5 Fakta Sugar Glider, Marsupial Penyuka Makanan Manis

Sugar glider bisa ditemukan di negara Australia dan juga Indonesia, tepatnya di Papua Nugini. Umumnya, hewan mungil tidak memiliki habitat tertentu karena mereka bisa tinggal di area perkebunan, taman pedesaan, pinggir jalan, hingga di dalam hutan. Meskipun begitu, sugar glider akan berkumpul dalam satu kelompok jika mereka akan pergi tidur. Hal ini untuk menjaga temperatur tubuh mereka tetap hangat.  

Sugar glider dapat dijadikan hewan peliharaan yang menggemaskan. Dengan sifatnya yang senang bersosialisasi, hewan ini juga mudah dekat atau sangat friendly dengan pemiliknya. Jadi, jika ingin memelihara hewan mungil ini, pastikan untuk ajak sugar glider berkomunikasi ya. 

Betina sugar glider hanya membutuhkan waktu 16 hari untuk mengandung. Biasanya sugar glider akan melahirkan satu hingga dua ekor 'joey', sebutan bagi bayi sugar glider yang baru lahir. Setelah lahir, joey akan berada di kantung ibunya dan mulai menampakkan diri pada hari ke 60 hingga 70. 

Sama dengan beberapa jenis marsupial lainnya, sugar glider terutama jantannya adalah hewan polygynous yang berpasangan dengan beberapa betina setelah melakukan perkawinan. Hal ini tidak terlepas dari sifat mereka yang mudah bersosialisasi.

Hewan mungil yang tinggal di pohon ini termasuk hewan nokturnal. Sugar glider akan aktif di malam hari untuk mencari makanan. Selain itu mata besar nan hitam yang dimiliki sugar glider juga memudahkan mereka dalam memburu makanan. 

Biasanya mereka akan berburu air getah pohon ekaliptus, serbuk sari bunga, nektar, bahkan mereka juga berburu serangga. Setelah mendapatkan semua yang dicari, sugar glider akan menyimpan hasil buruan di dalam gulungan ekornya. 

Adapun untuk karakteristik sugar glider, hewan ini memiliki berat tubuh 100-160 gr dan panjang sekitar 24-30 cm. Sugar glider memiliki kulit membran yang tertutup oleh bulu dan dapat ditemukan dari bagian pergelangan tangan hingga pergelangan kaki. Fungsinya adalah untuk membantu sugar glider melompat dari pohon ke pohon. Sesaat tiba di tujuan, hewan mungil ini akan langsung mengeluarkan kuku tajamnya untuk membantu jaga keseimbangan mereka. 

Di sisi lain, jika kulit membran ini tidak digunakan, bentuknya akan terlihat seperti garis bergelombang yang membentang di tubuh sugar glider. Hewan ini umumnya memiliki bulu berwarna coklat yang bercampur putih. Pada sugar glider jantan ada tanda lingkaran berwarna hitam menyerupai botak di atas kepala mereka.

Sugar glider merupakan hewan marsupial yang senang bersosialisasi. Oleh karena itu, dalam setiap kesempatan mereka akan berkumpul di dalam satu kelompok dengan anggota berjumlah 7- 9 ekor. Biasanya, setiap kelompok didominasi oleh sugar glider jantan sebagai pemimpim kelompok. 

Punya karakteristik senang bersosialisasi membuat hewan ini tidak suka hidup sendiri. Bahkan, hewan mungil ini bisa stress dan mati karena merasa sendirian dan tidak melakukan interaksi dengan siapapun, termasuk pemiliknya yang merawat sugar glider sebagai peliharaan. 

Saat ini sudah banyak yang menjadikan sugar glider sebagai hewan untuk dipelihara. Tubuhnya yang mungil dan kemampuannya bersosialisasi memudahkan para pemiliknya untuk lebih cepat dekat dengan mereka.