Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Naga Jacky, Sering Ditemukan di Area Sclerophyll

Naga jacky (commons.wikimedia.org/Mark Kriedemann)

Amphibolurus muricatus atau naga jacky merupakan kadal yang masuk dalam famili Agamidae. Penyebarannya sendiri mencakup wilayah Australia dan hal ini sangat unik karena ia jadi salah satu dari sedikitnya Agamidae yang bisa ditemukan di negeri kanguru tersebut. Jika dibandingkan dengan kadal lain yang ada di Australia, naga jacky juga terbilang kecil, bahkan panjang tubuhnya tak lebih dari 40 centimeter. Tubuhnya juga ramping, tapi hal ini jadi keuntungan tersendiri baginya. Australia sendiri merupakan daerah yang kering, alhasil mau tak mau naga jacky harus beradaptasi di daerah yang minim akan sumber air. Tak cuma itu, ternyata naga jacky juga menyimpan banyak fakta unik dan beberapa diantaranya akan kita bahas di artikel ini!

1. Merupakan salah satu dari 70 spesies kadal agamid yang bisa ditemukan di Australia

Naga jacky (commons.wikimedia.org/fir0002)

Dilansir The Reptile Database, naga jacky bisa ditemukan di wilayah Australia. Tepatnya, ia menghuni beberapa daerah, seperti New South Wales, Queensland, Victoria, dan Australia bagian selatan. Sebenarnya kehadiran spesies kadal di Australia bukan hal yang mengejutkan mengingat negara ini jadi rumah bagi kadal-kadal raksasa seperti biawak. Namun yang jadi unik adalah naga jacky jadi salah satu dari 70 spesies kadal agamid yang menghuni daratan Australia.

Jumlah tersebut terbilang sedikit karena kadal agamid atau Agamidae memiliki sekitar 300 spesies di seluruh dunia. Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Indonesia dan Malaysia tentunya jumlah tersebut terbilang kecil. Apalagi Australia punya daratan yang sangat luas. Kemungkinan wilayahnya yang gersang dan minim air jadi faktor utama mengapa kadal agamid sulit ditemukan di Australia. Wilayah kering tak terlalu cocok dengan kadal agamid yang umumnya ditemukan di daerah lembab dan ditumbuhi banyak tumbuhan.

2. Jenis kelamin kadal ini ditentukan dari suhu inkubasi

Naga jacky (commons.wikimedia.org/Benjamint444)

Dilansir iNaturalist, naga jacky memiliki sebuah keadaan bernama temperature-dependent sex determination (TSD). Artinya saat bertelur jenis kelamin anak-anaknya ditentukan oleh suhu atau temperatur saat inkubasi. Hal ini mirip seperti yang terjadi pada reptil lain seperti kura-kura dan buaya. Spesifiknya, jika telur diinkubasi pada suhu yang dingin dan panas maka telur akan menetas sebagai individu betina. Sebaliknya, jika telur diinkubasi pada suhu menengah maka telur akan menetas sebagai individu jantan.

Nah, TSD tersebut merupakan sebuah evolusi dan adaptasi yang membuat keberlangsungan hidup naga jacky lebih terjamin. Telurnya sendiri kerap ditaruh di tanah, pasir, tumbuhan yang membusuk, atau di sela-sela kayu yang membusuk. Setelah menetas, naga jacky akan tumbuh dewasa dengan sangat cepat. Saking cepatnya, hewan ini hanya mampu hidup hingga usia 4 tahun yang mana lebih cepat dari kebanyakan kadal. 

3. Mampu mengubah warna tubuhnya menjadi lebih gelap

Naga jacky (commons.wikimedia.org/tobyyy)

Naga jacky merupakan kadal kecil dengan panjang maksimal sekitar 44 centimeter. Namun dibalik ukurannya tersebut ia termasuk kadal yang cukup teritorial dan mampu melakukan banyak hal untuk mempertahankan wilayah kekuasaannya. Salah satu yang paling unik adalah hewan ini mampu mengubah warna tubunya menjadi cokelat gelap, mirip seperti yang dilakukan bunglon surai. Dengan mengubah warna menandakan kalau ia sedang marah dan akan melakukan apapun untuk melindungi wilayahnya, jelas Atlas of Living Australia.

Tak hanya itu, hewan ini juga punya beberapa strategi lain, seperti menggerakan ekor, menaik-turunkan badan dan kepalanya, dan menggembungkan tubuhnya. Biasanya strategi-strategi tersebut berhasil untuk mengusir lawan. Namun jika tidak berhasil naga jacky juga bisa menyerang dan bertarung dengan lawannya. Mulai dari menyeruduk, menyakar, sampai menggigit semuanya bisa ia lakukan saat bertarung.

4. Sangat mudah ditemukan di area sclerophyll

Naga jacky (commons.wikimedia.org/Andrew Allen)

Dilansir Britannica, area sclerophyll adalah area yang secara khusus beradaptasi untuk meminimalisir hilangnya cairan. Area sclerophyll dicirikan dari beberapa hal, yaitu daerah yang kering, ditumbuhi tumbuhan yang keras, dan ditumbuhi pohon dengan daun meruncing. Nah, area sclerophyll ini kerap ditemukan di Australia yang jadi wilayah penyebaran naga jacky. Karena hal tersebut, mau tidak mau naga jacky harus bisa hidup di area ini. Naga jacky sendiri kerap terlihat di bebatuan, semak-semak, atau atas pohon. Ia juga lebih suka hidup di dataran tinggi, hutan sclerophyll, dan daerah berkayu.

5. Memanfaatkan sinyal visual untuk mendeteksi predator di udara

Naga jacky (commons.wikimedia.org/Benjamint444)

Naga jacky merupakan predator yang kerap memakan hewan-hewan kecil seperti serangga. Namun walau begitu ia juga rentan dari ancaman predator lain yang lebih besar, seperti burung gagak, elang, dan alap-alap. Nah, dalam upaya menghindari dan mendeteksi predator naga jacky memanfaatkan indra penglihatannya. Dalam hal ini, naga jacky akan mendeteksi sinyal-sinyal visual, seperti bentuk, perubahan kedalaman, siluet, dan orientasi, jelas artikel di jurnal Animal Behaviour. Uniknya taktik ini hanya efektif jika dilakukan untuk mendeteksi aerial predator atau predator yang ada di udara.

Hanya karena menyandang nama naga bukan berarti naga jacky merupakan hewan berukuran besar. Sebaliknya, panjang kadal ini hanya sekitar 40 centimeter dan nyatanya makanan utama hewan ini mencakup serangga. Tapi walau kecil kelebihan dan keunikan hewan ini ada banyak. Pertama, ia bisa hidup di daerah kering yang minim air. Kedua, kadal ini mampu mengubah warnanya. Ketiga, jenis kelamin naga jacky ditentukan oleh suhu inkubasi. Terakhir, naga ini hanya bisa ditemukan di wilayah Australia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us