Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hewan yang Berjasa di Bidang Medis, Bisa Menyelamatkan Nyawa Manusia!

tikus, salah satu hewan yang berjasa di bidang medis (commons.wikimedia.org/Vickie J Anderson)
Intinya sih...
  • Tikus sering digunakan dalam penelitian medis karena genetiknya mirip dengan manusia dan usianya pendek.
  • Bisa ular memiliki potensi besar sebagai obat untuk penyakit berbahaya seperti kanker, diabetes, dan darah tinggi.
  • Ikan, terutama ikan zebra, sering digunakan dalam penelitian medis karena kesamaan genetiknya dengan manusia serta mudah didapatkan.

Bidang medis merupakan bidang ilmu yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Pasalnya, bidang medis terus mengembangkan obat dan teknologi yang bisa menyembuhkan penyakit dan meningkatkan kesehatan manusia. Gak cuma itu, ternyata ada banyak hewan yang berjasa dalam bidang medis, lho.

Dalam hal ini, hewan-hewan tersebut membantu para ahli dalam meneliti penyakit dan mengidentifikasi penyakit. Selain itu, ada juga hewan yang menjadi kelinci percobaan dalam pengetesan obat. Terkadang, bahkan ada hewan yang secara alami memiliki obat di dalam tubuhnya. Nah, mari kita bahas beberapa hewan tersebut secara rinci dan mendalam di artikel ini!

1. Tikus

tikus (commons.wikimedia.org/Christian Formosa)

Tikus merupakan hewan yang sering digunakan dalam penelitian medis. Spesifiknya, para ahli sering melakukan uji coba obat kepada tikus. Gak cuma itu, bahkan para ahli juga kerap memasukan penyakit berbahaya kepada tikus untuk melihat efek dari penyakit tersebut. Nah, tikus yang dijadikan bahan penelitian tersebut kerap disebut sebagai lab rat, kelinci laboratorium, atau kelinci percobaan. Dilansir Britannica, tikus sering dijadikan bahan penelitian karena ia memiliki genetik yang mirip dengan manusia dan karena tikus punya usia yang pendek.

2. Ular

ular (commons.wikimedia.org/Magnus Johansson)

Ular memang terlihat menyeramkan dan berbisa, namun reptil satu ini memiliki jasa yang cukup besar bagi bidang medis, lho. Dalam hal ini, bisa ular merupakan zat yang sering diteliti dan memilliki banyak potensi di bidang kesehatan. Pertama, artikel di jurnal Open Access Library Journal menjelaskan kalau para ahli beranggapan bahwa zat yang ada di dalam bisa ular bisa menjadi obat dari berbagai penyakit berbahaya.

Jika penelitian tersebut terbukti, maka bisa ular bisa dijadikan bahan untuk membuat obat kanker, diabetes, dan darah tinggi. Selain itu, bisa ular juga bisa diaplikasikan dalam pengobatan kardiovaskular. Bisa ular juga menjadi bahan dasar untuk pembuatan anti bisa itu sendiri. Uniknya, terdapat satu hoaks yang bertebaran soal ular, yaitu darah dan daging ular bisa memperkuat kejantanan pria.

3. Ikan

ikan (commons.wikimedia.org/Itchy Melvin)

Laman Undrstanding Medical Research menjelaskan kalau ikan merupakan salah satu hewan yang paling sering digunakan di penelitian medis. Sama seperti tikus, beberapa spesies ikan seperti ikan zebra memiliki kesamaan genetik dengan manusia. Ikan digunakan di berbagai jenis penelitian, seperti penelitian terhadap penyakit genetik, karsinogenisitas, penyakit mata, hingga penelitian terhadap sistem syaraf.

Ikan merupakan hewan yang mudah didapatkan, jadi para ahli bisa dengan mudah meneliti mereka. Dalam hal ini, para ahli tak perlu repot-repot masuk ke hutan atau bersusah payah mencari ikan. Hanya dengan mencari ikan di sungai, para ahli sudah bisa mendapatkan "kelinci percobaan" dalam jumlah yang banyak. Selain berguna di bidang medis, daging ikan juga bergizi sehingga sangat baik untuk dikonsumsi.

4. Primata

primata (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Secara taksonomi dan genetik, manusia memiliki kemiripan yang sangat besar dengan primata lain seperti monyet, orang utan, dan simpanse. Karena hal tersebut, para ahli sering meneliti dan memanfaatkan primata di bidang medis. Tak tanggung-tanggung, artikel di jurnal Pathogens and Immunity menerangkan kalau primata merupakan kunci untuk menemukan obat kanker, HIV, alzheimer, parkinson, obesitas, dan diabetes.

Selain itu, primata juga penting bagi bidang medis karena bisa menjadi subjek yang sempurna untuk memahami penglihatan manusia. Saat pandemi COVID-19, bahkan primata juga berjasa dalam pengembangan vaksin. Hanya saja, kita tetap harus menaati kode etik di bidang medis. Artinya, dalam melakukan penelitan terhadap primata kita harus memperhatikan keselamatan, kesejahteraan, dan kondisi mereka.

5. Kuda

kuda (commons.wikimedia.org/Eatcha)

Dilansir berbagai sumber, jasa kuda di bidang kesehatan sangat banyak. Contohnya, kuda menjadi hewan yang penting dalam pembuatan anti bisa ular. Tak cuma itu, kuda juga dijadikan acuan dalam memahami berbagai penyakit, seperti osteoarthritis, kerusakan tendon, dan asma. Jika melihat ke belakang, penelitian pada kuda juga mengungkap berbagai hal penting, seperti HIV, penemuan acetylcholine, penemuan obat dipheteria, dan kuda juga membantu terciptanya metode penyembuhan medis bernama kateterisasi jantung.

Bidang medis harus berterima kasih kepada hewan-hewan tersebut. Sebab, kehadiran mereka membuat dunia medis terus mengalami perkembangan. Entah perkembangan dalam menemukan penyakit, membuat vaksin, hingga membuat obat untuk penyakit berbahaya. Gak cuma itu, kita juga harus bersyukur karena hewan-hewan tersebut rela diteliti untuk keselamatan umat manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us