5 Fakta Menarik dari Rubah Silver, Hewan dengan Karakter Soliter

Populasi dari rubah silver tersebar di hampir seluruh benua di antaranya Amerika, Asia, Eropa hingga Australia. Dilansir dari laman Worldatlas, rubah silver termasuk jenis hewan yang sangat mudah sekali beradaptasi dengan lingkungan baru di sekitarnya. Di benua Eropa, rubah silver banyak terdapat di wilayah Siberia tepatnya di pegunungan Kaukasus. Sedangkan di benua Amerika, hewan karnivora ini hidup di wilayah Pennsylvania.

Rubah silver jarang sekali dijumpai di daerah padang rumput dan lebih suka hidup di daerah hutan yang memiliki banyak persediaan makanan serta tempat berlindung.

Rubah silver merupakan hewan soliter yaitu hewan yang suka hidup menyendiri dan hanya akan berkumpul sesamanya pada saat musim kawin tiba. Selain itu, hewan ini bersifat teritorial yang artinya rubah silver akan mempertahankan wilayah kekuasaannya dari rubah silver lainnya. Berbeda dengan anjing dan serigala yang dapat menggonggong serta melolong, suara dari rubah silver terdengar sangat unik menyerupai suara yang mirip tawa atau disebut dengan gekker.

Rubah silver termasuk hewan dengan insting berburu yang handal dimana hewan ini dapat mengintai serta menyerang mangsanya dengan strategi yang cerdas.

Dari segi penampilan, rubah silver memiliki intesitas bulu yang sangat tebal dengan warna bulu silver pada bagian badan. Namun, pada bagian kaki, telinga dan ekor hewan ini ditutupi oleh bulu berwarna hitam pekat. Panjang dari ujung kepala hingga bagian ekor rubah silver bisa mencapai satu meter dengan berat badan rata-rata 5 - 7 kilogram. Seperti rubah merah, rubah silver juga mempunyai bola mata berwarna kuning keemasan saat dewasa.

Di habitat aslinya, rubah silver tidak harus kawin dengan rubah yang memiliki warna seperti dirinya. Dilansir dari laman Cattyshack, rubah silver akan mencapai tingkat kematangan seksual di saat berusia 10 bulan. Biasanya musim kawin dari hewan ini akan berlangsung satu kali selama satu tahun yaitu pada bulan Januari hingga Februari. Masa kehamilan dari rubah silver berkisar sekitar 52 hari dan akan melahirkan 3 hingga 6 ekor bayi dalam sekali masa persalinan.

Keberadaan rubah silver biasanya dianggap sebagai hama oleh manusia khususnya para petani dan perternak. Hal ini dikarenakan, rubah silver seringkali merusak tanaman hingga memangsa hewan ternak yang membuatnya diburu dan dibunuh. Walaupun populasi dari rubah silver saat ini semakin berkurang. Namun, kepedulian terhadap keberlangsungan populasi dari rubah silver sangat kurang. Di dalam penangkaran, rubah silver dapat bertahan hidup selama 10 hingga 12 tahun.

Nah, itulah beberapa fakta menarik dari rubah silver yang memiliki warna bulu yang unik. Walaupun rubah silver sering bertentangan dan berselisih dengan manusia namun sudah seharusnya kita menjaga populasi hewan ini di alam liar.