5Fakta Gorila Western Lowland, Rentan Terkena Virus Ebola

Dilansir Nationalzoo, warna bulu gorila ini adalah hitam. Rambutnya pendek dan tipis berwarna abu-abu hingga cokelat kehitaman. Kepala gorila dewasa berbentuk kerucut karena terdapat jambul tulang besar.

DIbandingkan gorila lainnya, western lowland memiliki tengkorak lebih lebar dan besar. Jempol kakinya lebih lebar daripada keempat jarinya. Kemudian, lengannya lebih panjang daripada kakinya.   

Gorila ini adalah herbivora yang memakan daun, batang tumbuhan, tanaman merambat, akar, buah berdaging, kulit pohon, daun, beri liar dll. Gorila dewasa memakan sebanyak 45 pon makanan per harinya.

Kawanan western lowland terdiri dari 30 ekor dipimpin oleh jantan tua yang dominan, beberapa betina dan keturunan mereka. Jantan dominan memandu aktivitas kelompok seperti mencari makan, bersarang dan berpindah di sekitar wilayah jelajah.

Ifaw melansir, pada siang hari, gorila akan mencari tempat istirahat yang nyaman dengan membangun sarang terbuat dari dedaunan dan dahan. Pada malam hari, mereka membuat sarang untuk tidur. Induk betina berbagi sarang dengan para bayinya.

Betina biasanya akan meninggalkan kawanannya setelah mencapai kematangan seksual untuk mencari pasangan dan bergabung dengan kelompok baru. Begitupun dengan jantan, mereka meninggalkan kawanannya dengan tujuan yang sama seperti betina.

Masa kehamilan betina biasanya berlangsung sekitar 9 bulan. Bayi baru lahir menempel di dada induk betina sehingga bisa digendong ke mana-mana. Induk betina akan merawat bayinya selama 5 tahun.

Sayangnya, habitat gorila western lowland tergantikan oleh perkebunan kelapa sawit, lahan pertanian dan pemukiman manusia. Terakhir, perubahan iklim juga menjadi faktor. Tragisnya, western lowland juga diburu manusia untuk diambil daging dalam skema perdagangan ilegal.

Perburuan liar tersebut semakin meningkat, ditambah lagi penegakan hukum di wilayah habitat gorila cenderung lemah. Lebih miris lagi, western lowland rentan terkena penyakit virus ebola. Sejak tahun 1990-an, terjadi kematian besar-besaran melibatkan puluhan ribu gorila dan simpanse. Penyakit lain seperti HIV AIDS dan malaria juga menimpa primata ini.

Diperkirakan terdapat lebih dari 350.000 ekor gorila western lowland tersebar luas di rawa-rawa dan hutan di Afrika Barat dan Tengah. Mereka juga bertahan hidup di penangkaran kebun binatang di seluruh dunia dengan jumlah lebih dari 500 ekor.

Mengutip A-z animals, di kebun binatang Atlanta, Amerika Serikat terdapat gorila western lowland tertua di dunia yakni Ozzie yang lahir pada 1961 ia membenci musik keras, namun menyukai jeruk dan kubis. Gorila lain bernama Baraka adalah western lowland memiliki berat lebih dari 400 pon. 

Tinggi jantan sekitar 6 kaki dan beratnya 300 pon, sedangkan betina mencapai tinggi 4,5 kaki dan berat 200 pon. Western lowland dapat berdiri tegak, tetapi mereka lebih memilih berjalan dengan 4 kakinya seperti gorila pada umumnya.