7 Burung Unik yang Bisa Berenang tapi Tidak Bisa Terbang

Jika membahas burung yang tidak bisa terbang, penguin pasti langsung ada di pikiranmu. Seluruh 18 spesies penguin memang tidak bisa terbang, tapi tubuh mereka justru sangat sempurna untuk berenang dan menyelam. Bahkan, hewan ini menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam air.

Bentuk tubuhnya yang gempal, kaki pendek, dan gaya jalan khasnya membuat penguin mudah dikenali. Meski banyak orang mengira penguin hanya ada di Antartika, faktanya sebagian besar hidup di wilayah beriklim dingin lainnya. Bahkan, penguin Galapagos tinggal di sekitar garis khatulistiwa! 

Nama steamer duck diambil dari kebiasaannya mengepakkan sayap dan kaki saat berenang sehingga terlihat seperti kapal uap. Burung ini hidup di pesisir berbatu Chile dan Argentina, ujung selatan Amerika Selatan.

Dari empat spesies yang ada, hanya satu yang masih bisa terbang, sisanya benar-benar tak bisa terbang. Ukurannya cukup besar, bisa mencapai panjang lebih dari 80 cm dengan berat lebih dari 7 kg. Makanan favoritnya antara lain moluska, kepiting kecil, biji-bijian, serangga, dan ikan. Steamer duck juga terkenal agresif, sering berkelahi dengan sesamanya, bahkan bisa melawan burung air besar atau raptor.

ilustrasi flightless cormorant (pixabay.com/hartono subagio)

Burung ini juga dikenal sebagai kormoran Galapagos karena hanya ditemukan di Kepulauan Galapagos. Dari semua jenis kormoran di dunia, hanya spesies ini yang tidak bisa terbang, sekaligus salah satu yang terbesar.

Tubuhnya berwarna cokelat kehitaman dengan paruh panjang dan melengkung di ujungnya. Untuk bisa terbang, sayapnya seharusnya tiga kali lebih besar dari ukuran saat ini. Sebagai gantinya, mereka mengandalkan kaki berselaput dan tubuh yang kuat untuk berenang dan menyelam mencari ikan dan gurita. Karena bulunya tidak tahan air, kormoran ini harus sering berjemur setelah berenang.

Burung unta adalah burung terbesar di dunia, dengan sejarah panjang sebagai burung tak bisa terbang sejak 65 juta tahun lalu. Mereka hidup di padang sabana Afrika dan dikenal memiliki kemampuan berlari sangat cepat.

Yang jarang diketahui, burung unta ternyata bisa berenang! Dengan tubuh besar dan leher panjangnya, mereka mampu menjaga kepala tetap di atas air dan mendorong tubuh dengan kaki yang kuat. Biasanya, mereka berenang di danau atau sungai saat cuaca sangat panas.

Beberapa spesies grebe, seperti Atitlán grebe dari Guatemala, dikenal sebagai perenang dan penyelam hebat meski tidak bisa terbang. Grebe memiliki jari kaki berbentuk lobus yang membuat mereka sangat ahli berenang.

Umumnya, grebe hidup di danau atau kolam air tawar, tempat mereka menyelam untuk berburu ikan dan serangga air. Meski sebagian besar grebe masih bisa terbang, ada populasi tertentu yang otot terbangnya melemah sehingga kehilangan kemampuan tersebut.

ilustrasi burung kasuari (pexels.com/Darrel Und)

Kasuari termasuk burung besar yang hidup di hutan hujan tropis Papua, Papua Nugini, hingga Queensland, Australia. Meski tak bisa terbang, kasuari punya kemampuan renang yang luar biasa. Mereka bisa menyeberangi sungai lebar, bahkan berenang di laut untuk pindah wilayah atau menghindari predator.

Kaki mereka yang kuat menjadi "dayung alami" untuk bergerak di air. Kemampuan ini membuat kasuari semakin tangguh bertahan hidup di ekosistem hutan hujan yang penuh tantangan.

Emu adalah burung terbesar kedua di dunia setelah burung unta. Hidup di Australia, emu memiliki tubuh tinggi besar, leher panjang, dan sayap kecil yang tak berfungsi untuk terbang.

Menariknya, bulu emu berbentuk unik karena setiap helai memiliki dua batang utama tanpa kait sehingga terlihat seperti rambut dari kejauhan. Warna bulunya bisa berubah dari hitam pekat menjadi cokelat pucat akibat terpapar sinar matahari. Sama seperti burung unta, emu juga akan berenang jika ada kesempatan.

Burung-burung yang tak bisa terbang ini membuktikan bahwa kehilangan kemampuan terbang bukanlah kelemahan. Justru, mereka beradaptasi dengan cara luar biasa. Mereka menunjukkan betapa evolusi menciptakan keanekaragaman yang menakjubkan, menyesuaikan setiap spesies dengan habitatnya masing-masing. Jadi, kalau suatu saat kamu melihat burung-burung ini di alam liar, jangan heran kalau mereka lebih jago berenang daripada terbang!