Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Burung Manakin, Penari Hebat dari Hutan Amerika Selatan

potret burung manakin (commons.wikimedia.org/Francesco Veronesi)
Intinya sih...
  • Tarian kawin manakin sangat kompleks dan presisi
    • Gerakan cepat dan atraktif dilakukan di tempat khusus
    • Kecepatan gerakan disokong oleh struktur otot dan tulang yang mendukung
    • Punya warna bulu kontras yang menarik perhatian
      • Bulu jantan mencolok untuk memperbesar peluang kawin
      • Seleksi seksual kuat terbukti dari perbedaan warna antara jantan dan betina
      • Manakin juga bisa “bernyanyi” dengan sayapnya
        • Kemampuan unik menghasilkan suara dari gerakan sayap

Burung manakin mungkin terdengar asing buat sebagian orang, tapi burung mungil ini punya kemampuan unik yang bikin para ilmuwan dan pecinta alam terpukau. Hidup di hutan tropis Amerika Selatan, manakin dikenal karena tarian kawinnya yang luar biasa kompleks. Gak cuma gerakannya yang presisi, tapi juga kecepatan dan gaya atraktifnya benar-benar gak biasa untuk burung seukuran itu. Menariknya lagi, setiap spesies manakin punya gaya menari yang berbeda, seolah-olah mereka punya koreografer pribadi di alam liar.

Selain kemampuan menari, burung manakin juga menyimpan berbagai fakta menarik lain yang mencerminkan keunikan mereka sebagai makhluk hidup. Mulai dari perilaku sosial sampai adaptasi biologisnya, semuanya memperlihatkan betapa luar biasanya proses evolusi yang terjadi di hutan tropis Amerika Selatan. Setiap gerak dan warna dari burung ini membawa pesan yang kuat tentang pentingnya daya tarik visual dalam dunia satwa liar. Berikut lima fakta menarik tentang burung manakin yang layak disorot lebih jauh.

1. Tarian kawin manakin sangat kompleks dan presisi

potret burung manakin (commons.wikimedia.org/Hector Bottai)

Salah satu daya tarik utama burung manakin adalah tarian kawinnya yang luar biasa rumit. Burung jantan akan menampilkan rangkaian gerakan cepat yang penuh gaya, termasuk loncatan akrobatik, kepakan sayap berbunyi, sampai gerakan maju mundur seperti sedang memainkan koreografi modern. Tarian ini dilakukan di tempat khusus yang disebut "leks", yaitu area kecil di lantai hutan tempat beberapa jantan menunjukkan pertunjukan mereka untuk menarik perhatian betina. Dalam dunia burung, hal ini termasuk perilaku yang sangat langka dan spesial.

Kecepatan dan presisi tarian manakin gak lepas dari struktur otot dan tulang mereka yang sangat mendukung gerakan eksplosif. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa spesies manakin, seperti manacus vitellinus, bisa menggerakkan sayapnya hingga lebih dari 50 kali dalam satu detik saat menari. Gerakan itu menghasilkan suara mendesis atau berdecit yang menjadi bagian dari lagu tubuh mereka. Kombinasi antara visual dan suara ini membuat tarian mereka benar-benar memesona dan menggoda perhatian betina.

2. Punya warna bulu kontras yang menarik perhatian

potret burung manakin (commons.wikimedia.org/Hurbenm)

Selain gerakan tari, penampilan fisik manakin juga jadi senjata utama dalam menarik pasangan. Bulu-bulu burung jantan biasanya sangat mencolok, dengan kombinasi warna cerah seperti merah terang, kuning mencolok, dan hijau zamrud yang kontras dengan lingkungan sekitarnya. Warna ini bukan sekadar estetika, tapi bagian dari strategi evolusi untuk memperbesar peluang kawin. Semakin cerah dan bersih bulunya, semakin besar kemungkinan betina tertarik.

Perbedaan mencolok antara jantan dan betina juga memperlihatkan adanya seleksi seksual yang kuat dalam spesies ini. Betina cenderung punya warna bulu yang lebih kalem dan tersembunyi, karena peran mereka lebih banyak berkutat pada perawatan anak dan perlindungan diri. Di sisi lain, jantan rela berinvestasi pada penampilan mencolok demi peluang reproduksi. Warna-warna ini juga memantulkan cahaya dengan cara yang menarik, apalagi saat terkena sinar matahari yang menyusup di antara pepohonan hutan.

3. Manakin juga bisa “bernyanyi” dengan sayapnya

potret burung manakin (commons.wikimedia.org/Don Faulkner)

Kalau biasanya burung dikenal karena suara kicauannya, manakin justru menunjukkan kemampuan unik dengan menghasilkan suara dari gerakan sayap. Beberapa spesies manakin, seperti club winged manakin, punya tulang sayap yang termodifikasi secara khusus sehingga menghasilkan nada saat digesekkan dengan cepat. Suara itu terdengar seperti getaran tajam yang konsisten, seolah-olah mereka sedang memainkan instrumen gesek mini di udara.

Kemampuan ini jarang ditemukan di dunia burung dan menjadi contoh nyata bagaimana evolusi bisa melahirkan kreativitas luar biasa di alam. Proses menghasilkan suara lewat sayap membutuhkan kombinasi sempurna antara kecepatan, struktur tubuh, dan kepekaan waktu. Menariknya, suara ini gak hanya berfungsi sebagai pemikat pasangan, tapi juga bisa jadi penanda wilayah atau sinyal sosial antar individu. Fenomena ini membuktikan bahwa komunikasi di dunia burung gak selalu lewat suara vokal.

4. Hanya jantan yang menari dan membangun arena tampil

potret burung manakin (commons.wikimedia.org/Becky Matsubara)

Dalam kehidupan sosial burung manakin, jantanlah yang bertugas menampilkan seluruh pertunjukan, sementara betina berperan sebagai juri yang menilai. Burung jantan bahkan rela membersihkan dan merapikan area tempat mereka menari setiap hari, memastikan arena tampil bebas dari dedaunan dan gangguan lain. Arena bersih dianggap sebagai salah satu indikator kualitas jantan, karena menunjukkan dedikasi dan kemampuannya mengelola wilayah kecil.

Betina manakin akan mengamati beberapa jantan sekaligus sebelum memutuskan pilihan. Mereka biasanya memilih jantan dengan gerakan paling presisi, warna bulu paling mencolok, dan area tampil paling rapi. Setelah proses kawin, betina akan pergi sendiri untuk membangun sarang dan membesarkan anak, sementara jantan kembali ke arena untuk menari lagi. Dinamika ini memperlihatkan bahwa dalam spesies ini, penampilan dan usaha jantan punya peran dominan dalam proses reproduksi.

5. Ada lebih dari 60 spesies manakin yang beragam

potret burung manakin (commons.wikimedia.org/Hector Bottai)

Burung manakin bukan hanya satu jenis saja, tapi terdiri dari lebih dari 60 spesies yang tersebar di berbagai hutan Amerika Tengah dan Selatan. Setiap spesies punya ciri khas tersendiri, baik dari segi warna, gaya menari, hingga suara yang dihasilkan. Misalnya, red capped manakin terkenal karena gerakan moonwalk-nya yang halus di atas ranting, sementara blue manakin menari dalam kelompok sinkronisasi seperti pertunjukan tari modern.

Keanekaragaman ini memperlihatkan betapa kaya dan bervariasinya evolusi dalam satu kelompok burung kecil. Perbedaan antar spesies ini juga menjadi bahan studi penting bagi para ahli biologi dan etologi yang ingin memahami hubungan antara perilaku dan seleksi seksual. Selain itu, banyak spesies manakin hidup di daerah yang terancam oleh deforestasi, membuat keberadaan mereka semakin berharga dari sudut pandang konservasi.

Burung manakin bukan cuma cantik dan unik, tapi juga jadi simbol kekayaan perilaku satwa liar di hutan tropis Amerika Selatan. Dari tarian luar biasa hingga suara yang dihasilkan dari sayap, semua menunjukkan bahwa alam punya cara sendiri untuk menyampaikan keindahan. Semakin dipelajari, semakin terasa kalau burung kecil ini menyimpan banyak misteri dan keajaiban.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us