5 Spesies Ikan Pari Paling Unik, Ternyata Ada di Indonesia! 

Marbled whipray merupakan salah satu spesies endemik yang langka di Asia Tenggara. Telah diketahui bahwa habitatnya yang berpencar dan mencakup beberapa sungai di Indonesia, Kamboja, serta Thailand.

Di Indonesia, pari ini hidup di Sungai Kapuas dan Mahakam (Kalimantan), serta yang paling baru ditemukan di Sungai Musi (Sumatra Selatan). Sayangnya, polusi industri dan teknik memancing yang tidak bertanggung jawab sangat menggerus populasi hewan ini. Berdasarkan data dari The International Union for Conservation of Nature's Red List of Threatened Species (IUCN), mereka kini masuk dalam kategori "terancam punah".

Ikan yang memiliki nama ilmiah Fluvitrygon oxyrhynchus ini mendapatkan namanya dari anatomi dan motif pada tubuhnya. Corak indah yang mirip seperti marmer berwarna putih-kelabu-cokelat merupakan karakteristik umum marbled whipray. Mereka juga memiliki ekor seperti cambuk tanpa duri beracun yang panjangnya jauh melebihi badannya.

Ocellated electric ray adalah spesies yang mampu menghasilkan listrik dari tubuhnya sama seperti belut listrik. Dengan nama ilmiah Diplobatis ommata, pari yang juga memiliki nama lain pacific dwarf numbfish ini berdomisili di pesisir pantai beberapa negara Amerika Latin, seperti Meksiko, Guatemala, Panama, dan Kolombia.

Listrik yang dimiliki pari ini berguna untuk menyetrum ikan-ikan kecil yang akan dimangsa dan menakuti hewan lain yang mengganggu. Selain itu, karakteristik ini juga sering dimanfaatkan sebagai terapi atau "obat" pada zaman Romawi Kuno.

Yang lebih menarik lagi, sebuah karakteristik tambahan pada ocellated electric ray yang tidak dimiliki belut listrik adalah adanya motif indah di seluruh bagian tubuhnya. Mereka juga memiliki bintik besar cokelat atau hitam di punggung yang sering disebut dengan "mata palsu". 

Guitarfish adalah ikan pari yang memiliki tubuh seperti hiu. Wajahnya yang pipih melebar dan badannya yang panjang merupakan alasan para ilmuwan menamakannya "ikan gitar" agar lebih mudah dikenali oleh orang awam.

Salah satu jenisnya yang cukup menarik adalah atlantic guitarfish yang juga merupakan spesies yang berukuran paling kecil, yaitu maksimal 78 sentimeter. Seperti namanya, hewan ini hidup di pesisir pantai berbagai negara di Benua Amerika yang menghadap ke Samudra Atlantik, seperti Amerika Serikat (Florida dan Texas), Meksiko, Honduras, dan Brasil.

Pari dengan nama ilmiah Pseudobatos lentiginosus ini dominan bewarna cokelat dan memiliki bintik putih yang tersebar acak di sepanjang tubuhnya. Itulah kenapa mereka juga sering disebut sebagai freckled guitarfish. Namun, hal yang paling tidak biasa dari ikan ini adalah moncongnya yang agak tembus cahaya.

Berbeda dengan yang sebelumnya, guitarfish ini adalah salah satu spesies raksasa yang dapat mencapai panjang maksimal 2,7 meter. Bowmouth guitarfish, dengan nama ilmiah Rhina ancylostoma, juga merupakan spesies yang cakupan habitatnya paling luas. Di antaranya Indonesia (Laut Jawa dan Arafura) serta semua negara di Asia Tenggara, Australia, China, Teluk Persia, Laut Merah, dan sepanjang pantai timur Benua Afrika. 

Nama ikan ini berasal dari bentuk mulutnya yang membulat seperti lengkungan busur panah. Selain itu, adanya beberapa baris duri kecil di atas kepala, garis kelabu, dan bintik putih di sepanjang badan membuat pari ini terlihat sangat artistik. Berbeda dari ikan gitar atlantik, Bowmouth guitarfish memiliki moncong yang benar-benar solid dan kaku. 

Largetooth sawfish adalah salah satu spesies yang berbeda dan berukuran paling besar karena bisa mencapai lebih dari 6 meter. Mereka hidup di kawasan yang terpencar di berbagai belahan dunia, misalnya Asia Tenggara (termasuk Indonesia), Australia, Papua Nugini, India, pantai timur Afrika, dan Laut Karibia.

Di samping luasnya cakupan habitat, pari ini sesungguhnya berada di status "sangat terancam punah" menurut data IUCN. Ini terjadi karena tingginya tingkat pemancingan ilegal terhadap mereka.

Ikan ini memiliki ciri khas berupa moncong yang memanjang dan terdapat rentetan gigi yang banyak dan berukuran besar pada kedua sisinya. Struktur anatominya yang secara fisik mirip dengan gergaji ini berfungsi untuk menyabet dan mendeteksi mangsa di dasar laut.  

Sebagai kesimpulan, tentu masih sangat banyak jenis ikan pari lainnya yang tidak kalah unik baik dari segi bentuk atau fitur tubuh, warna dan corak, dan lain sebagainya. Kelima spesies ikan pari yang baru saja diulas sudah cukup mewakili keragaman golongan ikan ini yang mungkin belum banyak yang tahu.