Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Neptunus (science.nasa.gov0

Intinya sih...

  • Neptunus memiliki lima cincin utama yang sulit terlihat

  • Warna biru Neptunus disebabkan oleh komposisi atmosfernya, bukan dari es

  • Tata surya tidak berhenti di Neptunus, masih ada planet katai dan objek lain yang lebih jauh

Sebagai planet kedelapan dari Matahari, Neptunus sering kali tenggelam dalam bayang-bayang popularitas planet-planet lain seperti Saturnus dan Jupiter. Padahal, planet ini menyimpan banyak misteri yang memikat para astronom dan pencinta luar angkasa.

Sayangnya, karena letaknya yang sangat jauh dan jarang dibahas di luar konteks ilmiah, tidak sedikit informasi yang beredar justru keliru atau dibesar-besarkan. Akibatnya, banyak orang yang masih percaya pada hal-hal yang sebenarnya salah.

Sekarang mari kita bahas bareng-bareng lima kesalahan populer tentang Neptunus yang mungkin kamu percaya selama ini. Lanjut scroll ke bawah!

1. Neptunus tidak punya cincin

penampakan cincin Neptunus (commons.wikimedia.org/NASA, ESA, CSA, STScI)

Banyak orang mengira hanya Saturnus yang memiliki cincin cantik di tata surya. Padahal sebenarnya Neptunus juga punya, lho. Tapi cincin Neptunus memang lebih redup dan sulit dilihat. Cincin-cincin itu terdiri dari partikel debu dan es yang sangat halus, sehingga membuatnya tampak samar bahkan dengan teleskop kuat.

Neptunus memiliki lima cincin utama, di antaranya yaitu Galle, Le Verrier, Lassel, Arago, dan Adams. Menariknya, cincin-cincin ini bukan hanya sekadar pita melingkar tapi juga memiliki struktur yang tidak merata. Beberapa bagian lebih padat dan membentuk 'busur cincin'. Fenomena ini masih menjadi misteri yang menarik untuk diteliti lebih lanjut.

2. Warna biru Neptunus disebabkan oleh es

Neptunus (pixabay.com/akufh1110)

Karena Neptunus adalah planet es raksasa, banyak yang mengira warna biru berasal dari es yang menyelimuti permukaannya. Kenyataannya, warna biru terang Neptunus disebabkan oleh komposisi atmosfernya, bukan dari es. Atmosfer Neptunus dipenuhi dengan hidrogen, helium, dan metana, gas terakhir ini lah yang paling berperan penting.

Metana di atmosfer Neptunus menyerap cahaya merah dari Matahari dan memantulkan cahaya biru kembali ke angkasa. Selain itu, ilmuwan menduga ada faktor lain yang memperkuat warna biru cerah planet ini, karena Neptunus tampak lebih biru dibandingkan Uranus. Padahal bahan atmosfer mereka sebagian besar sama. Hingga kini, para ilmuwan masih meneliti komponen tambahan apa yang membuat Neptunus mengitu mencolok warnanya.

3. Neptunus adalah objek paling pinggir tata surya

gambaran tata surya (commons.wikimedia.org/NASA)

Banyak yang percaya bahwa Neptunus adalah objek paling ujung di tata surya, karena ia adalah planet terakhir yang terjauh dari Matahari. Namun, tata surya tidak berhenti di Neptunus. Masih ada banyak planet katai, seperti Pluto, Eris, dan Makemake. Kemudian setelah itu ada pula Sabuk Kuiper dan Awan Oort yang membentang lebih jauh.

Pluto, meski kini bukan lagi diklasifikasikan sebagai planet, dulunya sempat menjadi planet kesembilan tata surya sebelum diturunkan statusnya pada 2006. Bahkan di luar Pluto pun, para astronom terus menemukan objek baru yang mengorbit jauh di pinggiran tata surya. Jadi, meskipun Neptunus adalah planet terakhir, bukan berarti ia berada di paling ujung tata surya.

4. Neptunus ditemukan lewat teleskop oleh astronom

ilustrasi Neptunus (commons.wikimedia.org/NASA)

Berbeda dari planet-planet lain yang ditemukan melalui pengamatan langsung. Neptunus adalah satu-satunya planet yang ditemukan melalui perhitungan matematika terlebih dahulu. Para astronom menyadari ada gangguan pada orbit Uranus yang tidak bisa dijelaskan oleh hukum gravitasi biasa. Dari sana, mereka menyimpulkan bahwa ada sebuah planet yang belum terlihat.

Tahun 1846, berdasarkan prediksi matematis yang dibuat oleh Urbain Le Verrier dan John Couch Adams, teleskop akhirnya diarahkan ke posisi yang dihitung, dan di sana lah Neptunus berhasil teramati oleh Johann Galle. Penemuan ini menjadi bukti luar biasa betapa ilmu matematika dan astronomi bisa bekerja sama dengan akurat dalam mengungkap keberadaan planet yang tak kasatmata.

5. Planet terdingin karena jauh dari Matahari

ilustrasi Uranus dan Neptunus (astronomy.com)

Logikanya, semakin jauh dari Matahari, semakin dingin suhu suatu planet. Namun, Neptunus bukanlah planet terdingin di tata surya. Gelar itu justru dimiliki oleh Uranus, di sana suhu minimumnya bisa mencapai –224 derajat celcius. Sedangkan di Neptunus hanya sekitar –218 derajat celcius.

Hal ini diduga karena Neptunus memiliki sumber panas internal yang kuat, mungkin berasal dari sisa panas pembentukannya atau kontraksi gravitasi yang masih berlangsung. Energi ini membuat Neptunus memancarkan lebih banyak panas daripada yang diterimanya dari Matahari. Jadi, meski lebih jauh, Neptunus tidak serta-merta menjadi planet yang paling dingin.

Neptunus mungkin jarang disorot, tapi planet ini menyimpan banyak fakta menarik yang sering disalahpahami. Dengan meluruskan berbagai mitos di atas, semoga kamu jadi makin penasaran untuk menjelajahi sisi-sisi tersembunyi dari tata surya kita yang luas ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team