5 Fakta Unik Little Corella, Spesies Kakatua yang Dianggap Hama!

Little corella dikenal akan tingkat kecerdasannya yang tinggi. Mereka juga mempunyai penampilan yang unik sehingga mudah diidentifikasi. Selain itu, sifat burung ini sangat agresif dan sering membuat berbagai kerusakan.
Bahkan, little corella merupakan musuh utama para petani. Mampu berkembang biak dengan cepat, berikut ini beberapa fakta menarik seputar little corella dilansir dari laman Animalia dan Animalinformation. Simak ulasannya!
1. Habitat asli little corella
Populasi little corella tersebar di tiga negara yaitu Indonesia, Australia, dan Papua Nugini. Dilansir dari laman Animalia, di Australia, spesies burung ini hampir dapat ditemukan di semua wilayah termasuk kota-kota besar seperti Canberra, Sydney, dan Brisbane. Namun, sebagian besar dari mereka banyak terdapat di daerah New South Wales dan Queensland.
Little corella lebih suka mendiami lahan pertanian yang ditumbuhi banyak pohon. Untuk bertahan hidup, burung ini mengonsumsi berbagai jenis biji-bijian. Sayangnya, keberadaan mereka dianggap sebagai hama karena sering memakan tanaman gandum dan jagung milik para petani.
2. Kebiasaan hidup di alam liar
Little corella termasuk hewan yang sangat suka bersosialisasi. Mereka hidup dengan membentuk kawanan. Bahkan, dalam satu kawanan jumlahnya bisa mencapai ratusan hingga ribuan ekor.
Little corella merupakan hewan diurnal yang aktif beraktivitas mulai dari pagi hingga sore hari. Saat mencari makanan, mereka akan terbang sejauh puluhan kilometer. Sedangkan pada malam hari, little corella akan beristirahat di dalam sarangnya yang terdapat di dahan-dahan pohon.
3. Ciri khas fisik
Little corella merupakan burung berukuran sedang. Dilansir dari laman Animalinformation, seekor burung dewasa rata-rata memiliki panjang tubuh 41 sentimeter dan berat maksimal 600 gram. Badan dan sayapnya ditutupi oleh bulu berwarna putih cerah.
Ciri khas dari spesies burung ini terletak pada kulit berwarna biru yang terdapat di sekitar matanya. Selain itu, little corella mempunyai jambul yang dapat dinaikan dan diturunkan. Jambulnya akan terlihat ketika suasana hati mereka sedang gembira.
4. Sistem reproduksi
Musim kawin little corella terjadi mulai dari bulan Mei hingga Oktober. Mereka mempunyai cara unik untuk menarik perhatian lawan jenisnya yaitu dengan menggoyangkan kepala dan mengepakan sayapnya. Betina hanya mampu mengeluarkan maksimal 3 butir telur.
Kemudian, telur-telur tersebut akan diinkubasi selama 24 hingga 26 hari. Baik sang betina maupun jantan sama-sama bertanggung jawab untuk membesarkan anak mereka. Little corella baru bisa hidup mandiri di alam liar ketika telah menginjak usia 3 bulan.
5. Populasi yang masih terjaga
Hingga saat ini Badan Konservasi Alam Dunia (IUCN) belum memiliki data resmi seputar jumlah little corella yang tersisa di alam liar. Namun, mereka belum dimasukan ke dalam daftar hewan dilindungi. Ini menandakan bahwa populasi mereka tergolong stabil.
Ancaman utama spesies burung ini adalah mereka sering diburu dan dibunuh oleh manusia. Little corella dianggap sering merusak berbagai fasilitas umum serta tanaman para petani. Mereka dibunuh dengan cara diracuni dan diperangkap.
Daya tarik little corella memang terletak pada penampilannya yang terlihat menawan. Perburuan yang kerap dilakukan manusia membuat populasinya semakin menurun dari tahun ke tahun.