Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Amorphophallus Ankarana, Bunga Bangkai Endemik Madagaskar

ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/feno)
ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/feno)

Siapa sangka, di pulau Madagaskar yang eksotis, tumbuh bunga yang memiliki kemiripan dengan bunga bangkai yang terkenal di Indonesia. Amorphophallus ankarana, begitulah nama ilmiah bunga ini.

Meskipun berbeda spesies, keduanya menyimpan banyak keunikan dan rahasia untuk dikulik bersama. Berikut lima fakta Amorphophallus ankarana, bunga bangkai yang tumbuh di hutan Madagaskar

1. Raksasa dari Madagaskar

ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/danielaustin)
ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/danielaustin)

Alam menyimpan berbagai kejutan salah satunya harta karun alam Madagaskar yaitu Amorphophallus ankarana. Amorphophallus ankarana adalah jenis tumbuhan yang sangat unik dan hanya dapat ditemukan di pulau Madagaskar.

Spesies tumbuhan ini tidak bisa ditemukan di berbagai belahan dunia kecuali di Madagaskar. Maka dari itu jika kalian berkunjung dan menjelajah hutan Madagaskar jangan pernah lupa untuk mengabadikan dengan tanaman ini. 

2. Bau Busuk yang Khas

ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/danielaustin)
ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/danielaustin)

Amorphophallus ankarana terkenal dengan bau busuknya yang sangat menyengat, mirip seperti bau bangkai. Bau dari spesies bunga bangkai ini sangat kuat dan bisa tercium dari jarak yang cukup jauh.

Bau busuk yang dikeluarkan oleh bunga ini sebenarnya adalah bagian dari strategi tumbuhan untuk menarik serangga penyerbuk. Serangga seperti lalat tertarik pada bau busuk ini dan akan membantu dalam proses penyerbukan. 

3. Siklus Hidup yang Unik

ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/damontighe)
ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/damontighe)

Amorphophallus ankarana ini punya kebiasaan unik, lho. Sebelum mekar dengan indah dan mengeluarkan bau yang kurang sedap, tanaman ini lebih suka "tidur" dulu di dalam tanah dalam bentuk umbi. Bisa dibilang, dia lagi mengumpulkan tenaga buat pertunjukan megahnya nanti!

Setelah cukup tenaga, tiba-tiba tanaman ini akan muncul dari dalam tanah dengan bunga yang besar dan bau yang khas. Sayangnya, pesta kembangnya ini tidak berlangsung lama seperti halnya tanaman yang lainnya.

4. Umur Bunga yang Pendek

ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/globalherping)
ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/globalherping)

Meskipun proses pertumbuhan umbi dan daunnya bisa memakan waktu bertahun-tahun, bunga Amorphophallus ankarana hanya mekar dalam waktu yang sangat singkat, biasanya hanya beberapa hari. Masa mekar yang singkat ini adalah bagian dari strategi reproduksi tumbuhan.

Dengan mekar dalam waktu yang terbatas, tumbuhan ini dapat memaksimalkan peluang penyerbukan oleh serangga. Walaupun masa hidup bunga Amorphophallus ankarana yang singkat merupakan bagian dari adaptasi yang unik untuk memastikan keberlangsungan hidup. Fokus pada reproduksi dalam waktu yang singkat memungkinkan tumbuhan ini untuk memaksimalkan peluang penyerbukan dan menghasilkan generasi berikutnya.

5. Ancaman Kepunahan

ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/danielaustin)
ilustrasi Amorphophallus ankarana (inaturalist.org/danielaustin)

Keselamatan tanaman ini berada di ujung tanduk, Amorphophallus ankarana menghadapi ancaman serius terhadap kelestariannya. Salah satu ancaman terbesar adalah hilangnya habitat alaminya.

Deforestasi yang semakin meluas akibat aktivitas manusia seperti perambahan hutan untuk pertanian, pertambangan, dan pembangunan infrastruktur telah menyebabkan kerusakan habitat yang parah. Hutan hujan Madagaskar, tempat tumbuhnya Amorphophallus ankarana, terus menyusut, sehingga populasi tumbuhan ini menjadi terfragmentasi dan terisolasi.

Keberadaan Amorphophallus ankarana terancam oleh kerusakan habitat akibat aktivitas manusia. Oleh karena itu, upaya konservasi sangat penting untuk dilakukan. Dengan melindungi hutan Madagaskar, kita tidak hanya menyelamatkan bunga bangkai ini, tetapi juga berbagai flora dan fauna lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fahmi Irwan Utomo
EditorFahmi Irwan Utomo
Follow Us