5 Fakta Unik Iguana Batu Kuba, Salah Satu yang Terbesar di Genusnya!

Dilansir Florida Iguana & Tortoise Breeders, iguana batu kuba bisa tumbuh hingga sepanjang 1,6 meter. Namun itu panjang maksimalnya karena secara umum hewan ini hanya punya panjang rata-rata sekitar 40 cm. Tapi walau begitu kadal ini tetap jadi salah satu iguana terbesar yang masih hidup. Bahkan saking besarnya ia menjadi spesies terbesar kedua di genusnya. Ia bukan yang pertama karena gelar tersebut sudah diambil oleh Cyclura lewisi atau iguana biru.

Tak hanya bertubuh besar dan panjang, ternyata iguana batu kuba juga punya perawakan yang terbilang sangar. Pertama, badannya gemuk, ekornya panjang, kakinya kuat, cakarnya besar, dan tubuhnya ditumbuhi sisik dan rumbai di bagian atas tubuh. Warna cokelat, abu-abu, dan kehitaman yang ia miliki juga menambah kesan garang. Alhasil perawakannya tersebut membuat iguana batu kuba jadi salah satu hewan yang cukup ditakuti di habitatnya.

Secara umum iguana batu kuba merupakan herbivor yang sangat suka memakan material tumbuhan seperti dedaunan dan rerumputan, jelas Animalia. Namun pada beberapa kesempatan hewan ini juga tak segan untuk memakan material hewani. Biasanya material hewani yang ia makan adalah hewan kecil seperti ikan, burung, krustasea, dan bangkai hewan. Tak hanya itu, bahkan kadal ini juga pernah terdokumentasi melakukan kanibalsme, lho.

Tepatnya pada tahun 2006 para peneliti di Pulau Isla Magueyes berhasil menyaksikan kanibalisme yang dilakukan oleh individu betina. Saat itu mereka melihat seekor individu betina dewasa yang mengejar, menangkap, dan memakan iguana yang baru menetas. Hal tersebut sangat aneh mengingat iguana ini secara umum termasuk herbivor atau pemakan tumbuhan. Karena penasaran para peneliti terus melakukan penelitian dan mereka menyimpulkan kalau sifat kanibalisme tersebut muncul karena populasi iguana di Pulau Isla Magueyes yang terlalu padat.

Dilansir IUCN Red List, saat ini populasi iguana batu kuba cukup mengkhawatirkan karena populasinya terus menurun. Karena hal tersebur akhirnya iguana ini masuk dalam kategori vulnerable atau rentan. Artinya dalam waktu dekat iguana ini rentan akan kepunahan dan harus segera dilakukan upaya konservasi untuk mencegah hal tersebut. Terancamnya populasi iguana ini juga terjadi karena beberapa hal, seperti kerusakan habitat, perburuan liar, industrialisasi, dan aktivitas manusia.

Untungnya pemerintah dan para aktivis tidak tinggal diam dan mereka sudah melakukan beberapa upaya konservasi entah secara in situ atau ex situ. Tak hanya itu, para penghobi juga sadar akan hal ini dan secara tidak langsung mereka juga berkonstribusi. Kontribusi yang dilakukan penghobi adalah dengan melakukan pengembangbiakan. Dengan pengembangbiakan tersebut orang-orang tak perlu memburu iguana di alam karena mereka bisa membelinya secara langsung dari para penghobi.

Kelihatannya kadal ini memang tidak punya senjata yang kuat seperti gigi taring atau rahang yang kuat. Tapi jangan salah, nyatanya iguana batu kuba punya beberapa senjata tersembunyi, lho. Sebenarnya iguana batu kuba bukanlah hewan yang agresif dan lebih suka beristirahat di bebatuan. Misalpun bergerak ia hanya akan berjalan beberapa meter sebelum akhirnya beristirahat lagi.

Namun saat merasa terancam sifat hewan ini bisa berubah dengan signifikan. Pertama, dengan giginya yang tajam hewan ini bisa menggigit predator dan melukainya. Kedua, ekornya yang panjang juga bisa digunakan sebegai pecut yang mampu merobek kulit. Ketiga, dengan cakar kuat dan tajamnya ia bisa menyakar predator dan mengusirnya. Keempat, ototnya juga kuat sehingga hewan ini bisa memanjat bebatuan, tebing, sampai pohon. Tak hanya itu, reptil ini juga merupakan perenang yang andal dan bahkan bisa menyelam selama 30 menit, jelas Lincoln Children's Zoo.

Laman iNaturalist menerangkan kalau iguana batu kuba dapat ditemukan di daerah berbatu, hutan, rerumputan, area pertanian, dan daerah pinggir pantai di Kuba. Spesifiknya lagi hewan ini menghuni daratan utama Kuba dan 4,000 pulau kecil di sekitarnya. Penyebarannya memang terkesan berantakan dan tidak merata, namun sebenarnya beberapa wilayah penyebarannya termasuk daerah lindung, lho. Beberapa daerah lindung yang jadi habitat kadal ini adalah Taman Nasional Desembarco del Granma, Hatibonico Wildlife Refuge, Punta Negra-Quemados Ecological Reserve, dan Delta del Cauto Wildlife Refuge.

Seperti namanya, iguana batu kuba sangat mudah ditemukan di daerah berbatu di wilayah Kuba. Ukurannya terbilang besar, namun walau begitu bukan berarti hewan ini tidak bisa bergerak dengan lincah dan cepat. Justru sebaliknya, kadal ini bisa berenang, memanjat, bahkan berlari dengan baik. Secara umum ia termasuk pemakan tumbuhan, namun di beberapa kasus ekstrem ia bisa menjadi kanibal dan memakan sesamanya. Dari semua hal tersebut maka dapat disimpulkan kalau iguana batu kuba merupakan spesies iguana yang sangat unik dan menarik.