Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Penguin Kaisar
Penguin kaisar bersama anaknya (pixabay.com/MemoryCatcher)

Intinya sih...

  • Penguin kaisar adalah spesies penguin terbesar dengan tinggi 101-132 cm dan berat 25-45 kg. Mereka memiliki penampilan elegan dengan kombinasi warna hitam putih yang kontras.

  • Penguin kaisar bertelur di musim dingin Antartika, suhu bisa mencapai -60°C. Jantan rela tidak makan selama dua bulan demi menjaga telurnya, menahan badai salju, dan berkumpul membentuk lingkaran besar untuk saling berbagi panas tubuh.

  • Penguin kaisar merupakan burung penyelam terlama di dunia dengan kemampuan menyelam hingga kedalaman lebih dari 500 meter dan menahan napas hingga 32,2 menit. Namun, populasi mereka semakin terancam akibat per

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di tengah daratan es Antarktika yang beku dan sunyi, ada satu spesies burung yang berdiri tegak menantang ganasnya alam. Tubuhnya tampak gagah dengan balutan hitam putih yang kontras di lautan salju. Dia adalah penguin kaisar (Aptenodytes forsteri), makhluk yang dikenal karena ketangguhannya bertahan di tempat paling ekstrem di Bumi.

Tapi tahukah kamu kalau di balik wajah lucunya, burung ini menyimpan sederet kemampuan luar biasa yang jarang diketahui banyak orang? Penasaran nggak sih? Yuk simak lima fakta penguin kaisar selengkapnya di artikel ini!

1. Jadi spesies penguin terbesar yang mendiami Antartika

Penguin kaisar (commons.wikimedia.org/Denis Luyten)

Penguin kaisar merupakan spesies penguin terbesar yang termasuk ke dalam ordo Sphenisciformes. Dilansir Animal Diversity Web, tinggi tubuhnya mencapai 101–132 cm dengan berat antara 25 hingga 45 kg. Rentang sayapnya pun bisa mencapai 89 cm!

Ciri khas penguin kaisar terletak pada kombinasi warnanya yang elegan. Kepala, punggung, dagu, dan tenggorokan berwarna hitam, sementara bagian dada hingga leher berwarna putih. Di bagian telinga, terdapat gradasi oranye yang memudar menjadi kuning menuju bahu. Paruhnya panjang berwarna hitam dengan garis oranye kemerahan di sepanjang rahang bawah. Penampilan ini benar-benar membuatnya tampak seperti ‘raja’ di antara para penguin!

Anak penguin kaisar memiliki penampilan yang berbeda dengan penguin dewasa. Ketika menetas, mereka memiliki kulit berwarna abu-abu tanpa bulu. Kemudian bulu abu-abunya akan tumbuh setelah beberap minggu dilahirkan. Memasuki usia remaja, bulu penguin kaisar akan berubah menjadi biru keabu-abuan, dan seiring bertambahnya usia penampilan mereka akan berubah menjadi penguin dewasa dengan pola khas hitam putihnya.

2. Satu-satunya penguin yang bertelur di musim dingin Antartika

Penguin kaisar (commons.wikimedia.org/Samuel Blanc)

Ketika kebanyakan makhluk hidup memilih bersembunyi dari dinginnya musim dingin, penguin kaisar justru bersiap untuk berkembang biak! Setiap tahun, antara awal hingga pertengahan April, ribuan penguin kaisar berjalan kaki sejauh 100 kilometer menuju koloni kawin mereka di tengah daratan es. Suhu di sana bisa mencapai -60°C dengan hembusan angin kencang. Namun, justru di saat ekstrem itulah mereka bertelur agar anak-anaknya bisa menetas pada musim semi, ketika cuaca mulai hangat dan makanan di laut melimpah.

Setelah kawin dan bertelur, betina akan menyerahkan telurnya kepada jantan untuk dierami. Ia kemudian pergi ke laut untuk mencari makan. Strategi ini menunjukkan betapa luar biasanya adaptasi penguin kaisar terhadap kerasnya kehidupan di Antarktika.

3. Jantan rela tidak makan selama dua bulan demi menjaga telurnya

Penguin kaisar (commons.wikimedia.org/U.S. Geological Survey from Reston)

Salah satu kisah paling menyentuh dari penguin kaisar datang dari pengorbanan sang jantan. Setelah betina bertelur, jantan mengambil alih tugas menjaga telur dengan penuh kesabaran. Ia menaruh telur di atas kakinya dan menutupinya dengan lipatan kulit hangat di perut bawah yang disebut brood pouch.

Dilansir Oceana, penguin jantan akan berdiri di tempat yang sama selama sekitar 65 hari tanpa makan sedikit pun. Mereka hanya mengandalkan cadangan lemak tubuhnya. Selama masa ini, mereka bisa kehilangan hingga 50 persen berat badannya, lho!

Saat badai salju menerpa, para jantan akan berkumpul membentuk lingkaran besar  (huddle) untuk saling berbagi panas tubuh agar tetap hangat. Mereka bertahan hingga betina kembali dari laut, membawa makanan yang sudah dicerna untuk anak mereka yang baru menetas. Sebuah contoh luar biasa tentang kesetiaan dan kerja sama dalam dunia hewan!

4. Spesies burung pencetak rekor menyelam terlama di dunia!

Penguin kaisar (commons.wikimedia.org/Ian Duffy)

Tak hanya tangguh di darat, penguin kaisar juga penyelam ulung di laut, lho! Dilansir The Guardian, mereka mampu menyelam hingga kedalaman lebih dari 500 meter dan menahan napas hingga 32,2 menit. Rekor ini menjadikan mereka sebagai burung penyelam terlama di dunia!

Kemampuan ini sangat penting karena sumber makanan utama mereka, seperti ikan, krill, dan cumi-cumi kecil, berada jauh di bawah lapisan es laut. Untuk bertahan di suhu air sedingin itu, tubuh penguin kaisar dilapisi lemak tebal dan bulu yang sangat rapat, sehingga mereka tetap hangat meski menyelam berulang kali.

5. Populasinya semakin terancam akibat perubahan iklim

Penguin kaisar (pixabay.com/heidemsy)

Sayangnya, perubahan iklim kini mengancam kelangsungan hidup penguin kaisar. Spesies ini dikategorikan sebagai Near Threatened atau hampir terancam punah oleh IUCN. Para ilmuwan memprediksi populasi penguin kaisar bisa menurun hingga 27% dalam tiga generasi mendatang. Antara tahun 2025 hingga 2052, koloni di wilayah utara bahkan diperkirakan punah karena berkurangnya es laut tempat mereka bertelur dan merawat anak-anaknya. Mencairnya es juga membuat jarak menuju sumber makanan semakin jauh, sehingga menambah tantangan hidup bagi spesies luar biasa ini.

Bagaimana, menarik kan fakta-fakta dari penguin kaisar? Penguin kaisar bukan sekadar hewan lucu yang sering muncul di film dokumenter. Mereka adalah ikon ketangguhan, kerja sama, dan cinta yang ada di dunia satwa. Dari bertelur di tengah badai salju, menjaga anak tanpa makan, hingga menyelam di laut sedingin es, semua dilakukan demi kelangsungan hidup generasi berikutnya. Kita sebagai manusia harus berupaya menjaga keseimbangan alam agar pemanasan global tidak menjadi sebab dari kepunahan spesies Antartika ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team