untuk menghindari potensi penyebaran penyakit. Oleh sebab itu, pahami penyebab di atas agar bisa mencari langkah pencegahan agar kucingmu bebas dari risiko rabies. Kucing pun akan tetap dalam kondisi yang sehat!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Alva Daria
EditorAlva Daria
Follow Us