5 Fakta Menarik Mengenai Komodo, Hewan Reptil Purba yang Berbahaya!

Komodo merupakan satwa yang dilindungi dan kerap kali menjadi pembicaraan bagi banyak orang. Alasannya karena eksistensi komodo yang dianggap banyak orang sebagai hewan purba karena keberadaannya.

Dilansir The Culture Trip, komodo dianggap sudah ada sejak 900.000 tahun di Flores. Meskipun penemuan pertama komodo oleh bangsa Eropa terjadi pada tahun 1910, namun tak sedikit orang menganggap biawak besar ini sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu.

Komodo merupakan hewan predator yang didukung dengan anatomi tubuhnya. Hal ini juga bisa dilihat dari ukuran postur tubuh komodo yang besar. Bahkan ukurannya jauh lebih besar dari manusia jika dibandingkan.

Dilansir Smithsonian's National Zoo, komodo memiliki rata-rata besar sekitar 70 kilogram dengan tinggi mencapai 3 meter. Bahkan komodo terbesar yang pernah ditemukan memiliki tinggi mencapai 3.13 meter dan bobot hingga 166 kilogram. Tentunya ini membuat komodo cocok disebut sebagai hewan predator yang menyeramkan.

Komodo merupakan hewan karnivora yang membuatnya harus berburu untuk memperoleh mangsa yang empuk. Cara komodo dalam berburu juga tentu berbeda dengan predator lainnya, apalagi dengan anatomi tubuh yang dimiliki.

Dilansir National Geographic, komodo memiliki kemampuan untuk berkamuflase dan bersabar dalam berburu mangsa. Biasanya mereka akan berdiam di tempat sambil menunggu mangsanya lewat. Komodo menggunakan cakar dan gigi yang tajam dalam menghabisi mangsanya.

Komodo memang menjadi hewan yang berbahaya, namun bukan hanya karena kemampuannya dalam berburu saja. Namun, komodo memiliki anatomi tubuh yang berbahaya, salah satunya adalah air liur yang terdapat dalam gigitannya.

Dilansir AZ Animals, pada beberapa dekade bahkan banyak peneliti berpendapat bahwa komodo memiliki kelenjar bisa yang mengandung racun dan digunakan untuk membunuh korbannya. Hal inilah yang kemudian membuat gigitan akibat komodo sangat berbahaya.

Komodo termasuk hewan yang memiliki kemampuan penciuman yang kuat. Hal inilah yang kemudian membuat biawak besar ini menjadi predator yang kuat di kalangan hewan-hewan yang lainnya.

Dilansir Denver Zoo, kemampuan penciuman yang dimiliki komodo bahkan dianggap sebagai metode utama dalam mendeteksi makanan. Tidak heran jika komodo juga akan menggunakan lidah dan penciumannya untuk mengenali lokasi mangsanya.

Keberadaan komodo ternyata menyimpan banyak fakta menarik yang dimiliki. Tidak heran jika komodo kemudian disebut sebagai predator kuat yang memuncaki rantai makanan pada ekosistemnya. Apakah kamu pernah melihat komodo secara langsung?