5 Fakta Aerophobia, Ketakutan Berlebihan saat Naik Pesawat

Orang yang memiliki aerophobia dapat merasakan ketakutan untuk terbang dalam berbagai aspek. Contohnya, saat lepas landas, mendarat, maupun bayangan akan terkunci di dalam pesawat.

Dilansir Healthline, perjalanan udara memiliki tingkat kematian terendah dibandingkan transportasi lainnya. Oleh karena itu, penderitanya mungkin tahu bahwa ketakutannya tidak masuk akal. Namun, mereka tidak dapat menemukan jalan keluar untuk mengatasi kecemasan tersebut.

Orang dengan aerophobia sangat mungkin mengalami serangan panik sebelum atau selama penerbangan. Gejala-gejalanya di antaranya adalah panas dingin, pusing, berkeringat berlebihan, mual, sesak napas, gemetar, serta sakit perut atau gangguan pencernaan.

Jika mendapatkan gejala-gejala di atas, besar indikasi seseorang mengidap aerophobia. 

Pengidap fobia terbang akan menghindari segala sesuatu yang berhubungan dengan pesawat. Dalam bepergian, mereka akan bersikeras menggunakan transportasi lain, seperti mobil, bus, atau kereta api. 

Selain itu, orang dengan aerophobia juga memiliki kemungkinan untuk menghindari buku, film, maupun berita yang berhubungan dengan perjalanan udara. Di beberapa kasus juga mereka cenderung terobsesi untuk mempelajari langkah-langkah keamanan di dalam pesawat.

Perasaan takut dari orang yang memiliki aerophobia merupakan kombinasi dari beberapa faktor. Beberapa pemicu umumnya, antara lain, berita mengenai terorisme atau kecelakaan pesawat, pikiran mengenai kebakaran atau penyakit yang menyebar melalui pesawat, hingga turbulence.

Adapun, fobia lain yang dapat memperburuk aerophobia di antaranya adalah acrophobia (takut ketinggian), agoraphobia (takut meninggalkan rumah atau tidak bisa melarikan diri), claustrophobia (takut terhadap ruang sempit dan tertutup), mysophobia (takut akan kuman).

Memiliki aerophobia bukan berarti kamu tidak bisa melakukan perjalanan udara seumur hidupmu. Dilansir Healthline, berikut ini beberapa tips untuk mengurangi rasa cemasmu saat melakukan penerbangan:

• Tarik napas dalam-dalam selama empat hitungan lalu lepaskan selama enam hitungan.
• Turunkan naungan jendela agar tidak terganggu dengan objek yang bergerak.
• Lakukan meditasi secara rutin selama seminggu atau dua minggu sebelum penerbangan.
• Temukan hal-hal menyenangkan yang bisa mengurangi rasa cemasmu, seperti mendengarkan musik atau menyiapkan makanan ringan.
• Hindari minuman berenergi, kafein, atau stimulan lainnya pada hari penerbangan.

Rasa takut naik pesawat tentunya akan mengganggu aktivitas, terlebih dalam situasi yang mengharuskanmu melakukan perjalanan udara. Selain tips-tips di atas, hal yang tak kalah penting adalah soal mindset. Oleh karena itu, jangan lupa mengontrol pikiranmu agar tetap positif, ya!