Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Spurfowl merah (commons.wikimedia.org/Vengolis)
Spurfowl merah (commons.wikimedia.org/Vengolis)

Selain terkenal akan budaya dan makanannya ternyata India juga terkenal akan keanekaragaman satwanya. Hal ini sebenarnya tidak mengherankan mengingat India punya bentang alam yang sangat bervariasi. Mau itu pesisir pantai, hutan hujan tropis, savana, sampai pegunungan yang dingin dapat ditemukan di negara ini. Karena hal tersebut alhasil hewan-hewan yang hidup di India juga sangat beragam dan bahkan beberapa diantaranya cukup unik.

Salah satu hewan unik yang ada di India adalah Galloperdix spadicea atau spurfowl merah. Sekilas unggas berukuran sedang ini sangat mirip dengan ayam dengan tubuhnya yang membulat, sayapnya yang kecil, dan bulunya yang berwarna kemerahan. Kekerabatannya dengan ayam juga cukup dekat karena keduanya sama-sama berasal dari famili Phasianidae. Namun sebenarnya burung ini bukan termasuk jenis ayam. Spurfowl merah juga memiliki banyak keunikan yang bahkan tidak dimiliki awam atau unggas lain.

1. Dibagi menjadi tiga subspesies yang hanya bisa ditemukan di India

Wilayah penyebaran spurfowl merah (commons.wikimedia.org/Somesh Tripathi)

Dilansir Xeno-canto, red spurfowl memang bisa ditemukan di India, namun penyebarannya hanya terbatas pada beberapa daerah tertentu. Penyebaran pertama ada di India bagian tengah, penyebaran kedua mencakup India bagian utara, penyebaran ketiga mencakup India bagian selatan, dan penyebaran terakhir mencakup India bagian barat. Burung ini benar-benar absen di semenanjung timur India dan populasinya di bagian utara juga hanya sedikit dan tidak terlalu luas.

Tercatat, burung ini dibagi menjadi tiga subspesies dan tiap daerah juga dihuni oleh subspesies yang berbeda. Pertama, Galloperdix spadicea spadicea dapat ditemukan di India bagian utara dan tengah. Kedua, Galloperdix spadicea caurina dapat ditemukan di India bagian barat. Terakhir, Galloperdix spadicea stewarti menghuni India bagian tengah dan selatan, khususnya di Negara Bagian Kerala.

2. Sering terlihat berkelana dalam kelompok kecil

Ilustrasi spurfowl merah (commons.wikimedia.org/Thomas Hardwicke)

Laman Animalia menjelaskan kalau red spurfowl kerap terlihat berkelana dalam kelompok kecil yang berisikan tiga sampai lima ekor burung. Uniknya burung ini kerap menegakan ekornya saat berjalan, mirip seperti yang dilakukan ayam domestik. Burung ini termasuk burung yang tidak berisik, namun biasanya akan berkokok pada pagi dan sore hari. Kegiatan berkelana yang dilakukan red spurfowl sendiri dilakukan dalam upaya mencari makanan. Biasanya ia sangat suka memakan biji-bijian, buah beri, serangga, dan moluska.

Secara umum, red spurfowl termasuk unggas yang tidak terlalu suka terbang. Kemampuan terbangnya juga buruk karena ia hanya bisa terbang dari satu pohon ke pohon lain atau terbang menyeberangi sungai. Justu hewan ini lebih sering terlihat di semak-semak, bebatuan, rerumputan, permukaan tanah, kebun, dan area pertanian. Tapi jangan salah, walau termasuk penerbang yang payah namun gerakan hewan ini terbilang gesit.

3. Rawan terkena jamur dan parasit

Ilustrasi kepala spurfowl merah (en.m.wikipedia.org/William Thomas Blanford)

Seperti unggas lain, red spurfowl juga cukup rentan akan serangan parasit, terang iNaturalist. Tercatat hewan ini bisa terinfeksi beberapa jamur, cacing, dan kutu, seperti Heterakis gallinae, Lerouxinema lerouxi, Ixodid, dan Ctenomyces serratus. Tak hanya terinfeksi, bahkan beberapa parasit secara khusus hanya menyerang hewan ini dan menjadikannya sebagai inang utama. Kasus infeksi ini bisa menyerang semua populasi entah populasi liar atau populasi di penangkaran. Hal ini juga menjadi masalah tersendiri karena jika dibiarkan bisa membuat red spurfowl sakit sampai tewas. Bahkan beberapa parasit juga bisa menular ke individu atau unggas lain, lho.

4. Punya bentuk tubuh dan ukuran yang mirip dengan ayam

Spurfowl merah (commons.wikimedia.org/David V Raju)

Laman Oiseaux menjelaskan kalau red spurfowl termasuk unggas berukuran sedang dengan panjang maksimal sekitar 38 cm dan berat yang mencapai angka 454 gram. Sekilas ia punya perawakan yang mirip dengan ayam dengan badan memanjang, kepala kecil, sayap yang kecil, dan kaki berjalu. Namun jika diamati dengan seskama kamu bisa melihat kalau red spurfowl punya badan yang lebih memanjang. Warnanya juga tidak terlalu mencolok dan bulunya tidak terlalu lebat seperti ayam.

Jika diperhatikan, bulu dari red spurfowl terlihat halus dengan beberapa variasi seperti di ekor dan kepala. Warnanya sendiri cukup beragam, seperti cokelat, merah, putih, hitam, dan jingga. Tentunya hal tersebut berbanding terbalik dengan ayam yang punya bulu lebat dan warna bak pelangi, seperti hitam, merah, hijau, bahkan biru. Tapi kesamaan kedua unggas ini sebenarnya bukan sesuatu yang aneh jika mengingat bahwa keduanya sama-sama berasal dari famili Phasianidae.

5. Hanya mampu menghasilkan 3 sampai 5 butir telur

Ilustrasi spurfowl merah (commons.wikimedia.org/Thomas Hardwicke)

Laman AviBase menerangkan kalau red spurfowl punya musim kawin sendiri yang biasanya berlangsung pada bulan Januari sampai Juni. Umumnya musim kawin ini akan berlangsung sebelum musim hujan yang mungkin dilakukan untuk mencegah beberapa bencana seperti banjir dan pembusukan pada telur. Ia termasuk burung yang akan membangun sarangnya di atas tanah. Sarangnya sendiri terbuat dari daun kering, ranting kering, dan akar kering yang sangat mudah ditemukan di habitat alaminya.

Telur yang dihasilkan juga tak seberapa banyak, yaitu sekitar 3 sampai 5 butir. Tak seperti hewan dan burung lain, individu jantan red spurfowl juga termasuk ayah yang penyayang. Ia memang tidak ikut mengerami telur, namun individu jantan burung ini ikut menjaga individu betina dan anak-anaknya. Saat ada predator mendekat individu jantan biasanya akan menarik perhatian predator tersebut supaya individu betina dan anak-anaknya bisa kabur ke tempat yang aman.

Sebagai hewan endemik India red spurfowl ternyata memiliki segudang keunikan yang membedakannya dari burung lain. Pertama, ia hanya bisa ditemukan di beberapa wilayah India. Kedua, burung ini merupakan hewan yang sayang akan anak-anaknya. Ketiga, ia punya ciri fisik dan perawakan yang cukup mirip dengan ayam. Keempat, red spurfowl sering terlihat berkelana dalam kelompok kecil. Terakhir, ternyata burung ini rawan akan infeksi parasit, jamur, dan kutu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team