5 Fakta Ular Pinus Timur, Penampilannya Bisa Menipu Mata!

Pernah dengar nama ular pinus timur (Pituophis melanoleucus)? Mereka termasuk salah satu yang paling besar di area persebaran mereka. Rata-rata panjang ular ini sekitar 120—130 cm, tetapi beberapa individu mampu mencapai panjang 254 cm dengan bobot antara 1,8—4 kg. Nama Latin ular ini, yakni melanoleucus berasal dari warna dominan pada sisik mereka, yakni hitam (melano) dan putih (leucos).
Ciri khas dari tubuh ular pinus timur terletak pada bagian kepala yang kecil kalau dibandingkan lebar tubuh, tapi runcing dan punya sisik besar layaknya ular berbisa. Selain itu, ada sekitar 27—37 baris sisik dengan pola bercak hitam, cokelat, atau kemerahan pada keseluruhan tubuh mereka. Nah, kali ini, kita akan berkenalan dengan si ular pinus timur dengan membahas beberapa fakta menarik yang mereka miliki. Jadi, jangan sampai ketinggalan pembahasan di bawah ini, ya!
1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

Ular pinus termasuk kelompok ular dari Dunia Baru yang ditemukan di sekitar Amerika Utara. Dilansir Animalia, reptil yang satu ini ternyata hewan endemik dari Amerika Serikat. Secara spesifik, ular pinus timur ditemukan di sekitar timur laut dan tenggara Negeri Paman Sam, meliputi negara bagian Alabama, Kentucky, Georgia, Florida, Louisiana, Mississippi, North Carolina, New Jersey, South Carolina, Tennessee, Delaware, dan Virginia.
Mengingat luasnya persebaran, ular pinus timur jadi mampu tinggal di banyak jenis habitat. Mereka diketahui berada di sekitar hutan pinus, padang rumput, semak belukar, sampai kawasan pertanian manusia. Utamanya, ular ini memilih lokasi yang terdapat tanah berpasir dengan sedikit vegetasi karena mereka tergolong terestrial alias banyak menghabiskan waktu di tanah ketimbang memanjat pohon.
Untuk urusan makanan, ular pinus timur tentu tergolong hewan karnivor sejati. Pilihan makanan mereka adalah mamalia kecil dan pengerat, burung, telur, kadal, dan serangga. Ular ini termasuk hewan diurnal sehingga aktivitas mencari makan lebih banyak dilakukan saat siang hari, sementara waktu malam dimanfaatkan untuk beristirahat.
2. Lebih suka berada di dalam tanah

Seperti yang disebutkan sebelumnya, ular pinus timur termasuk hewan terestrial dan selalu tinggal di dekat tanah yang mudah digali. Hal ini ada hubungannya dengan cara ular ini hidup, dimana mereka lebih banyak menghabiskan waktu di dalam tanah. Lubang tersebut dapat diperoleh ular pinus timur dari bekas hewan lain ataupun digali sendiri.
Dilansir Animal Diversity, kemampuan menggali tanah dari ular yang satu ini ditunjang dengan sisik rostral yang besar serta moncong yang cenderung runcing. Mereka akan menggeliat di lokasi yang diinginkan dan mulai mengeruk tanah secara perlahan. Ular pinus timur sangat membutuhkan lubang di dalam tanah sebagai tempat beristirahat, menjaga temperatur tubuh, sampai bersembunyi dari kejaran predator. Kalau ada peruntungan, mereka pun dapat mencari lubang milik hewan kecil yang berpotensi jadi makanan.
Selain itu, menariknya ular yang satu ini punya kebiasaan untuk hibernasi, lho. Setiap musim dingin di wilayah persebaran, ular pinus timur akan mencari lubang terdekat dan cukup dalam untuk tidur dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya, periode hibernasi ular ini dimulai antara akhir November sampai awal Maret.
3. Apakah mereka termasuk ular berbisa?

Kalau melihat penampilan luar, kita mungkin saja tertipu oleh ular pinus timur. Pasalnya, sisik area kepala yang besar dan tatapan mata ular ini mengingatkan kita dengan sosok ular kobra. Selain itu, corak sisik di tubuh mereka terlihat identik dengan ular derik. Maka dari itu, tak heran kalau kita mengira ular yang satu ini termasuk golongan ular berbisa. Padahal, sebenarnya ular pinus timur tidak berbisa dan lebih mengandalkan kekuatan lilitan untuk melumpuhkan mangsa.
Meskipun demikian, ular pinus timur sudah beradaptasi untuk meniru perilaku ular berbisa sehingga banyak hewan yang memilih menghindari ular ini. AZ Animals melaporkan, ular yang satu ini akan meniru suara desisan, postur tubuh, sampai menggerak-gerakkan ekor layaknya ular derik. Mimikri terhadap ular derik ini tentu sangat efektif bagi beberapa predator potensial dari ular pinus timur. Malahan, manusia yang tidak tahu soal ciri ular ini pun pasti langsung mengira mereka sebagai ular derik. Padahal, sebenarnya ular pinus timur tidak berbahaya bagi manusia, walaupun gigitan dari ular ini tetap terasa sangat menyakitkan.
4. Sistem reproduksi

Musim kawin bagi ular pinus timur biasanya berlangsung antara bulan April—Mei. Reptil ini tergolong hewan poligini alias jantan akan kawin dengan beberapa betina dalam satu musim kawin. Sebab, batas wilayah seekor jantan kadang bersinggungan dengan beberapa betina. Selain itu, kalau kebetulan bertemu jantan lain selama musim kawin, potensi pertarungan antar sesama jantan untuk memperebutkan betina di sekitar sering terlihat.
Ular pinus timur termasuk hewan ovipar alias bertelur. Setelah bereproduksi, betina akan mencari lubang terdekat dan mulai bertelur di dalamnya. Dilansir Animal Diversity, para betina dapat menghasilkan 3—24 butir telur dengan ukuran relatif besar dalam satu musim kawin. Telur-telur tersebut akan menjalani masa inkubasi selama 51—100 hari dan betina menjaga sendiri telur tersebut sampai menetas. Saat baru lahir, anak ular pinus timur sudah punya ukuran dengan panjang 30—58 cm dan bobot 23—60 gram.
Setelah anak keluar dari telur, betina akan langsung meninggalkan mereka supaya langsung hidup secara mandiri. Untuk mencapai kematangan seksual, ular pinus timur butuh waktu selama 3 tahun. Sementara itu, usia yang mampu dicapai reptil ini berkisar 4—22 tahun.
5. Status konservasi

Menyadur catatan IUCN Red List, status konservasi ular pinus timur sebenarnya ada pada kategori risiko rendah (Least Concern). Akan tetapi, tren populasi yang dialami spesies ini justru cenderung menurun dari tahun ke tahun. Diperkirakan bahwa dalam 10 tahun ke belakang, pengurangan populasi ular pinus timur hampir menyentuh angka 10 persen, angka yang sebenarnya tidak sampai menurunkan status konservasi, tapi tetap mengkhawatirkan.
Dilansir Animalia, penyebab utama penurunan populasi ular pinus timur adalah kerusakan habitat karena pembukaan lahan oleh manusia. Belum lagi, mereka sering ditangkap untuk dijadikan hewan peliharaan ataupun tak sengaja tertabrak kendaraan ketika melintas ke jalanan. Kalau kondisi ini terus terjadi tanpa ada tindakan perlindungan, bisa saja populasi ular yang satu ini terus turun sampai membuat status konservasi mereka ikut turun.
Padahal, ular pinus timur tergolong reptil yang memainkan peran penting bagi ekosistem dan menguntungkan manusia. Ingat makanan mereka yang sebagian besar diisi oleh pengerat dan mamalia kecil? Nah, bagi spesimen yang hidup di area pertanian atau perkebunan manusia, kehadiran ular pinus timur jelas menolong petani untuk mengontrol populasi hama yang sering memakan tanaman.