Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Alcedo Atthis, Berperan sebagai Penanda Kualitas Lingkungan!

ilustrasi Alcedo atthis (wikimedia.org/谷崎かおる)
Intinya sih...
  • Alcedo atthis banyak ditemukan di perairan tawar yang bersih dan tenang, menjadi indikator kualitas lingkungan.
  • Warna bulu metalik mengkilap burung ini disebabkan oleh structural coloration, menambah pesonanya.
  • Sebagai predator air handal, Alcedo atthis memiliki keahlian berburu ikan dengan presisi yang luar biasa.

Burung dengan warna mencolok sering kali menjadi perhatian, tetapi tak banyak yang menyadari bahwa di balik penampilan cantiknya, mereka menyimpan kemampuan luar biasa yang berperan penting dalam ekosistem. Salah satunya adalah Alcedo atthis atau yang lebih dikenal sebagai burung kingfisher eropa. Burung kecil ini tidak hanya terkenal karena warnanya yang memukau, tetapi juga karena keahliannya dalam berburu dan perannya sebagai penanda kualitas lingkungan.

Keunikan Alcedo atthis telah lama menjadi daya tarik bagi para pengamat burung dan peneliti lingkungan di berbagai belahan dunia. Meskipun tubuhnya kecil, burung ini memiliki kemampuan luar biasa dalam menyelam dan berburu ikan di perairan dangkal. Ingin mengetahui informasi lebih banyak terkait Alcedo atthis? Yuk, simak artikel berikut!

1. Banyak ditemukan di perairan tawar yang bersih dan tenang

ilustrasi habitat Alcedo atthis (wikimedia.org/Imran Shah)

Dilansir laman Birda, Alcedo atthis banyak ditemukan di wilayah Eropa, Asia, dan Afrika Utara, terutama di sekitar perairan tawar yang bersih dan tenang. Habitat idealnya meliputi sungai kecil, danau, kolam, hingga saluran irigasi yang memiliki tepian alami atau tebing tanah yang curam. Di tempat-tempat seperti inilah mereka menggali sarang untuk berkembang biak.

Kingfisher sangat bergantung pada kualitas habitatnya, terutama kejernihan air, karena penglihatan adalah kunci utama saat mereka mencari makan. Mereka juga membutuhkan area yang kaya ikan kecil dan serangga air, sehingga keanekaragaman hayati di sekitar perairan sangat penting.

Di beberapa negara, populasi Alcedo atthis dijadikan indikator alami untuk menilai keberhasilan program restorasi sungai atau danau. Karena sensitivitasnya terhadap pencemaran, keberadaan burung ini dapat menandakan lingkungan yang masih lestari dan minim intervensi manusia.

2. Memiliki warna bulu metalik mengkilap

ilustrasi tampilan fisik Alcedo atthis (wikimedia.org/Laitche)

Salah satu hal yang paling mencolok dari Alcedo atthis adalah tampilan fisiknya yang sangat memesona. Dilansir laman Animal Diversity Web, burung ini memiliki bulu punggung berwarna biru metalik mengkilap, sementara bagian perutnya berwarna jingga terang, menciptakan kontras yang menawan.

Namun, tahukah kamu bahwa warna biru pada bulunya bukan disebabkan oleh pigmen, melainkan oleh struktur mikro bulu yang membiaskan cahaya? Fenomena ini disebut structural coloration, yang membuat warnanya terlihat lebih terang tergantung sudut pandang cahaya.

Ukuran tubuhnya kecil, hanya sekitar 16 - 17 cm dengan berat rata-rata 40 gram, tetapi tampilan fisiknya sangat mencolok dibandingkan ukurannya. Paruhnya panjang dan runcing, cocok untuk menangkap ikan, dan matanya tajam untuk mengamati mangsa di bawah permukaan air.  Burung jantan dan betina terlihat hampir serupa, tetapi betina memiliki warna jingga sedikit lebih banyak pada bagian bawah paruhnya.

3. Predator air yang handal

ilustrasi Alcedo atthis sebagai predator air (wikimedia.org/Luca Casale)

Dilansir laman Animal Diversity Web, sebagai predator air yang handal, Alcedo atthis mengandalkan penglihatan tajam untuk menangkap ikan kecil, krustasea, dan serangga air. Mereka biasanya bertengger di dahan atau batu yang rendah di atas air, menunggu hingga mangsa terlihat jelas di bawah permukaan. Setelah melihat mangsa, mereka akan menyelam lurus dengan kecepatan tinggi, lalu muncul kembali ke permukaan dengan mangsa di paruhnya. Proses menyelam ini sangat cepat dan presisi yang menunjukkan keahlian berburu luar biasa.

Untuk menelan ikan, kingfisher akan memukul-mukul mangsanya terlebih dahulu ke permukaan keras agar ikan tak melawan. Setelah itu, ikan ditelan dengan kepala terlebih dahulu agar siripnya tidak tersangkut. Selain itu, burung ini memiliki kelopak mata transparan khusus yang melindungi matanya saat menyelam, mirip seperti kacamata renang alami.

4. Kebiasaan menggali sarang

ilustrasi Alcedo atthis (wikimedia.org/Bohuš Číčel)

Selain kecepatan dan keindahannya, burung kingfisher juga memiliki berbagai kemampuan menarik lainnya. Dilansir laman The Science of Birds, salah satunya adalah kebiasaan mereka menggali sarang sendiri di tebing-tebing sungai. Sarang ini berupa lorong horizontal sepanjang 60 - 90 cm yang mereka gali dengan paruh dan kaki hingga ke tempat bertelur di ujung lorong. Proses menggali biasanya memakan waktu beberapa hari, tergantung kondisi tanah, dan bisa dilakukan oleh salah satu atau kedua induk.

Di ujung lorong itulah burung betina akan meletakkan telur-telurnya, biasanya antara 5 - 7 butir, yang kemudian dierami bersama-sama oleh kedua induk selama kurang lebih 19 - 21 hari. Sarang ini tidak diberi lapisan rumput atau daun, dan lama-kelamaan dasar sarang bisa tertutup oleh sisa tulang ikan dan kotoran anak-anak burung. Meskipun tampak tidak higienis, kondisi ini ternyata dapat membantu menjaga kelembapan suhu dalam sarang. Selain itu, burung ini dikenal sangat teritorial dan tidak segan mengusir burung lain yang memasuki wilayahnya, terutama saat musim berkembang biak untuk menjaga keamanan sarang dan pasokan makanan bagi anak-anaknya.

5. Indikator ekosistem sehat

ilustrasi Alcedo atthis (wikimedia.org/caroline legg)

Melansir International Journal of Fauna dan Biological Studies, burung Alcedo atthis sering kali dijadikan indikator alami bagi kesehatan ekosistem perairan. Mereka hanya dapat bertahan di lingkungan yang airnya jernih, beroksigen tinggi, dan kaya akan ikan kecil serta serangga air. Oleh karena itu, keberadaan kingfisher sering menunjukkan bahwa suatu habitat relatif tidak tercemar dan memiliki rantai makanan yang stabil. Jika jumlah burung ini menurun atau hilang dari suatu kawasan, hal itu bisa menjadi peringatan dini bahwa terjadi degradasi lingkungan atau pencemaran air.

Banyak proyek konservasi lingkungan yang menggunakan keberadaan kingfisher sebagai parameter evaluasi keberhasilan. Burung ini juga menjadi inspirasi dalam kampanye pelestarian sungai di berbagai negara, termasuk di Eropa dan Asia. Mengamati Alcedo atthis di alam liar bukan hanya pengalaman estetik, tetapi juga memberi pesan kuat tentang pentingnya menjaga ekosistem air tetap lestari.

Pesona Alcedo atthis bukan hanya terletak pada warnanya yang mencolok atau keahliannya dalam menyelam, tetapi juga pada manfaat ekologis yang dibawanya. Burung ini telah menjadi simbol penting bagi keanekaragaman hayati dan pelestarian lingkungan air yang sehat. Dari kebiasaannya memburu ikan hingga menggali sarang di tebing, setiap aspek kehidupan burung ini menunjukkan betapa luar biasanya adaptasi makhluk hidup terhadap lingkungannya. Dengan menjaga habitat alami Alcedo atthis berarti juga menjaga kelestarian sungai, danau, serta makhluk hidup lain yang bergantung padanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us