Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Cula badak memiliki struktur yang berbeda dari tanduk biasa (pixabay.com/si_kor)

Intinya sih...

  • Cula badak terbuat dari keratin, bukan tulang atau gading

  • Strukturnya padat, berlapis, dan mengandung mineral pelindung di bagian tengahnya

  • Cula badak terus tumbuh sepanjang hidup badak dan tidak menempel langsung pada tulang tengkorak

Cula badak pastinya menjadi ciri khas yang langsung bikin hewan ini mudah dikenali. Bentuknya besar, kokoh, dan menjulang di atas hidung, seakan-akan seperti tanduk. Tapi, ternyata cula badak berbeda dengan tanduk biasa, lho!

Berbeda dari tanduk domba atau rusa, cula badak punya struktur unik yang luar biasa secara biologis. Mau tahu kenapa cula ini begitu spesial? Yuk, simak lima fakta ilmiah tentang cula badak yang wajib kamu tahu di artikel berikut ini!

1. Tersusun dari keratin, bukan tulang atau gading

Cula badak tersusun dari keratin, protein yang sama seperti penyusun rambut dan kuku manusia (pixabay.com/makabera)

Kalau kamu mengira cula badak terbuat dari tulang atau gading seperti gajah, kamu keliru! Dilansir National Geographic, cula badak sebenarnya tersusun dari keratin, protein yang sama seperti penyusun rambut dan kuku manusia serta hewan. Keratin ini memiliki sifat yang sangat kuat dan fleksibel. Bayangkan tumpukan kuku yang dipadatkan menjadi bentuk kerucut, kira-kira seperti itulah teksturnya. Karena berasal dari jaringan mati, tidak ada bukti ilmiah bahwa cula ini punya khasiat medis. Tapi sayangnya, permintaan pasar gelap tetap tinggi karena kepercayaan tradisional yang keliru.

2. Strukturnya padat, berlapis, dan sangat kuat

Cula badak tumbuh dari lapisan kulit yang mengeras menjadi susunan keratin padat tanpa rongga di dalamnya (pixabay.com/Nel_Botha)

Berbeda dengan tanduk yang berongga, cula badak tumbuh dari lapisan kulit yang mengeras menjadi susunan keratin padat tanpa rongga di dalamnya. Struktur ini membentuk lapisan demi lapisan seperti cincin tahunan pada pohon.

Dilansir Save the Rhino, bentuk ini mirip dengan kuku kuda atau paruh kura-kura yang keras, solid, dan tahan banting. Inilah alasan kenapa badak bisa menggunakan culanya untuk bertarung, menggali tanah, atau menggesek benda tanpa mudah rusak.

3. Mengandung mineral pelindung di bagian tengahnya

Bagian tengah cula badak juga diperkuat oleh lapisan mineral penting, yaitu kalsium dan melanin (pixabay.com/Pexels)

Bukan hanya keratin, bagian tengah cula badak juga diperkuat oleh lapisan mineral penting, yaitu kalsium dan melanin. Dilansir Save the Rhino, lapisan kalsium membantu memperkuat struktur fisiknya, sedangkan melanin melindungi bagian dalam cula dari kerusakan akibat paparan sinar matahari.

Gabungan ini membuat cula badak memiliki sistem pertahanan ganda, yaitu kuat secara fisik dan tahan terhadap kerusakan dari luar. Gak heran kalau banyak orang salah kaprah menganggapnya sakti sehingga banyak dilakukan perburuan liar terhadap cula badak.

4. Terus tumbuh sepanjang hidup badak

Cula badak bisa bertambah panjang sekitar 2 cm setiap tahun (pixabay.com/JamesDeMers)

Cula badak bukan bagian tubuh permanen yang berhenti tumbuh setelah dewasa. Justru, setiap tahun bisa bertambah panjang sekitar 2 cm. Bahkan, panjangnya bisa mencapai lebih dari 1 meter! Uniknya lagi, pertumbuhan keratin di bagian depan lebih cepat, sehingga cula terlihat melengkung ke belakang, melansir San Diego Wildlife Alliance. Bagian luar cula juga bisa terkikis secara alami karena gesekan saat badak menggali tanah atau bertarung, lho! Kalau patah? Tenang, selama akarnya masih ada, cula bisa tumbuh lagi, mirip seperti kuku manusia yang bisa tumbuh kembali setelah dipotong.

5. Tidak menempel langsung pada tulang tengkorak, lho!

Cula badak tidak menempel langsung pada tulang tengkorak (pixabay.com/Mani300)

Satu hal yang membedakan cula badak dari tanduk hewan lain adalah struktur penopangnya. Kalau tanduk umumnya menyatu dengan tulang tengkorak, cula badak justru menempel pada lapisan kulit luar (epidermis). Dilansir International Rhino Foundation, cula badak tumbuh di lapisan kulit di atas hidung dan tidak memiliki inti tulang sama sekali. Jadi, secara teknis, cula ini lebih mirip ‘rambut besar yang memadat’ daripada tanduk sejati. Makin unik, ya?

Cula badak tidak hanya menjadi ikon hewan besar yang tangguh, tapi juga merupakan hasil evolusi biologis yang sangat mengagumkan. Cula ini menjadi alat serbaguna bagi si badak, baik untuk melindungi diri, menunjukkan dominasi, maupun menggali tanah.

Sayangnya, keunikan ini juga membuat badak jadi salah satu hewan paling terancam di dunia. Cula mereka banyak diburu untuk perdagangan ilegal, meskipun khasiatnya belum terbukti secara medis. Oleh karena itu, demi menyelamatkan populasi badak dari perburuan liar, beberapa negara mengambil langkah ekstrem dengan sengaja memotong cula badak. Hal ini dilakukan agar pemburu tidak tertarik lagi karena culanya sudah tidak ada. Yuk, lebih peduli dengan badak dan ikut mendukung pelestariannya. Jangan sampai keunikan cula mereka justru menjadi alasan kepunahannya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team