Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Tampak Menggemaskan, Ini 9 Perbedaan Sugar Glider dan Tupai Terbang

kolase potret sugar glider dan tupai terbang di pohon (flickr.com | worldlifeexpectancy.com)
kolase potret sugar glider dan tupai terbang di pohon (flickr.com | worldlifeexpectancy.com)

Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan tupai, kan? Ya, satwa mamalia kecil dengan keahlian memanjat pohonnya yang begitu lincah. Ada beragam jenis tupai, salah satunya tupai terbang. Sesuai namanya, tupai terbang ini mempunyai kemampuan berpindah tempat dari satu pohon ke pohon lain dengan cara melayang di udara.

Tapi, apakah kamu sudah tahu satwa sugar glider? Satwa dengan nama latin Petaurus breviceps berhabitat asli di Papua, Papua Nugini, dan Australia. Sekilas sugar glider tampak mirip dengan tupai, lebih tepatnya tupai terbang. Namun, jika dilihat secara saksama kedua satwa ini berbeda, lho! Berikut ini beberapa perbedaan antara tupai terbang dan sugar glider.

1.Bulu sugar glider lebih bervariasi sedangkan bulu tupai terbang lebih dominan berwarna abu-abu

kolase potret sugar glider dan tupai terbang di batang pohon (animaldiversity.org | bastabalkana.com)
kolase potret sugar glider dan tupai terbang di batang pohon (animaldiversity.org | bastabalkana.com)

2.Sugar glider memiliki garis gelap dari kepala sampai ekor, sedangkan tupai terbang tidak ada

kolase potret sugar glider dan tupai terbang (flickr.com | nwf.org)
kolase potret sugar glider dan tupai terbang (flickr.com | nwf.org)

3.Tupai terbang memiliki mata bulat, berwarna gelap dan besar, sedangkan sugar glider memiliki mata bulat hitam dan hidung bulat dengan warna merah muda

kolase potret sugar glider dan tupai terbang (unsplash.com/timgarifov | westexpestmanagement.com)
kolase potret sugar glider dan tupai terbang (unsplash.com/timgarifov | westexpestmanagement.com)

4.Ekor tupai terbang berbentuk pipih, sedangkan sugar glider membulat dan menjulang ke atas

kolase potret ekor sugar glider dan ekor tupai terbang (flickr.com | zooecomuseum.ca)
kolase potret ekor sugar glider dan ekor tupai terbang (flickr.com | zooecomuseum.ca)

5.Sugar glider punya masa hamil 17 hari, sedangkan tupai terbang punya masa hamil lebih lama yaitu 40 hari

kolase potret sugar glider dan tupai terbang (unsplash.com/davidclode | pixabay.com/users/andyround62-3316356)
kolase potret sugar glider dan tupai terbang (unsplash.com/davidclode | pixabay.com/users/andyround62-3316356)

6.Sugar glider betina memiliki kantung di perutnya seperti kangguru untuk mengantongi anaknya, sedangkan tupai terbang tidak ada

kolase potret bayi sugar glider dan tupai terbang (scx1.b-cdn.net | flickr.com)
kolase potret bayi sugar glider dan tupai terbang (scx1.b-cdn.net | flickr.com)

7.Tupai terbang makan berbagai jenis buah-buahan, sugar glider makan serangga (jangkrik dan ulat) serta buah-buahan

kolase potret sugar glider dan tupai terbang sedang makan (pixabay.com/users/andyround62-3316356 | in.gov)
kolase potret sugar glider dan tupai terbang sedang makan (pixabay.com/users/andyround62-3316356 | in.gov)

8.Umur sugar glider 3–9 tahun sedangkan umur tupai terbang mampu mencapai 15 tahun, lho!

kolase potret sugar glider dan tupai terbang (unsplash.com/timgarifov | treedictionary.com)
kolase potret sugar glider dan tupai terbang (unsplash.com/timgarifov | treedictionary.com)

9. Tubuh tupai terbang lebih panjang dibandingkan sugar glider, yaitu tupai terbang 275– 342 mm, sedangkan sugar glider 120–320 mm

kolase potret sugar glider dan tupai terbang di pohon (flickr.com | worldlifeexpectancy.com)
kolase potret sugar glider dan tupai terbang di pohon (flickr.com | worldlifeexpectancy.com)

Tampangnya yang lucu membuat berapa orang menjadikan sugar glider sebagai hewan peliharaan. Apakah kamu tertarik untuk memelihara sugar glider?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Chalimatus Sa'diyah
EditorChalimatus Sa'diyah
Follow Us