5 Fakta Unik Scimitar Oryx, Mamalia Afrika yang Terancam Punah!

Populasi dari scimitar oryx tersebar luas di wilayah Afrika Utara yang meliputi beberapa negara seperti Libya, Maroko, Mesir dan lain-lain. Dilansir Animalia.bio, mereka sering terlihat berkeliaran di daerah semi-gurun dan stepa padang rumput. Namun, sebagian besar populasi scimitar oryx yang hidup di wilayah Tunisia, Maroko, dan Senegal berada di dalam area penangkaran.

Scimitar oryx merupakan hewan herbivora yang mengomsumsi berbagai jenis tumbuh-tumbuhan mulai dari daun, rumput, akar pohon, kuncup dan buah. Spesies antelope ini mampu bertahan hidup tanpa air dalam jangka waktu yang lama.

Scimitar oryx sering melakukan perjalanan jauh dari suatu wilayah ke wilayah lainnya untuk menemukan sumber makanan. Saat bermigrasi, mereka akan membentuk kawanan yang jumlah anggotanya mencapai 40 individu. Hewan ini pun memiliki rute perjalanan khusus menurut musim, di mana saat musim hujan mereka akan menuju ke utara Sahara.

Spesies antelope ini aktif dari siang hingga malam dan biasanya akan beristirahat di bawah pohon atau di dalam semak pada sore hari. Mereka juga sering terlihat berkonflik dengan sesamanya terutama para pejantan.

Scimitar oryx termasuk hewan mamalia berukuran sedang yang memiliki rata-rata panjang tubuh 1,7 meter dan berat 95 kilogram. Dilansir Animaldiversity, yang menjadi keunikan dari spesies antelope ini adalah bentuk tanduknya yang mirip pedang dengan panjang maksimal 1,2 meter.

Sedangkan untuk membedakan jenis kelamin, sang betina memiliki tanduk lebih ramping ketimbang jantan. Selain itu, tubuh mereka ditutupi perpaduan warna bulu coklat dan putih.

Hingga saat ini, belum ada informasi secara detail tentang sistem reproduksi scimitar oryx. Masa kehamilan scimitar oryx betina berlangsung selama sembilan bulan dan hanya dapat mengeluarkan seekor anak. Ketika lahir, bayi mereka memiliki berat tubuh antara 10 -15 kilogram.

Anak akan tetap bersama sang induk untuk disusui sampai berusia 3,5 bulan hingga dapat hidup mandiri. Mereka mencapai tingkat kematangan seksual saat berusia 2 tahun untuk bisa berkembang biak.

Populasi dari scimitar oryx saat ini berada di ambang kepunahan. Menurut data yang dirilis oleh Badan Konservasi Alam Dunia (IUCN), scimitar oryx yang hidup di wilayah Maroko berjumlah 300 ekor. Sedangkan scimitar oryx di Tunisia berjumlah 190 ekor dan Senegal 160 ekor.

Faktor utama yang menyebabkan hewan ini langka adalah perburuan besar-besaran yang dilakukan oleh manusia terhadap scimitar oryx pada abad ke-20 untuk diambil daging dan tanduknya. Di habitat aslinya, mamalia ini dapat bertahan hidup hingga usia 20 tahun.

Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar scimitar oryx yang memiliki penampilan menawan. Semoga ada upaya yang dilakukan untuk melindungi keberadaan hewan ini di alam liar.