Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Sejarah Kota Tallinn, Kota Abad Pertengahan yang Masih Terjaga

potret Kota Tallinn
potret Kota Tallinn (pixabay.com/Makalu)

Kalau kamu pernah bermimpi berjalan di kota ala dongeng abad pertengahan, Tallinn di Estonia adalah destinasi yang wajib masuk bucket list. Kota ini tidak sekadar memamerkan bangunan tua, tapi benar-benar menjaga struktur tata kotanya seperti ratusan tahun yang lalu. Setiap sudutnya terasa seperti mesin waktu yang membawamu langsung ke era para ksatria dan pedagang Eropa Utara.

Menariknya, meski berusia tua, Tallinn tetap hidup sebagai kota modern yang aktif. Gedung-gedung pemerintahan, museum, hingga kafe tetap beroperasi di dalam bangunan abad pertengahan. Penasaran bagaimana sejarahnya bisa sedemikian terawat? Yuk, simak lima faktanya berikut ini.

1. Sudah dihuni manusia sejak 5.000 tahun yang lalu

potret Kota Tallinn (pixabay.com/Angelo_Giordano)
potret Kota Tallinn (pixabay.com/Angelo_Giordano)

Sebelum menjadi kota megah seperti sekarang, kawasan Tallinn ternyata sudah dihuni manusia sejak ribuan tahun sebelum masehi. Temuan gerabah bergaya comb ceramic sekitar 3.000 SM dan budaya Corded Ware sekitar 2.500 SM menjadi bukti kuat keberadaan peradaban awal di sini. Bahkan, beberapa temuan arkeologi ditemukan tepat di area pusat kota modern Tallinn.

Perjalanan panjangnya sebagai permukiman membuat Tallinn berkembang secara alami hingga menjadi pusat kota penting. Sejak awal, wilayah ini sudah berada di jalur strategis pesisir yang memudahkan akses perdagangan. Tak heran jika kemudian Tallinn berkembang pesat sebagai kota pelabuhan.

2. Resmi jadi kota di Eropa dengan hak Kota Lübeck pada 1248

potret Kota Tallinn (pixabay.com/Patryk_Kuzior)
potret Kota Tallinn (pixabay.com/Patryk_Kuzior)

Tonggak penting dalam sejarah Tallinn terjadi pada tahun 1248 ketika kota ini resmi mendapat hak kota ala Lübeck. Status ini membuat Tallinn setara dengan kota-kota dagang besar lainnya di Eropa pada masa itu. Dengan begitu, sistem administrasi, hukum, dan perdagangan kota diatur mengikuti standar kawasan Baltik dan Jerman Utara.

Pengakuan ini juga menarik banyak pedagang dan pengrajin untuk menetap di Tallinn. Sebagai kota yang sah secara hukum Eropa, Tallinn semakin berkembang dengan sistem pemerintahan kota yang lebih terorganisir. Dari sinilah fondasi kota abad pertengahan yang kokoh mulai terbentuk.

3. Bergabung dengan Liga Hanseatik dan jadi pusat perdagangan

potret Kota Tallinn (pixabay.com/evsola)
potret Kota Tallinn (pixabay.com/evsola)

Pada 1285, Tallinn yang saat itu dikenal sebagai Reval bergabung dengan Liga Hanseatik. Liga ini adalah jaringan kota dagang kuat di Eropa Utara yang menguasai jalur ekonomi mulai dari Jerman hingga Rusia. Sebagai anggota paling utara, Tallinn menjadi pintu utama perdagangan ke wilayah Novgorod dan Eropa Timur.

Posisinya yang strategis membuat Tallinn kaya dari aktivitas ekspor impor barang. Tak hanya menjadi pelabuhan transit, kota ini juga berkembang menjadi pusat distribusi besar. Hingga kini, jejak kejayaannya masih bisa terlihat dari bangunan bekas gudang dan rumah pedagang yang tetap berdiri megah.

4. Struktur kota abad pertengahan masih terjaga hingga kini

potret Old Town Tallinn (pixabay.com/sharonang)
potret Old Town Tallinn (pixabay.com/sharonang)

Berbeda dengan banyak kota tua lainnya yang mengalami renovasi besar-besaran, Tallinn berhasil mempertahankan tata kotanya sejak abad ke-13. Kota Tua Tallinn (Old Town) masih memiliki benteng, tembok kota, menara pengawas, dan jalan berbatu khas era pertengahan. Bahkan, pola jalan sempit dan lapangan pasar tetap dipertahankan dalam bentuk aslinya.

Karena keasliannya yang luar biasa, Old Town Tallinn diresmikan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 1997. Wisatawan bisa berjalan kaki menyusuri kota tanpa merasa seperti sedang berada di abad modern. Rasanya seperti memasuki halaman cerita fantasi Eropa klasik.

5. Banyak bangunan abad pertengahan masih berfungsi hingga sekarang

potret Toompea Castle (commons.wikimedia.org/Williamson.est)
potret Toompea Castle (commons.wikimedia.org/Williamson.est)

Keunikan Tallinn bukan hanya pada bangunan yang dipertahankan, tapi juga masih digunakan. Toompea Castle yang mulai dibangun sejak abad ke-13 kini menjadi gedung parlemen Estonia. Bayangkan, para pejabat negara bekerja di kastil zaman ksatria.

Selain itu, Balai Kota Tallinn yang dibangun sekitar abad ke-14 tetap berdiri sebagai balai kota tertua di Baltik dan Skandinavia. Di sisi lain, Great Guild Hall yang dahulu menjadi tempat berkumpulnya pedagang kini beralih fungsi menjadi museum sejarah. Tallinn benar-benar membuktikan bahwa sejarah tidak hanya untuk dikenang, tapi juga bisa dijalani.

Sudah siap menjelajah kota nyata yang terasa seperti latar film fantasi? Tallinn menunggumu dengan pesona masa lalu yang tetap hidup hingga hari ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Atqo Sy
EditorAtqo Sy
Follow Us

Latest in Science

See More

Bagaimana Jalur Sutra Membentuk Bahasa dan Kuliner di Asia Tengah?

08 Okt 2025, 16:18 WIBScience