5 Fakta Unik Southern Taurids, Hujan Meteor Api di Akhir September

Southern taurids adalah hujan meteor dengan periode aktivitas panjang, yakni 10 September sampai 20 November setiap tahun. Tahun 2025, ia sudah aktif sejak awal pertengahan bulan dan bisa terus terlihat sampai setelah halloween—dilansir dari laman berita astronomi starwalk.space.

Artinya, kalau kamu kelewat di akhir September, masih ada banyak kesempatan untuk melihatnya di minggu-minggu berikutnya. Namun, akhir September jadi awal periode yang menjanjikan karena posisinya sudah cukup tinggi di langit malam.

Meskipun laju meteor per jam relatif rendah (sekitar 5 per jam dalam kondisi terbaik), fakta bahwa aktivitasnya panjang membuat peluang lebih besar untuk ‘bertemu’ satu atau dua meteor terang di malam hari.

Sesuai namanya, radian hujan meteor ini ada di rasi Taurus, tepatnya dekat bintang terang Aldebaran. Bagi pengamat di Indonesia, Taurus mulai naik sekitar tengah malam, jadi waktu terbaik melihat southern taurids adalah setelah tengah malam hingga menjelang fajar—dilansir dari portal astronomi EarthSky.

Kabar baiknya, lokasi rasi ini cukup tinggi di langit, sehingga meteor bisa terlihat dari banyak tempat di dunia, termasuk Asia Tenggara. Dengan kata lain, Indonesia berada di lokasi strategis untuk menikmati kilatan southern taurids.

Keberadaan bintang terang Aldebaran juga jadi panduan praktis; cukup temukan bintang oranye terang di rasi Taurus, lalu perhatikan area sekitarnya. Di situlah meteor southern taurids berpotensi muncul.

Kalau kamu berharap melihat banyak meteor berjejer seperti hujan deras, southern taurids mungkin mengecewakan. Tapi kalau kamu ingin melihat meteor besar yang super terang, hujan meteor ini justru sering jadi favorit.

Southern taurids dikenal menghasilkan fireball, yaitu meteor besar yang bersinar lebih terang daripada planet Venus di langit malam. Beberapa fireball bahkan meninggalkan jejak bercahaya yang bertahan beberapa detik—dilansir dari situs antariksa space.com.

Fenomena ini membuat southern taurids lebih seperti pertunjukan kembang api kosmik tunggal daripada pesta meteor massal. Jadi, meski sedikit, kualitas visualnya sering jauh lebih mengesankan.

Berbeda dengan daytime sextantids yang asal usulnya masih misterius, southern taurids punya ‘orang tua’ yang jelas, yaitu komet 2P/Encke. Komet ini dikenal sebagai salah satu komet periodik dengan orbit pendek, hanya sekitar 3,3 tahun sekali mengelilingi matahari—dilansir dari Monthly Notices of the Royal Astronomical Society.

Debu yang dilepaskan komet encke selama ribuan tahun membentuk aliran partikel yang memicu southern taurids. Jadi, setiap kali Bumi melintasi jalurnya, partikel kecil itu terbakar di atmosfer jadi meteor.

Asal-usul yang jelas ini membuat southern taurids jadi ‘laboratorium alami’ untuk mempelajari evolusi komet, terutama bagaimana ia menyebarkan debu kosmik sepanjang orbitnya.

Kalau kamu di Indonesia, waktu terbaik untuk mengamati southern taurids adalah tengah malam hingga menjelang subuh. Pada jam-jam itu, rasi Taurus sudah cukup tinggi di langit timur, sehingga meteor bisa lebih mudah terlihat.

Pastikan mencari lokasi yang jauh dari polusi cahaya kota. Meski jumlah meteor sedikit, peluang melihat fireball sangat sayang untuk dilewatkan. Bawa juga teman atau pasangan, karena menunggu meteor di malam sunyi selalu lebih hangat kalau ada yang menemani.

Tahun 2025, kondisi bulan di akhir September cukup mendukung karena fase bulan tidak terlalu terang, jadi cahaya langit malam relatif lebih gelap. Artinya, kesempatan melihat meteor southern taurids tahun ini lebih baik daripada tahun-tahun dengan bulan purnama.

Southern taurids membuktikan bahwa keindahan langit tidak selalu soal kuantitas. Meski hanya beberapa meteor yang muncul, satu fireball terang saja bisa meninggalkan kesan mendalam. Berbeda dari daytime sextantids yang tersembunyi di siang hari, southern taurids hadir sebagai suguhan nyata di malam gelap.

Akhir September 2025 ini, langit memberi kita pilihan ganda, yaitu misteri hujan meteor siang hari yang hanya bisa dirasakan lewat radar, dan cahaya api kosmik dari rasi Taurus yang bisa dinikmati dengan mata telanjang. Dua-duanya mengingatkan kita, semesta selalu punya cara unik untuk memamerkan keajaiban.