5 Fakta Amazon Milk Frog, Keluarkan Zat Putih Beracun saat Terancam!

Penyebaran amazon milik frog berada di hutan hujan tropis Amerika Selatan. Mereka menjangkau Guyana, Kolombia, Brasil, Ekuador dan Peru. iNaturalist menginformasikan bahwa katak ini sering bertengger di tumbuhan yang menjulur di atas perairan. Mereka cenderung menyukai perairan yang arusnya lambat.

Sebagai hewan arboreal yang menghabiskan banyak waktunya di pepohonan atau tanaman lainnya, katak ini punya adaptasi khusus. Amazon milk frog punya bantalan khusus di jari kakinya yang memungkinkannya memanjat dan menahan beban hingga 14 kali berat tubuhnya.

Melansir Smithsonian's National Zoo and Concervation Biology Institute, amazon milk frog adalah karnivora yang memburu serangga dan invertebrata lainnya. Sementara di kebun binatang, mereka diberi makan jangkrik.

Spesies katak ini ternyata banyak dijadikan sebagai hewan peliharaan, lho. Sebenarnya, amazon milk frog memang mudah dirawat, hanya saja ruang yang dibutuhkannya cukup luas. Kamu juga harus memperhatikan tingkat kelembapan dan lingkungannya tetap bersih serta sehat bagi mereka. Jadi, tidak cocok dipelihara untuk kamu yang super sibuk itu.

Saat berada di alam liar, amazon milk frog hidup di habitat yang suhunya kisaran 21--30 derajat celcius dan tentu saja menyukai suhu serupa jika dibawa keluar dari habitat aslinya. Saat berada di penangakran, suhu yang disukainya juga sama.

Nama 'milk frog' dari spesies ini berasal dari sekresi zat putih lengket yang dikeluarkan dari kulitnya saat merasa terancam. Cairan tersebut juga dikeluarkannya saat merasa stres. Faktanya, zat tersebut beracun bagi predator yang mencoba memangsa amazon milk frog. Jadi, jika kamu tertarik memeliharanya, coba pertimbangkan hal ini juga. Terlebih lagi saat kamu punya hewan peliharaan lainnya.

Sebagai noktural, amazon milk frog lebih aktif saat malam hari. Ketika musim hujan tiba, itu adalah panggung pertunjukan bagi jantan. Mereka mengeluarkan suara dari lubang pohon yang berisi air di malam hari, itu dilakukannya agar suaranya terdengar lebih nyaring dan jangkaunnya jauh.

Tidak banyak informasi mengenai sistem perkawinanya, tapi betina biasanya bertelur lebih dari 2.000 butir. Telurnya berlapis gelatin yang ditempatkan dalam lubang pohon berisi air. Butuh waktu sehari bagi telur-telurnya untuk menetas, dilansir San Francisco Zoo.

Amazon milk frog ternyata mendapatkan namanya dari sistem pertahanan dirinya saat menghadapi pemangsa. Walaupun informasi tentang mereka tidak begitu lengkap, setidaknya kamu tahu bagaimana cara mereka hidup di alam liar. Laporan IUCN pada tahun 2010 menunjukan bahwa status mereka di alam liar masih least concern, sejauh ini masih belum ditemukan informasi terbaru.