5 Fakta Mengerikan dari Gempa Bumi, Bencana yang Rentan Terjadi!

Gempa Bumi merupakan bencana yang mungkin sangat diantisipasi oleh banyak orang karena dampaknya yang cukup besar dan serius. Namun, kamu mungkin tidak menyadari bahwa sebetulnya gempa Bumi tidak terjadi sekali atau dua kali saja, melainkan terjadi setiap harinya di berbagai belahan dunia.

Dilansir Nasa JPL, setiap tahun diprediksi ada sekitar 500 ribu gempa Bumi yang terdeteksi oleh instrumen seismologi. Ternyata dari jumlah tersebut hanya ada sekitar 100.000 gempa Bumi yang dapat dirasakan oleh manusia, serta hanya sekitar 100 di antaranya yang bisa menimbulkan kerusakan serius.

Gempa Bumi yang terjadi bisa memiliki kekuatan yang berbeda-beda dan hal ini ternyata menimbulkan risikonya tersendiri. Salah satu risikonya adalah dapat mengubah bentuk Bumi apabila memang kekuatannya benar-benar besar, sehingga hal ini juga bisa menyebabkan kerusakan serius.

Dilansir Nasa JPL, gempa Bumi berkekuatan besar bisa mengubah bentuk Bumi secara fisik, seperti misalnya yang terjadi di Jepang. Gempa berkekuatan 9,0 di Jepang pada tahun 2011 menyebabkan daratan bergeser beberapa meter dan bahkan mengubah sumbu rotasi Bumi sedikit, sehingga memperpendek hari dengan beberapa mikrodetik.

Satu hal yang mungkin jarang diketahui oleh orang-orang adalah efek yang dihasilkan dari gempa, sebab bisa sampai meluas hingga jaraknya yang jauh. Hal ini karena pergerakan lempeng Bumi seolah saling berkaitan satu sama lain, sehingga getaran dari satu lempeng bisa membawa dampak yang besar untuk lempeng lainnya.

Dilansir USGS, getaran dari gempa Bumi yang sangat kuat bisa dirasakan hingga ribuan kilometer dari pusat gempa. Salah satu contohnya adalah gempa besar di Alaska pada tahun 1964 yang getarannya terasa hingga ke Texas dengan jarak 5.500 kilometer jauhnya. Fenomena ini terjadi karena gelombang seismik yang dapat menyebar melalui kerak Bumi.

Terjadinya gempa Bumi mungkin menjadi hal yang cukup dikhawatirkan oleh banyak orang, namun sebetulnya tetap memiliki risikonya tersendiri. Tidak seperti badai atau pun angin topan yang mungkin bisa diprediksi dari beberapa hari sebelumnya, justru untuk gempa Bumi tidak bisa demikian.

Dilansir USGS, teknologi modern saat ini sering kali hanya dapat memperingatkan beberapa detik saja sebelum terjadinya gempa. Hal inilah yang membuat banyak orang yang tidak punya cukup waktu untuk menghindari potensi bencana dan pada akhirnya banyak memakan korban jiwa.

Sebetulnya ada beberapa wilayah di dunia yang memiliki potensi cukup besar untuk mengalami risiko gempa Bumi. Hal ini bisa terjadi apabila posisi dari wilayah-wilayah tersebut terletak di dekat patahan lempeng tektonik, sehingga menimbulkan risiko gempa yang jauh lebih besar dibandingkan wilayah lain.

Dilansir BGS, wilayah seperti Cincin Api Pasifik merupakan salah satu kawasan yang paling aktif secara seismik di dunia. Wilayah ini mencakup negara-negara, seperti Jepang, Indonesia, dan Chile yang sering terjadi gempa Bumi dengan frekuensi yang cukup tinggi, sehingga perlu mengantisipasinya.

Gempa Bumi menjadi salah satu bencana alam yang paling menakutkan, sekaligus tidak terduga. Walau mungkin teknologi dan ilmu pengetahuan terus berkembang untuk memprediksi gempa Bumi, namun dampaknya tetap tidak bisa dihindari. Harus tetap waspada dan siap menghadapi segala ancaman yang ada!