5 Fakta Menarik Azure Kingfisher, Sebenarnya Berwarna Cokelat Kusam

- Azure kingfisher adalah spesies kecil yang ditemui di dekat sumber air dengan panjang tubuh sekitar 17-19 cm dan berat 35 gram.
- Penyebaran burung ini berada di sepanjang bagian utara dan timur Australia, Maluku, Kepulauan Nusa Tenggara, Papua Nugini, dan pulau-pulau di sekitarnya.
- Azure kingfisher aktif pada pagi dan malam hari, lebih suka menghabiskan waktunya sendirian dan hanya berpasangan saat musim kawin tiba. Mereka juga sangat protektif pada wilayah jelajahnya.
Azure kingfisher merupakan spesies kingfisher kecil yang biasanya ditemui di dekat sumber air. Mereka berada dalam famili Alcedinidae dan memiliki nama ilmiah Ceyx azureus. Panjang tubuhnya hanya sekitar 17--19 sentimeter dan beratnya 35 gram. Mereka punya paruh hitam yang ramping dan ekor pendek. Bagian kepala, leher, tubuh bagian atas dan sisi dadanya berwarna biru gelap dengan kilau keunguan.
Sementara itu, bagian lehernya punya garis oranye dan terdapat bintik kecil oranye di sekitar matanya. Jantan dan betina terlihat mirip sehingga sulit bagimu untuk membedakannya, berbeda dengan burung muda yang warnanya lebih kusam dan kepalanya lebih gelap. Walaupun tidak banyak informasi tentangnya, tapi fakta dan penjelasan berikut ini masih bisa memberikan gambaran besar tentang gaya hidup azure kingfisher.
1. Wilayah penyebaran azure kingfisher

Penyebaran azure kingfisher berada di sepanjang bagian utara dan timur Australia, Maluku dan Kepulauan Nusa Tenggara di Indonesia. Mereka juga berada di Papua Nugini dan pulau-pulau di sekitarnya. Australian Museum menginformasikan bahwa azure kingfisher menghuni habitat yang tidak jauh dari air.
Mereka lebih suka sungai air tawar, danau, rawa dan bendungan yang memiliki tumbuhan lebat. Terkadang, burung ini terlihat di taman tepi sungai, bahkan di kolam bebek atau ikan mas di area perkotaan.
2. Menu makannya beragam

Sumber yang sama menjelaskan bahwa azure kingfisher kerap terjun dari tempat bertenggernya ke dalam air untuk menangkap mangsa. Mereka memangsa ikan, krustasea, serangga air, invertebrata dan bahkan katak. Azure kingfisher tidak ragu membenturkan mangsanya ke tempat bertenggernya berulang kali sebelum menelannnya. Menariknya, mereka juga sering mengamati platipus mencari makan di bawah air dengan harapan bisa mendapatkan makanan juga.
3. Penyendiri dan teritorial

Berdasarkan informasi dari Animalia, azure kingfisher cenderung lebih aktif saat pagi dan malam hari. Mereka lebih suka menghabiskan waktunya sendirian dan hanya berpasangan ketika musim kawin tiba. Azure kingfisher sangat menjaga wilayah jelajahnya dari pengganggu, sarangnya berada di tempat tersembunyi seperti liang atau mereka akan menggali lubang di tepi sungai.
4. Sebenarnya berwarna cokelat kusam

Warna azure kingfisher mungkin terlihat biru gelap mengkilap dan memukau. Tapi, warna sebenarnya adalah cokelat kusam, lho. Pewarnaan yang kamu lihat itu disebabkan oleh perbedaan antara pewarnaan struktural dan pigmentasi. Jika kamu melihat cahaya yang dipantulkan langsung dari sayapnya, kamu melihat warna cokelat tapi cahaya itu memantul di sekitar struktur sayapnya.
5. Sistem perkawinan azure kingfisher

Sistem perkawinan azure kingfisher adalah monogami, membentuk ikatan hanya dengan satu pasangan yang berlangsung seumur hidupnya. Pasangan tersebut membangun sarang bersama dan membutuhkan waktu sekitar tiga hingga tujuh hari untuk menyelesaikan terowongannya. Mereka tidak ragu mempertahankan sarangnya dengan cara kejam, lho.
Musim kawin terjadi dari bulan Oktober hingga Maret. Setelahnya, betina menempatkan 5--7 telur berwarna putih yang dierami oleh keduanya secara bergantian selama tiga minggu. Pertumbuhan anak-anaknya yang baru menetas terbilang cepat. Mereka sudah siap meninggalkan sarang pada usia 30 hari, saat itu sudah bisa mencari makan sendiri dan hidup mandiri.
Azure kingfisher ternyata sangat penyendiri dan teritorial, terlebih lagi ketika memasuki musim kawin. Mereka juga cenderung membangun sarangnya di tempat tersembunyi agar jauh dari ancaman bahaya. Saat ini, mereka diklasifikasikan sebagai Least Concern oleh IUCN dan masih belum ada perkirakan total populasinya. Akan tetapi, tren populasinya mengalami peningkatan. Apakah kamu pernah melihat spesies kingfisher satu ini?