5 Fakta Gunung Untersberg, Benarkah Punya Gerbang Waktu?

Salah satu legenda paling terkenal yang menyelimuti Gunung Untersberg adalah kisah tentang Kaisar yang tertidur di dalamnya. Menurut berbagai cerita yang diturunkan dari generasi ke generasi, Kaisar Charlemagne atau Charles yang Agung diyakini "hidup" atau tertidur di dalam gunung bersama para kesatrianya. Konon, sang kaisar sedang menunggu saat yang tepat untuk bangkit kembali.

Legenda lain menyebutkan bahwa sosok yang tertidur di dalam gunung tersebut adalah Kaisar Romawi Suci, Frederick Barbarossa. Diceritakan, setiap beberapa waktu, seorang pengawal akan dikirim keluar untuk menghitung jumlah burung gagak yang terbang mengelilingi puncak gunung. Jika jumlahnya tepat 24, sang kaisar akan keluar bersama pasukannya untuk menyelamatkan Jerman dari kesulitan besar. Kisah "Raja di dalam Gunung" ini merupakan bagian dari tradisi eskatologi Kristen yang telah memikat imajinasi banyak orang selama berabad-abad, sebagaimana ditulis dalam Seeing the Woods.

Keunikan geologis Untersberg menjadikannya tempat yang penuh dengan misteri alam. Gunung ini sebagian besar terbentuk dari batu kapur, yang karena proses erosi karst telah membentuk lebih dari 400 gua di dalamnya. Beberapa dari sistem gua ini sangat luas dan belum sepenuhnya dieksplorasi, menambah aura misteri yang menyelimutinya. Salah satu gua yang paling terkenal adalah Riesending, gua terpanjang dan terdalam di Jerman.

Gua-gua ini sering muncul dalam cerita rakyat sebagai tempat tinggal makhluk-makhluk mitologis seperti roh gunung, peri, penyihir, kurcaci, dan raksasa. Dilansir situs pariwisata Berchtesgaden, legenda lokal menceritakan bahwa gua-gua ini adalah pintu menuju dunia lain atau bahkan istana tersembunyi. Selain itu, ada juga gua es yang menakjubkan di dalam Untersberg, yang menambah daftar keajaiban alam yang bisa ditemukan di gunung ini.

Untersberg sering disebut sebagai "segitiga bermuda" versi Bavaria karena banyaknya laporan mengenai fenomena aneh yang terjadi di sana. Salah satu yang paling menarik adalah cerita tentang "portal waktu" atau kehilangan waktu (missing time). Beberapa pendaki dan pengunjung mengaku mengalami selisih waktu yang aneh saat berada di gunung. Mereka merasa hanya berjalan selama beberapa jam, tetapi ketika kembali, waktu telah berlalu jauh lebih lama.

Kisah-kisah ini, meskipun sering kali tidak bersumber, telah menjadi bagian dari daya tarik paranormal Gunung Untersberg. Para ahli teori konspirasi modern bahkan menyebut Untersberg sebagai portal menuju dimensi lain. Fenomena lain yang sering dilaporkan adalah penampakan cahaya misterius di celah-celah gunung dan di atas puncaknya, yang dianggap sebagai tanda aktivitas supranatural. Cerita-cerita tentang lorong-lorong berhantu dan kejadian aneh lainnya terus menambah reputasi gunung ini sebagai tempat yang penuh teka-teki.

Daya tarik Untersberg tidak hanya terbatas pada legenda kuno dan cerita misteri. Gunung ini juga menjadi tujuan penting bagi para wisatawan spiritual kontemporer. Menurut situs resmi pariwisata Jerman, CometoGermany.com, Untersberg dianggap sebagai tempat dengan energi spiritual yang kuat. Selama berabad-abad, gunung ini telah dicari sebagai tempat penyembuhan dan lokasi ritual suci.

Status spiritualnya semakin diperkuat ketika Dalai Lama ke-14, saat berkunjung ke Salzburg pada tahun 1992, dilaporkan menyebut Untersberg sebagai "cakra jantung Eropa". Pernyataan ini membuatnya disejajarkan dengan tempat-tempat suci lainnya di dunia, seperti Gunung Kailash di Tibet atau Uluru di Australia. Saat ini, Untersberg menarik berbagai kelompok spiritual, mulai dari grup meditasi, neopagan yang melakukan ritual musiman, hingga para shaman yang mengadakan upacara di sana.

Di luar semua mitos dan legenda, Gunung Untersberg memiliki tempat khusus dalam sejarah budaya populer. Keindahan alamnya yang memukau menjadi latar bagi salah satu film musikal paling ikonik sepanjang masa, "The Sound of Music" (1965). Pemandangan perbukitan hijau yang luas dan puncak gunung yang megah menjadi bagian tak terpisahkan dari visual film tersebut.

Meskipun sebagian besar lokasi syuting berada di Salzburg, Untersberg menjadi latar yang tak terlupakan, terutama dalam adegan di mana keluarga von Trapp melarikan diri ke Swiss. Menurut artikel di Deccan Herald, banyak wisatawan datang ke Untersberg untuk merasakan langsung suasana "The Hills are alive with the sound of music" dan menikmati pemandangan yang sama seperti yang ditampilkan dalam film. Pengalaman menaiki kereta gantung sambil memandang lembah hijau yang luas sering kali mengingatkan pengunjung pada adegan-adegan magis dari film tersebut.

Gunung Untersberg adalah perpaduan unik antara keindahan alam yang spektakuler, kekayaan legenda, dan signifikansi spiritual. Gunung ini membuktikan bahwa sebuah tempat bisa menjadi jauh lebih dari sekadar formasi geologis, tetapi juga kanvas bagi imajinasi dan keyakinan manusia.