5 Fakta Bunga African Daisy, Warnanya Berubah Sesuai Cahaya Matahari
Apakah kamu pernah melihat bunga dengan warna cerah yang tampak seperti matahari kecil? Jika iya, bisa jadi itu adalah african daisy atau dikenal juga dengan nama Osteospermum. Bunga ini sering menjadi favorit di taman karena keindahannya yang mencolok dan perawatannya yang cukup mudah.
African daisy bukan hanya sekadar bunga cantik, tapi juga memiliki beberapa fakta menarik yang membuatnya unik. Dari keistimewaan warnanya hingga cara tumbuhnya yang unik, bunga ini memiliki banyak hal yang bisa dikagumi. Yuk, simak lima fakta menarik tentang african daisy berikut ini.
1. Warna bunga berubah sesuai cahaya matahari
African daisy dikenal dengan warnanya yang cerah dan beragam, seperti ungu, kuning, merah muda, dan putih. Uniknya, warna kelopak bunganya bisa tampak berbeda tergantung intensitas cahaya matahari. Pada pagi dan sore hari, warnanya terlihat lebih lembut, sedangkan di siang hari ketika matahari terik, warnanya tampak lebih cerah dan hidup.
Selain itu, beberapa varietas african daisy memiliki pusat bunga dengan gradasi warna yang berbeda, menciptakan efek visual yang menawan. Kombinasi warna ini membuatnya sangat populer sebagai tanaman hias di pekarangan rumah atau taman kota.
2. Mekar di cuaca sejuk, tertutup di malam hari
Bunga african daisy biasanya mekar saat suhu udara sejuk, terutama di pagi dan sore hari. Namun, ketika cuaca terlalu panas atau malam tiba, bunga ini akan menutup kelopaknya secara alami. Fenomena ini disebut nyctinasty, yaitu mekanisme pertahanan tumbuhan untuk mengurangi kehilangan kelembapan.
Karena karakteristik ini, african daisy lebih cocok ditanam di daerah dengan iklim sedang hingga sejuk. Jika kamu tinggal di daerah yang panas, pastikan untuk menanamnya di tempat yang mendapat cukup naungan agar tidak cepat layu.
3. Tahan terhadap kekeringan dan mudah dirawat
Salah satu alasan african daisy begitu disukai adalah kemampuannya bertahan di kondisi kering. Tanaman ini memiliki akar yang cukup kuat untuk menyerap air dari tanah, sehingga tidak perlu sering disiram. Bahkan, terlalu banyak air bisa membuat akarnya membusuk dan merusak tanaman.
Karena sifatnya yang tahan kekeringan, african daisy cocok bagi pemula yang ingin mencoba berkebun. Cukup tanam di tanah yang memiliki drainase baik dan beri sinar matahari yang cukup, maka bunga ini akan tumbuh dengan indah tanpa banyak perawatan.
4. Dapat umbuh di berbagai jenis tanah
African daisy bukan tanaman yang rewel soal media tanam. Ia bisa tumbuh dengan baik di tanah berpasir, berkerikil, atau bahkan tanah yang kurang subur. Namun, untuk hasil terbaik, tanah yang digunakan sebaiknya memiliki pH netral hingga sedikit asam dengan drainase yang baik.
Meskipun bisa tumbuh di tanah yang minim nutrisi, african daisy tetap membutuhkan sedikit pupuk untuk menghasilkan bunga yang lebih banyak. Pemupukan ringan dengan pupuk organik atau kompos bisa membantu tanaman ini tetap sehat dan berbunga lebih lama.
5. Menarik lebah dan kupu-kupu ke taman
Bunga african daisy tidak hanya mempercantik taman, tapi juga berperan dalam ekosistem. Warna cerah dan nektarnya yang manis membuat lebah dan kupu-kupu tertarik untuk datang. Kehadiran serangga ini membantu proses penyerbukan yang penting bagi tanaman lain di sekitarnya.
Menanam african daisy bisa menjadi cara alami untuk menarik serangga bermanfaat ke tamanmu. Dengan begitu, kamu tidak hanya mendapatkan pemandangan indah, tapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem di lingkungan sekitar.
African daisy bukan sekadar bunga biasa. Ia penuh dengan keunikan dan manfaat bagi lingkungan. Mulai dari keindahan warnanya, kemampuannya bertahan di kondisi kering, hingga daya tariknya bagi serangga membuatnya menjadi pilihan sempurna untuk menghiasi taman. Jika kamu ingin bunga yang mudah dirawat tapi tetap mencuri perhatian, african daisy bisa jadi pilihan yang tepat.
