Burung kakatua dikenal akan suaranya yang melengking serta penampilan menawan. Mereka memiliki puluhan spesies salah satunya red tailed black cockatoo. Populasi burung ini hanya dapat ditemukan di satu benua.
Di sisi lain, red tailed black cockatoo mampu bertahan hidup lama hingga usia puluhan tahun. Termasuk jenis burung yang mudah dijinakan, inilah beberapa fakta menarik seputar red tailed black cockatoo dilansir dari laman Animalia dan kids.kiddle. Simak ulasannya!
Red tailed black cockatoo merupakan hewan endemik asal Australia. Namun, sebagian besar dari populasi burung ini banyak mendiami wilayah Australia bagian utara. Dilansir laman Animalia.bio, mereka sering membuat sarang di berbagai macam area mulai dari hutan, padang rumput, hingga lahan pertanian.
Akan tetapi, red tailed black cockatoo lebih suka tinggal di daerah yang banyak ditumbuhi oleh pohon eucalyptus. Spesies kakatua ini termasuk hewan herbivora. Mereka bertahan hidup dengan mengonsumsi berbagai jenis biji-bijian, bunga, dan buah-buahan.
Red tailed black cockatoo sangat suka bersosialisasi dengan sesamanya di habitat aslinya. Spesies burung ini hidup dengan membentuk kawanan yang jumlahnya bisa mencapai 500 ekor. Mereka aktif beraktifitas mulai dari matahari terbit hingga terbenam seperti mencari makanan dan pasangan.
Pada pagi hari, red tailed black cockatoo akan berbondong-bondong pergi ke tepi sungai untuk minum. Mereka banyak melakukan aktivitas di atas pohon. Selain itu, daun pohon yang lebat akan melindungi dirinya dari panasnya sengatan sinar matahari.
Red tailed black cockatoo dikenal akan penampilannya yang terlihat menawan. Mereka termasuk spesies burung berukuran sedang yang memiliki panjang 60 sentimeter serta berat maksimal 920 gram. Dilansir laman Kids.kiddle.co, tubuh kakatua ini ditutupi bulu berwarna hitam.
Namun, pada bagian ekornya terdapat garis berwarna merah yang menjadi ciri khasnya. Red tailed black cockatoo memiliki empat jari kaki dimana dua menghadap ke depan dan dua ke belakang. Untuk membedakan jenis kelamin, ukuran sang betina sedikit lebih kecil.
Red tailed black cockatoo memiliki sifat yang sangat setia. Mereka hanya bertahan dengan satu pasangan untuk seumur hidupnya. Sedangkan musim kawin red tailed black cockatoo berlangsung sangat lama yakni mulai dari bulan Mei hingga September.
Rata-rata sang betina hanya mampu mengeluarkan dua telur lalu dierami selama kurang lebih satu bulan. Anak burung yang baru menetas sangat bergantung kepada induknya. Mereka akan menjadi dewasa ketika menginjak usia 100 hari.
Menurut data yang dikeluarkan Badan Konservasi Alam Dunia (IUCN), populasi red tailed black cockatoo yang tersisa di alam liar lebih dari 100 ribu ekor. Jumlah tersebut dikategorikan stabil. Dengan begitu, red tailed black cockatoo belum dimasukan dalam daftar hewan dilindungi.
Kabar buruknya, jumlah spesies kakatua ini semakin menurun dari tahun ke tahun. Ancaman utama red tailed black cockatoo adalah mereka sering diburu untuk diperjual belikan secara ilegal. Di alam liar, burung ini dapat bertahan hidup hingga usia 50 tahun.
Dengan populasinya yang masih terjaga tentunya tidak terlalu sulit untuk menemukan burung ini di habitat aslinya. Umurnya yang panjang menjadi daya tarik lainnya dari red tailed black cockatoo.