5 Fakta Menarik Sejarah Kota Dubrovnik, Kota Tua Tepi Laut Adriatik

Sebelum dikenal dengan nama Dubrovnik, kota ini dahulu disebut Ragusa atau Ragusium. Nama tersebut digunakan sejak pendiriannya pada abad ke-7 oleh para pengungsi dari Kota Epidaurum yang melarikan diri akibat serangan Suku Slav dan Avar. Nama Dubrovnik baru resmi digunakan sejak awal abad ke-19.

Pergantian nama ini mencerminkan transformasi besar dalam identitas kota. Ragusa dikenal sebagai kota bangsa Latin, sedangkan Dubrovnik merepresentasikan pengaruh budaya Slavia yang mulai menguat. Hingga kini, kedua nama tersebut masih sering digunakan dalam literatur sejarah.

Pada abad ke-14 hingga ke-19, Dubrovnik (saat itu Ragusa) bukan sekadar kota biasa, melainkan republik maritim yang berdiri sendiri. Mereka memiliki sistem pemerintahan, diplomasi, dan armada dagang yang kuat layaknya negara kecil. Bahkan mereka mampu bersaing dengan kekuatan besar seperti Venesia.

Kekuatan Dubrovnik bukan berasal dari peperangan, melainkan dari kecerdikan berdiplomasi. Mereka menjalin hubungan baik dengan berbagai kekaisaran, termasuk membayar upeti kepada Kekaisaran Utsmaniyah demi perlindungan. Strategi ini membuat mereka bisa bertahan lama tanpa harus ikut perang besar.

Salah satu ikon paling terkenal dari Dubrovnik adalah dinding kota kuno yang megah. Dibangun selama beberapa abad sejak abad ke-12 hingga abad ke-17, tembok ini berfungsi sebagai pelindung utama dari invasi laut maupun darat. Tingginya mencapai lebih dari 20 meter dengan panjang sekitar 2 kilometer.

Yang menarik, sepanjang sejarahnya, dinding ini tidak pernah berhasil ditembus oleh musuh secara penuh. Pertahanan mereka begitu kuat hingga banyak tentara mundur tanpa sempat menyerang langsung. Tak heran, tembok ini kini menjadi simbol ketangguhan Dubrovnik.

Di balik kemegahan masa lalunya, Dubrovnik juga pernah mengalami bencana besar. Pada 6 April 1667, kota ini diguncang gempa besar yang meratakan sebagian besar bangunan dan menewaskan ribuan penduduk. Banyak struktur bersejarah pun ikut runtuh dalam sekejap.

Namun, semangat warga Dubrovnik tidak ikut hancur bersama gempa. Mereka membangun kembali kota dengan sentuhan arsitektur Barok yang hingga kini masih bisa kamu lihat di kawasan kota tua. Dari tragedi, lahirlah wajah baru Dubrovnik yang elegan.

Dengan sejarah panjang dan arsitektur yang luar biasa, tak heran jika Kota Tua Dubrovnik ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO. Di dalamnya terdapat istana, gereja, alun-alun, hingga apotek kuno yang masih beroperasi sejak abad ke-14. Menjelajah kota ini seperti berjalan di dalam museum hidup.

Yang lebih mengejutkan, Dubrovnik juga tercatat sebagai salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Amerika Serikat pada tahun 1776. Keberanian diplomatik dan kecerdasannya membuat kota kecil ini punya pengaruh besar dalam sejarah dunia.

Kalau dahulu Dubrovnik berjaya di lautan dengan armada dagangnya, kini ia berlayar di hati para wisatawan dengan pesona sejarahnya. Siap suatu hari melangkah di atas batu-batu jalanannya yang penuh cerita?