Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
tampak dekat burung kadalan birah (commons.wikimedia.org/cuatrok77)

Sudah gak diragukan lagi kalau hutan hujan Indonesia merupakan pusat keanekaragaman hayati yang kaya. Ada ribuan spesies burung yang menjadikan hutan Indonesia sebagai tempat berkembang biak dan tujuan bermigrasi. Di antara ribuan spesies yang ada, ada satu jenis burung memukau bernama kadalan birah. Pernah dengar?

Kadalan birah atau chestnut-breasted malkoha merupakan jenis burung hutan berukuran sedang yang tinggal di tengah hutan. Mereka tampil memukau dengan wajah berwarna mencolok dan mata lebar. Menariknya, kadalan birah berkerabat dengan burung kangkok yang terkenal dengan sifat parasitnya. Lantas, apakah kadalan birah juga bersifat parasit? Yuk, simak fakta unik burung kadalan birah atau chestnut-breasted malkoha yang wajib kamu tahu berikut ini!

1. Burung kadalan berwarna memukau

tampak dekat burung kadalan birah (commons.wikimedia.org/David J. Stang)

Kadalan birah atau chestnut-breasted malkoha (Phaenicophaeus curvirostris) merupakan jenis burung kadalan berukuran besar. Dicatat laman Animalia, tubuh burung ini sepanjang 42—49 sentimeter. Tubuh mereka berwarna hijau gelap dengan area leher, dada, sampai perut berwarna chestnut atau cokelat kemerahan. Sementara bagian sayap berwarna hijau gelap yang akan memudar menjadi biru begitu si burung menua. 

Selain warna chestnut yang khas, ciri khas kadalan birah juga ada di bagian wajah. Ada sepetak kulit telanjang berwarna merah di area mata. Di bagian pangkal paruh ada bulu-bulu yang tumbuh tegak. Paruh bagian atas melengkung dan berwarna kuning pucat, sementara paruh bawah berwarna merah gelap atau hitam. Jantan dan betina punya tampilan yang sangat mirip, tapi jantan biasanya punya iris mata berwarna biru dan pada betina berwarna kuning.

2. Termasuk jenis burung cuckoo

Burung kadalan birah bertengger di pepohonan. (commons.wikimedia.org/cuatrok77)

Kadalan birah merupakan jenis burung kadalan atau malkoha yang jadi bagian dari keluarga burung cuckoo, Cuculidae. Di keluarga ini, burung kadalan berkerabat dengan burung kangkok, wiwik, kedasi, tuwur, dan bubut. Menurut laman Britannica, burung kadalan dikenal punya ekor panjang, paruh kuat dengan pangkal berbulu, serta kulit telanjang di area mata. 

Burung kadalan merupakan jenis burung hutan. Mereka biasa mencari mangsa di antara semak-semak dan dedaunan lebat. Burung ini sering terlihat bergerak di sepanjang pohon dan terbang dari satu pohon ke pohon lain untuk mencari makanan.

3. Burung memesona penghuni hutan Asia Tenggara

Burung kadalan birah bertengger di pohon. (commons.wikimedia.org/cuatrok77)

Kadalan birah merupakan jenis burung cuckoo asli hutan-hutan Asia Tenggara. Selain di Indonesia, burung ini juga bisa ditemukan di Brunei, Indonesia, Malaysia, Myanmar, Filipina, dan Thailand. Menurut informasi dari laman Oiseaux.net, kadalan birah dibagi menjadi 5 subspesies berdasarkan wilayah persebaran masing-masing, di antaranya:

  • P. c. curvirostris yang ada di Jawa Barat dan Jawa Tengah,
  • P. c. singularis di Myanmar bagian selatan sampai Sumatra,
  • P. c. deningeri di Jawa Timur dan Bali,
  • P. c. microrhinus di Kalimantan dan Bangka, dan
  • P. c. harringtoni di Filipina bagian selatan. 

Habitat alami burung kadalan birah berupa hutan dataran rendah beriklim tropis dan subtropis, serta hutan bakau beriklim tropis dan subtropis. Burung ini utamanya hidup jauh di tengah hutan, terlindungi di balik pepohonan lebat dan dedaunan yang rimbun. Sayangnya, sebagian besar habitat hutan kadalan birah di Asia Tenggara kini sedang ditebangi dan mengancam keselamatan burung ini.

4. Burung hutan pemakan serangga

Burung kadalan birah bertengger di pohon. (commons.wikimedia.org/cuatrok77)

Layaknya burung kadalan pada umumnya, kadalan birah merupakan burung pemakan serangga. Mereka memakan berbagai jenis serangga, mulai dari belalang, kumbang, ulat bulu, dan lain-lain. Mereka juga menyantap hewan vertebrata berukuran kecil seperti kadal, katak, dan anak burung, bahkan laba-laba dan kepiting berukuran kecil juga turut dimakan. 

Kadalan birah biasa mencari makanan di antara semak-semak dan dedaunan pohon. Burung ini sering terlihat melompat-lompat pendek seperti tupai di sepanjang cabang pohon. Menurut laman Oiseaux Birds, ekor panjang yang dimiliki burung kadalan digunakan untuk menjaga keseimbangan selagi si burung bergerak di atas pohon.

5. Jenis burung cuckoo yang gak bersifat parasit

tampak dekat burung kadalan birah (commons.wikimedia.org/cuatrok77)

Gak seperti burung di keluarga Cuculidae lainnya, kadalan birah membangun sarang dan membesarkan anak-anak sendiri. FYI, burung cuckoo dikenal dengan sifat parasit indukan di mana betina gak membuat sarang, melainkan meletakkan telur di sarang burung lain untuk dierami dan dibesarkan oleh burung inang tersebut. Anak burung cuckoo juga diketahui suka merusak telur dan membunuh anak-anak burung inang. 

Nah, pada kadalan birah, jantan dan betina kompak membangun sarang sendiri. Menurut laman Animalia, sepasang kadalan birah membangun sarang berukuran diameter 35 sentimeter dengan ranting kayu dan dilapisi dengan dedaunan. Betina menghasilkan 2—3 buah telur yang akan dierami secara bergantian. Setelah menetas, anak kadalan birah juga akan dibesarkan dan dirawat oleh kedua induk. 

Kadalan birah merupakan spesies yang sangat rentan terhadap deforestasi yang marak terjadi di kawasan Asia Tenggara. Padahal, mereka cuma butuh kawasan hutan yang tenang untuk hidup. Bukan gak mungkin kalau spesies menawan ini akan punah dalam waktu dekat akibat penggundulan hutan dan hilangnya habitat.

Kamu bisa turut menjaga hutan dengan menggunakan produk berkelanjutan, mendukung kebijakan-kebijakan yang melindungi hutan, mengurangi jejak karbon, hingga menyumbang ke organisasi konservasi. Semoga saja keberadaan satwa-satwa seperti kadalan birah bisa lebih terjaga, ya? Setelah tahu lebih banyak, bagaimana pendapatmu tentang kadalan birah atau chestnut-breasted malkoha?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team