Panavia Tornado atau yang lebih dikenal dengan jet tempur Tornado adalah jet tempur ikonik multi misi bermesin ganda asal Eropa yang telah menorehkan sejarah dalam dunia aviasi militer. Mungkin ia tidak sepopuler jet-jet tempur asal pabrikan AS seperti: F-15, F-16 atau F-18 namun sepak terjangnya di dunia aviasi militer tak dapat dipandang sebelah mata. Tornado merupakan salah satu jet tempur Eropa yang memiliki tampilan visual berkesan gagah dan gahar yang menegaskan karakteristiknya sebagai mesin perang yang dapat diandalkan di medan tempur. Jet tempur ini menggunakan desain sayap variable-sweep wing yang dapat dirubah posisinya selama penerbangan, dari posisi standar (straight wing) yang efektif untuk kecepatan rendah, ke posisi ditarik ke belakang (swept wing) yang efektif untuk kecepatan tinggi (supersonik).
Meskipun sebagian besar sistemnya masih analog di masa awal operasinya, namun dalam perkembangannya jet tempur Tornado adalah salah satu jet tempur awal yang mulai diintegrasikan dengan sistem digital untuk sistem transmisi datanya sekaligus ikut ambil bagian dalam mengawali era digital di dunia aviasi militer. Perlahan namun pasti, kemajuan teknologi dan tuntutan pertahanan yang semakin kompleks membuat jet tempur ini mulai menua. Inggris telah memensiun seluruh armada Tornadonya di tahun 2019 setelah 40 tahun beroperasi dan saat ini hanya tinggal 3 negara yaitu: Jerman, Italia dan Kerajaan Arab Saudi yang masih mengoperasikan jet tempur ini. Sang "jago tua" itu pun perlahan mulai meninggalkan gelanggang dengan terhormat untuk digantikan dengan jet tempur yang lebih canggih dan modern.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai jet tempur ikonik yang pernah menjadi kebanggaan Eropa ini? Simak lima fakta menariknya berikut ini, yuk!