Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
salamander raksasa cina, salah satu salamander terbesar (commons.wikimedia.org/Petr Hamerník)

Intinya sih...

  • Salamander raksasa cina Andrias davidianus panjangnya mencapai 1.8 meter dan bobotnya bisa mencapai 59 kilogram

  • Salamander raksasa jepang Andrias japonicus memiliki panjang maksimal 1.5 meter dan bobot sekitar 25 kilogram

  • Amphiuma berjari dua merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari, sulit digenggam oleh manusia, dan bisa menghasilkan sekitar 200 butir telur dalam satu masa reproduksi

Selain kodok dan katak, ada satu jenis amfibi lain yang cukup terkenal, yaitu salamander. Sebagai amfibi, salamander juga mengalami proses metamorfosis, punya kulit licin, dan hidup di daerah lembap. Uniknya, salamander sering dikira sebagai reptil karena bentuk tubuhnya yang mirip dengan kadal.

Secara umum, salamander merupakan hewan kecil dengan panjang yang hanya sekitar 5 - 20 centimeter. Uniknya, ada beberapa salamander yang bisa tumbuh hingga lebih dari 1 meter. Gak cuma besar, mereka juga unik, menarik, bahkan terbilang aneh. Lebih lanjut, mari kita bahas lima spesies salamander terbesar di dunia agar kamu makin mengenal hewan tersebut.

1. Salamander raksasa cina

salamander raksasa cina (commons.wikimedia.org/Petr Hamerník)

Andrias davidianus atau salamander raksasa cina merupakan salamander dan amfibi terbesar nomor satu di dunia. Bayangkan saja, panjang maksimalnya ada di angka 1.8 meter dan bobotnya bisa mencapai 59 kilogram. Ia punya tubuh berwarna abu-abu gelap, kulit bergelambir, badan pipih, dan kepala membulat. Seperti amfibi lain, hewan yang berasal dari Cina ini sangat suka hidup di air, khususnya di sungai yang jernih.

Dilansir Edge of Existence, salamander raksasa cina merupakan hewan terancam punah dan masuk ke kategori critically endangered (sangat terancam). Perburuan liar, polusi, dan kerusakan habitat jadi beberapa faktor yang mengancam populasi hewan ini. Selain itu, hewan ini juga membutuhkan habitat yang khusus. Spesifiknya, hewan pemakan invertebrata ini hanya bisa hidup di sungai dengan suhu sekitar 20 hingga 28 °C.

2. Salamander raksasa jepang

salamander raksasa jepang (commons.wikimedia.org/Laika ac)

Hewan dengan nama ilmiah Andrias japonicus ini merupakan kerabat dekat dari salamander raksasa cina. Mereka punya ciri fisik, perawakan, bahkan wilayah penyebaran yang berdekatan. Dilansir Animal Diversity Web, salamander raksasa jepang punya panjang maksimal 1,5 meter dan bobot sekitar 25 kilogram. Ia memang terancam, namun statusnya tidak separah saudaranya yang ada di Negeri Tirai Bambu.

Salamander raksasa jepang secara penuh hidup di dalam air dan bisa dijumpai di Honshu, Shikoku, dan Kyushu. Habitatnya terbatas pada sungai yang jernih dan bersuhu dingin. Jika suhu air terlalu panas, maka hal tersebut bisa membunuh amfibi ini. Salamander raksasa jepang bisa mengeluarkan cairan lengket dari tubuhnya. Gak cuma itu, ia juga memiliki penglihatan yang buruk.

3. Amphiuma berjari dua

amphiuma berjari dua (commons.wikimedia.org/Brian Gratwicke)

Sekilas, Amphiuma means atau amphiuma berjari dua memiliki tubuh yang memanjang seperti ular dan cacing. Uniknya, ia tetap memiliki kaki kecil yang merupakan organ vestigial dan sudah tidak berfungsi. Dilansir SREL Herp, hewan sepanjang 1.1 meter ini bisa dijumpai di pesisir timur Amerika Serikat. Umumnya, salamander ini bisa dijumpai di sungai, danau, rawa, dan area lembap lain.

Amphiuma berjari dua merupakan hewan nokturnal yang aktif di malam hari. Tubuhnya juga sangat licin sehingga sulit digenggam oleh manusia. Di alam liar, ia termasuk predator yang sering memakan ikan, serangga, kecebong, kodok, dan lobster air tawar. Terakhir, amfibi ini bisa menghasilkan sekitar 200 butir telur dalam satu masa reproduksi.

4. Amphiuma berjari tiga

amphiuma berjari tiga (commons.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Dilansir Caudata Culture Species Entry, hewan dengan nama ilmiah Amphiuma tridactylum ini mampu tumbuh hingga sepanjang 1 meter. Memang lebih kecil dari amphiuma berjari dua, namun jauh lebih besar dari spesies salamander lain. Penyebaranya juga lebih luas dari amphiuma berjari dua karena ia bisa menghuni wilayah Alabama, Texas, Missouri, Arkansas, Tennessee, hingga Kentucky.

Di alam liar, salamander ini sering bersembunyi di dasar air atau di sela-sela batu. Ia merupakan hewan pemalu dan jarang naik ke permukaan air. Misal pun naik, biasanya hal tersebut hanya dilakukan di malam hari. Makanan utamanya mencakup ikan, kodok, krustasaea, cacing, dan serangga. Uniknya, hewan ini juga memiliki kemampuan biofluorescence atau menyala di dalam gelap.

5. Siren besar

siren raksasa (commons.wikimedia.org/kcthetc1)

Laman iNaturalist menjelaskan kalau Siren lacertina atau siren besar memiliki bentuk tubuh yang unik. Pertama, ia hanya memiliki dua kaki depan dan tanpa kaki belakang. Kemudian, salamander ini juga memiliki insang eksternal yang berlokasi di bagian belakang kepalanya. Ukurannya juga besar di mana hewan ini punya panjang 1.5 meter dan bobot maksimal sekitar 1 kilogram.

Sayangnya, hewan ini memiliki penglihatan yang buruk. Untuk mendeteksi mangsa, ia memgandalkan organ jacobson yang sudah dimodifikasi. Sama seperti salamander lain di daftar ini, siren besar merupakan hewan nokturnal dan biasanya terlihat di semak-semak dan area lembap. Soal penyebaran, siren besar bisa dijumpai di daerah Amerika Serikat hingga Meksiko.

Mungkin, salamander memang tidak seterkenal kodok atau katak. Uniknya, ternyata salamander jauh lebih besar dari kedua amfibi tersebut. Selain besar, salamander-salamander tersebut juga menunjukan segudang keunikan dan ciri khas. Oleh sebab itu, mereka merupakan hewan eksotis yang eksistensinya wajib dilindungi oleh semua orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team