Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ular (commons.wikimedia.org/Arpita Dutta)

Intinya sih...

  • Infeksi parasit adalah penyakit umum pada ular, dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan penurunan berat badan drastis.

  • Infeksi kulit membuat kulit rusak, warna memudar, dan bisa fatal. Perlu perawatan medis intensif untuk mencegahnya.

  • Abses merupakan kantung nanah yang berbahaya bagi ular, karena bisa menyebabkan kesulitan bernafas dan makan serta harus dibasmi dengan hati-hati.

Dahulu, ular memang dianggap sebagai hewan berbahaya dan memiliki hubungan dengan alam ghaib. Alhasil, ular sering dibunuh, dimusnahkan, dan dibasmi secara membabi buat. Untungnya, saat ini banyak orang yang sadar kalau ular juga berhak hidup dan harus dijaga. Gak cuma itu, bahkan ular juga menjelma menjadi hewan peliharaan eksotis.

Dalam hal ini, banyak orang yang memelihara, merawat, memperdagangkan, dan mengembangbiakan ular. Tak beda dari hewan lain, ular yang dirawat juga tak luput dari penyakit. Penyakit pada ular beragam, ada yang ringan, menengah, hingga sanggup merenggut nyawa. Nah, agar ular peliharaanmu selalu sehat, kali ini kita akan membahas beberapa penyakit yang sering menyerang reptil tersebut!

1. Infeksi parasit

ular (commons.wikimedia.org/Frank Vassen)

Dilansir VCA Animal Hospital, infeksi parasit jadi salah satu penyakit paling umum ditemui pada ular. Nah, salah satu parasit yang paling sering menyerang ular adalah helminth atau cacing. Infeksi parasit ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan kekurangan nutrisi, penurunan berat badan yang drastis, masalah pencernaan, sampai kematian. Selain itu, infeksi parasit juga bisa menyebarkan virus dan bakteri.

Biasanya, parasit akan masuk lewat mulut, luka, atau menempel di tubuh ular. Hal ini bisa ditangani dengan beberapa cara seperti pembedahan. Beberapa orang mampu melakukan pembedahan mandiri, namun dalam kasus ekstrem ular harus dibawa ke dokter hewan untuk dilakukan pembedahan secara medis. Jika parah, bahkan infeksi parasit bisa membuat ular kehilangan bagian tubuh.

2. Infeksi kulit

ular (commons.wikimedia.org/Bjorn Lardner, USGS)

Infeksi kulit juga jadi momok bagi ular karena membuat kulit rusak, sisik rusak, warna kulit memudar, pembusukan, hingga kematian. Infeksi kulit bukan penyakit yang bisa sembuh dengan mudah. Pasalnya, kebanyakan kasus infeksi kulit membutuhkan perawatan medis yang intensif dari dokter hewan. Oleh sebab itu, kamu perlu memerhatikan beberapa hal supaya ular peliharaanmu aman dari infeksi kulit.

Laman Veterinary Partner menjelaskan kalau infeksi kulit bisa disebabkan oleh bakteri, jamur, atau luka. Untuk mencegahnya, kamu bisa menjaga kelembaban, suhu, dan menjaga kebersihan kandang. Kandang yang terlalu lembab dan basah bisa jadi tempat yang sempurna bagi jamur untuk berkembang dan menginfeksi kulit ular. Kandang yang kotor juga jadi masalah karena bisa jadi sarang bakteri. Selain itu, kandang kotor juga bisa melukai ular yang akhirnya menjadi pemicu infeksi kulit.

3. Abses

ular (commons.wikimedia.org/Rushenb)

Laman Cleveland Clinic menjelaskan kalau abses merupakan gumpalan atau kantung berisi nanah yang tiba-tiba muncul di tubuh makhluk hidup. Abses bisa muncul di kulit, mulut, atau organ tubuh. Abses cukup berbahaya karena bisa menyebabkan rasa sakit, kesulitan bernafas, bergerak, sampai kesulitan makan. Untuk itu, abses pada ular wajib dibasmi jika tak ingin ular peliharaanmu menderita dan mati.

Abses dapat terjadi karena infeksi bakteri, larva hewan, atau jamur yang masuk ke luka atau ke dalam tubuh. Nah, bakteri, jamur, atau larva itu nantinya akan berkembang di dalam tubuh dan akhirnya memunculkan abses. Penanganan abses cukup mudah, yaitu kamu bisa menusu dan membelah abses. Kemudian, bersihkan sisa nanah atau kotoran di dalamnya. Nah, hal tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. Jika tidak yakin dan tidak bisa melakukannya sendiri lebih baik bawa ular peliharaanmu ke dokter hewan.

4. Penyakit pernafasan

ular (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Tak hanya manusia, ular juga bisa terkena penyakit pernafasan, lho. Penyakit pernafasan pada ular punya banyak jenis, mulai dari hidung tersumbat, pilek, sampai infeksi pernafasan yang parah. Dilansir SwellReptiles, salah satu penyakit pernafasan yang paling umum dan berbahaya adalah respiratory tract infection yang disebabkan oleh infeksi jamur pada paru-paru.

Untuk mencegah penyakit pernafasan kamu bisa menjaga kebersihan dan kenyamanan kandang ular. Jika kandang bersih, rapi, kelembabannya pas, dan suhunya pas maka ular akan hidup tenang dan jamur tidak bisa berkembang dan menginfeksi ular. Nah, jika ular sudah terlanjur terkena penyakit pernafasan maka kamu harus membawanya ke dokter hewan.

5. Penyakit pencernaan

ular (commons.wikimedia.org/Oliver Neuman)

Dilansir berbagai sumber, penyakit pencernaan biasanya terjadi karena infeksi bakteri dan jamur. Penyakit pencernaan bukan sesuatu yang remeh karena bisa membuat ular kehilangan nafsu makan, sulit buang air, muntah-muntah, memicu diare, dan bahkan bisa membunuh ular dengan perlahan. Salah satu penyakit pencernaan yang kerap menyerang ular adalah gastrointestinal tract infection. Sama seperti penyakit pernafasan, terkadang penyakit pencernaan sulit disembuhkan sehingga kamu harus membawa ular peliharaan ke dokter hewan.

Mau seganas dan seberbahaya apapun, ternyata ular tak luput dari berbagai penyakit. Ada yang menyerang kulit, penafasan, hingga pencernaan. Gejala, efek, dan cara mengobatinya juga beragam. Nah, jika tak ingin ular peliharaanmu terkena penyakit maka kamu harus memerhatikan banyak hal, seperti kondisi kandang, makanan, dan kesehatan ular.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team