Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Satelit Dikirim ke Luar Angkasa?

ilustrasi satelit luar angkasa (pexels.com/SpaceX)
ilustrasi satelit luar angkasa (pexels.com/SpaceX)
Intinya sih...
  • Segalanya bermula dari tahap perencanaan misi.
  • Jenis roket yang digunakan bergantung pada berat, ukuran, dan tujuan orbit satelit.
  • Menjelang peluncuran, satelit diintegrasikan dengan roket. Semua sistem diuji dengan cermat, satelit dibungkus dalam fairing, lalu seluruh unit dibawa ke landasan peluncuran.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Meluncurkan satelit ke luar angkasa adalah pencapaian luar biasa yang memadukan rekayasa tingkat tinggi, koordinasi global, dan pemahaman mendalam terhadap hukum fisika. Prosesnya jauh melampaui sekadar mengirim sebuah benda keluar dari atmosfer bumi, melainkan melibatkan persiapan bertahun-tahun yang mencakup perencanaan misi, pengujian teknologi, hingga strategi pengoperasian di orbit.

Setiap detail, mulai dari desain roket hingga penempatan satelit di lintasan yang tepat, membutuhkan presisi mutlak. Sedikit saja kesalahan dalam perhitungan bisa membuat misi bernilai miliaran dolar gagal total. Inilah alasan mengapa peluncuran satelit menjadi simbol kehebatan teknologi dan kemampuan manusia menguasai tantangan ruang angkasa

Di balik kesuksesan peluncuran, terdapat rangkaian tahapan penting yang harus dilalui secara presisi. Mulai dari desain satelit, pemilihan roket peluncur, persiapan teknis di darat, hingga detik-detik peluncuran yang mendebarkan dan pelepasan satelit ke orbit. Semua proses ini dirancang untuk memastikan satelit bisa bekerja optimal sesuai dengan misinya, baik untuk komunikasi, pemantauan cuaca, navigasi, atau penelitian ilmiah. Di sini, kamu diajak mengeksplorasi seputar bagaimana satelit dikirim ke luar angkasa.

1. Perencanaan misi dan desain satelit

Segalanya bermula dari tahap perencanaan misi. Di sinilah ditentukan apa tujuan utama satelit, apakah untuk komunikasi, prakiraan cuaca, pengamatan ilmiah, atau navigasi. Tujuan ini akan menentukan orbit yang paling tepat, seperti:

  • Low Earth Orbit (LEO): cocok untuk pengamatan Bumi dan komunikasi jarak dekat,

  • Medium Earth Orbit (MEO): umumnya dipakai oleh satelit GPS,

  • Geostationary Orbit (GEO): ideal untuk satelit komunikasi yang perlu tetap berada di atas satu titik di Bumi.

Setelah orbit dan misi ditentukan, para insinyur mulai mendesain dan membangun satelit. Satelit terdiri dari berbagai sistem penting: panel surya untuk sumber daya, komputer onboard, perangkat komunikasi, unit propulsi, serta instrumen khusus sesuai tugasnya. Semua komponen ini harus dirancang agar tahan terhadap guncangan keras saat peluncuran dan kondisi ekstrem di luar angkasa.

2. Memilih roket peluncur

Jenis roket yang digunakan bergantung pada berat, ukuran, dan tujuan orbit satelit. Umumnya, roket peluncur dibagi dalam tiga kategori:

  • Expendable Launch Vehicles (ELV): hanya digunakan sekali, seperti Atlas V atau Ariane 5,

  • Reusable Launch Vehicles (RLV): bisa digunakan kembali, seperti Falcon 9 dari SpaceX atau Space Shuttle,

  • Heavy-Lift Launch Vehicles (HLLV): dirancang untuk muatan besar atau misi jarak jauh, seperti Saturn V dan SLS.

Satelit akan ditempatkan di dalam payload fairing, bagian ujung roket yang berbentuk kerucut untuk melindunginya selama menembus atmosfer.

3. Peluncuran

ilustrasi satelit (pexels.com/Pixabay)
ilustrasi satelit (pexels.com/Pixabay)

Menjelang peluncuran, satelit diintegrasikan dengan roket. Semua sistem diuji dengan cermat, satelit dibungkus dalam fairing, lalu seluruh unit dibawa ke landasan peluncuran. Persiapan terakhir meliputi pengecekan keamanan, verifikasi sistem, dan pengisian bahan bakar dalam jumlah besar ke dalam roket.

Pada hari peluncuran, proses berjalan sesuai urutan berikut:

  1. Lepas landas: Mesin roket menyala dan mendorong gas buang ke bawah. Sesuai hukum Newton, roket terdorong ke atas melawan gravitasi Bumi. Awalnya roket bergerak vertikal untuk segera melewati lapisan atmosfer terpadat.

  2. Manuver pitch: Setelah melewati atmosfer bawah, roket mulai miring ke arah timur untuk memanfaatkan rotasi Bumi sebagai dorongan tambahan. Sudut kemiringan ini diatur agar roket bisa memasuki bidang orbit yang tepat.

  3. Pemisahan tahap: Sebagian besar roket memiliki lebih dari satu tahap. Setelah bahan bakar pada satu tahap habis, bagian itu dilepaskan agar beban berkurang. Tahap berikutnya akan menyala untuk melanjutkan perjalanan ke orbit.

  4. Pelepasan fairing: Setelah mencapai luar atmosfer, pelindung muatan tidak lagi diperlukan dan dibuang sehingga satelit mulai terlihat.

4. Memasuki orbit dan pelepasan satelit

Setelah mencapai ketinggian dan kecepatan yang ditentukan, roket melakukan manuver horizontal untuk menyelaraskan diri dengan orbit tujuan. Satelit kemudian dilepaskan dari roket. Biasanya, dilakukan manuver tambahan agar satelit menjauh dengan aman dari bagian roket yang sudah tidak terpakai. Dalam beberapa misi, satelit akan masuk dulu ke orbit perantara sebelum melakukan pembakaran akhir agar bisa mencapai orbit operasionalnya, terutama jika orbit tujuannya adalah MEO, GEO, atau lebih jauh.

5. Aktivasi dan pengujian satelit

Begitu terlepas dari roket, satelit mulai membuka panel surya dan antenanya. Setelah itu, sistem internal dinyalakan dan koneksi dengan pusat kendali di Bumi dibangun. Serangkaian uji coba dilakukan untuk memastikan semua sistem berfungsi dengan baik sebelum satelit menjalankan misinya.

Peluncuran satelit adalah hasil dari bertahun-tahun riset, rekayasa, dan kolaborasi global. Setiap tahap sangat penting agar satelit dapat beroperasi dengan andal. Teknologi ini menjadi tulang punggung banyak aspek kehidupan modern, mulai dari komunikasi dan navigasi hingga cuaca dan riset ilmiah.

Referensi

Future AE. Diakses pada Agustus 2025. Satellite Launch
Gulf Edge.
Diakses pada Agustus 2025. How Do We Launch a Satellite into Space?
Headed for Space.
Diakses pada Agustus 2025. Steps in a Rocket Launch
Number Analytics.
Diakses pada Agustus 2025. Satellite Launch Vehicles 101
NASA Space Place.
Diakses pada Agustus 2025. Launching into Space
TutorialsPoint.
Diakses pada Agustus 2025. Satellite Communication - Launching

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us