Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan Endemik di Gunung Merbabu, Pernah Ketemu saat Mendaki?

ayam hutan hijau, hewan endemik di Gunung Merbabu (commons.wikimedia.org/Francesco Veronesi)
Intinya sih...
  • Ayam hutan hijau merupakan hewan endemik Indonesia, terancam punah tapi sekarang stabil di Gunung Merbabu.
  • Macan tutul jawa adalah predator puncak, pemalu dan jarang bertemu manusia di Gunung Merbabu.
  • Celepuk jawa adalah burung nokturnal rentan, sulit dideteksi tapi sering terdengar suaranya di area rapat.

Gunung Merbabu merupakan gunung api bertipe stratovolcano yang berlokasi di Jawa Tengah. Spesifiknya, Gunung Merbabu mencakup wilayah Kabupaten Semarang, Boyolali, dan Magelang. Gunung Merbabu juga menjadi salah satu gunung tertinggi di Jawa Tengah dengan ketinggian yang mencapai 3.145 meter di atas permukaan laut.

Sebagai sebuah gunung, tentunya Gunung Merbabu dikelilingi oleh hutan, sungai, dan sabana yang luas. Nah, tempat-tempat tersebut menjadi rumah bagi berbagai hewan endemik. Apa kamu tahu hewan endemik apa saja yang hidup di Gunung Merbabu? Jika belum, maka kamu harus menyimak artikel ini dengan seksama!

1. Ayam hutan hijau

ayam hutan hijau (commons.wikimedia.org/ꦥꦤ꧀ꦗꦶꦒꦸꦱ꧀ꦠꦶꦄꦏ꧀ꦧꦂ)

Data dari IUCN Red List menjelaskan kalau Gallus varius atau ayam hutan hijau merupakan hewan endemik Indonesia. Spesifiknya, ia hanya bisa ditemukan di Pulau Jawa, Bali, dan Kepulauan Nusa Tenggara. Dahulu, populasinya sempat menurun secara drastis dan ia termasuk hewan terancam punah. Untungnya, sekarang populasi unggas ini sudah stabil dan ia sudah bukan hewan yang terancam.

Seperti namanya, ayam sepanjang 75 centimeter ini punya badan ramping dan perpaduan warna hijau, cokelat, biru, dan hitam di tubuhnya. Di Gunung Merbabu, ia sering terlihat hutan dan atas pohon. Ayam hutan hijau juga cukup aktif dan sering berkelana, bertengger, bahkan kemampuan terbangnya juga cukup baik.

2. Macan tutul jawa

macan tutul jawa (commons.wikimedia.org/Vachovec1)

Panthera pardus melas atau macan tutul jawa merupakan predator puncak di Gunung Merbabu. Dilansir Animalia, kucing besar ini merupakan hewan soliter yang hidup menyendiri. Nah, saat berjumpa dengan sesamanya, hewan ini bisa kaget dan bahkan bertarung. Macan tutul jawa bisa ditemukan di berbagai tempat, seperti hutan, pinggir sungai, hingga pepohonan.

Macan tutul jawa termasuk predator yang ganas dan bisa memangsa apapun, mulai dari terwelu, burung, ular, babi, hingga rusa. Untungnya, ia pemalu dan akan kabur jika bertemu dengan manusia. Oleh seba itu, macan tutul jawa sangat jarang berjumpa dengan manusia dan pendaki. Pasalnya, habitat hewan ini cukup jauh dari pemukiman dan jalur pendakian.

3. Celepuk jawa

celepuk jawa (commons.wikimedia.org/Katekuchan)

Seperti spesies burung hantu lain, hewan dengan nama ilmiah Otus angelinae ini merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Ia punya tubuh berukuran sedang dan bulu berwarna cokelat yang sangat ideal untuk berkamuflase. Secara umum, celepuk jawa sulit dideteksi dan jarang bertemu dengan pendaki. Hanya saja, suaranya sering terdengar, khususnya jika kamu mendirikan tenda di area yang rapat.

Laman Avibase menjelaskan kalau celepuk jawa masuk ke kategori vulnerable atau rentan. Ia juga termasuk spesies yang dilindungi jadi kamu gak boleh mengganggu atau mengusik hewan ini. Terakhir, celepuk jawa termasuk burung predator yang bisa memangsa serangga, tikus, kadal, hingga ular.

4 . Rek-rekan

rek-rekan (commons.wikimedia.org/Fathur s)

Rek-rekan merupakan primata khas Gunung Merbabu yang sering berjumpa dengan pendaki, khususnya di Jalur Selo. Dilansir New England Primate Conservacy, hewan dengan nama ilmiah Presbytis fredericae ini sering terlihat di puncak pohon. Ia sering terlihat berkelompok, mengendong anak, dan terkadang juga terlihat memakan dedaunan dan buah-buahan.

Rek-rekan termasuk primata yang sangat gesit dan lincah. Nah, hal tersebut didukung oleh kaki kuat, otot kuat, ekor panjang, dan tubuh ramping. Ekor panjang bisa menyeimbangkan tubuh, otot kuat membantunya bergelantungan, dan kaki panjang membuatnya bisa menggapai ranting yang tinggi nan jauh.

5. Landak jawa

landak jawa (commons.wikimedia.org/Kembangraps)

Selain burung, primata, dan kucing besar, Gunung Merbabu juga dihuni oleh hewan pengerat. Nah, Hystrix javanica atau landak jawa merupakan salah satu hewan pengerat yang mudah dikenali. Sebab, ia sangat khas karena punyatubuh berduri berwarna hitam. Landak jawa sangat suka tinggal di hutan, lubang bawah tanah, dan sela-sela bebatuan. Sayangnya, populasinya terus menurun dan ia menyandang gelar sebagai hewan yang dilindungi.

Di balik keindahan alam dan treknya yang menantang, nyatanya Gunung Merbabu juga kaya akan keanekaragaman satwa. Karenanya, kita harus melindungi dan menjaga ekistensi hewan-hewan tersebut. Nah, jika kamu seorang pendaki, kamu gak boleh mengganggu, mengusik, atau merusak habitat mereka.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us