potret elang laut Steller, salah satu elang terbesar yang mengerami telur lebih dari sebulan (commons.wikimedia.org/Michael Pinczolits)
Elang laut Steller dikenal sebagai burung pemangsa raksasa yang hidup di pesisir timur laut Asia, terutama di sekitar Rusia hingga Jepang. Saat musim kawin tiba, induk betina biasanya bertelur satu hingga tiga butir, namun yang paling sering hanya dua. Telur-telur ini kemudian dierami selama kurang lebih 38 hingga 45 hari. Dalam proses ini, betina lebih banyak mengerami, sementara jantan aktif mencari makanan untuk memastikan pasangan dan calon anaknya tetap terjaga.
Setelah melewati masa inkubasi panjang, anak elang lahir dalam keadaan rapuh dengan bulu halus berwarna abu-abu. Mereka memerlukan waktu sekitar 70 hari sebelum akhirnya mulai belajar terbang. Walau jumlah telur bisa lebih dari satu, biasanya hanya satu anak yang benar-benar bertahan hingga dewasa. Hal ini menjadi strategi alami elang laut Steller untuk memastikan energi dan perhatian induk benar-benar terfokus pada anak yang paling kuat agar peluang hidupnya lebih tinggi.
Dari lautan biru, hutan hijau, hingga Antartika yang beku, setiap burung punya kisah tentang kesabaran dalam menjaga kehidupan baru. Proses mengerami telur yang panjang bukan hanya soal insting bertahan hidup, tapi juga bukti dedikasi dalam dunia satwa. Waktu yang mereka habiskan untuk menjaga telur menjadi pengingat bahwa alam punya caranya sendiri menjaga keseimbangan, sebuah proses yang pelan, tapi penuh makna.