5 Tempat di Dunia dengan Air Mendidih Alami, Bisa Memasak Tanpa Api!

Air mendidih alami adalah salah satu fenomena geotermal yang menunjukkan kekuatan luar biasa dari aktivitas panas bumi di bawah permukaan Bumi. Proses ini terjadi ketika air tanah dipanaskan oleh magma atau batuan panas di dalam kerak bumi, menghasilkan mata air panas yang kaya mineral dan, dalam beberapa kasus, mencapai suhu mendidih.
Menariknya, di beberapa tempat di dunia, fenomena ini tidak hanya menjadi daya tarik wisata tetapi juga dimanfaatkan untuk memasak makanan tanpa memerlukan api.
Berikut adalah lima tempat di dunia dengan air mendidih alami yang tidak hanya memukau tetapi juga menunjukkan bagaimana alam dapat digunakan secara kreatif dan berkelanjutan.
1. Beppu, Jepang

Sebagai wilayah geotermal aktif, Prefektur Oita di Jepang menjadi rumah bagi Beppu, yang dikenal secara global karena kelimpahan sumber air panasnya. Lebih dari 2.000 sumber onsen dapat ditemukan di kota ini, sehingga menjadi salah satu daerah dengan konsentrasi onsen tertinggi di dunia.
Secara ilmiah, aktivitas vulkanik di bawah permukaan memanaskan air tanah, yang kemudian muncul ke permukaan sebagai mata air panas yang kaya mineral. "Jigoku" (neraka) Beppu adalah daya tarik yang memamerkan manifestasi dramatis dari aktivitas hidrotermal ini, dengan kolam air panas yang unik dengan warna-warna cerah dan suhu ekstrem.
Pemanfaatan panas bumi di Beppu meluas ke metode memasak tradisional yang dikenal sebagai "Jigoku-Mushi," di mana makanan dikukus menggunakan uap dari mata air panas, memanfaatkan energi panas bumi untuk menyiapkan makanan yang lezat dan bergizi.
2. Rotorua, Selandia Baru

Terletak di jantung Pulau Utara Selandia Baru, Rotorua adalah salah satu wilayah dengan aktivitas geotermal paling aktif di dunia. Kota ini menawarkan pemandangan unik berupa geyser yang menyembur, kolam lumpur mendidih, dan mata air panas yang mengepul.
Aktivitas geotermal ini telah dimanfaatkan oleh penduduk asli Māori selama berabad-abad, tidak hanya untuk keperluan sehari-hari seperti mandi dan memanaskan rumah, tetapi juga untuk memasak makanan secara alami.
Tradisi ini masih dapat dilihat hingga kini, memberikan gambaran bagaimana kekuatan alam dapat digunakan secara praktis. Dengan suasana vulkanik yang khas dan budaya Māori yang kaya, Rotorua menjadi destinasi yang memadukan keindahan alam dengan warisan budaya yang mendalam.
3. Hengill, Islandia

Hengill, yang terletak di Islandia, memiliki aktivitas vulkanik di bawah permukaan bumi yang menghasilkan uap dan panas melimpah. Hal ini menciptakan mata air panas alami yang tidak hanya menjadi daya tarik wisata, tetapi juga dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan praktis.
Salah satu pengalaman unik yang ditawarkan di kawasan ini adalah memanggang roti dengan cara menguburnya di tanah yang dipanaskan secara geotermal, menunjukkan bagaimana energi panas bumi dapat digunakan secara langsung tanpa memerlukan bahan bakar tambahan.
Selain itu, Hengill juga berperan penting dalam pengembangan energi terbarukan di Islandia, dengan pembangkit listrik tenaga panas bumi yang memasok energi ramah lingkungan ke berbagai wilayah. Kombinasi antara keindahan alam dan inovasi teknologi menjadikan Hengill sebagai contoh nyata potensi besar energi geotermal.
4. Furnas, Azores, Portugal

Dikenal karena aktivitas vulkaniknya, Furnas terletak di pulau São Miguel, Azores. Daerah ini dipenuhi dengan sumber air panas, fumarol, serta kolam lumpur mendidih. Proses geotermal di kawasan ini terjadi akibat magma yang berada dekat dengan permukaan bumi, menciptakan suhu tinggi yang memungkinkan fenomena alam unik ini.
Yang menarik, terdapat tradisi memasak Cozido das Furnas, di mana bahan makanan dimasukkan ke dalam panci dan dikubur di tanah panas selama enam hingga tujuh jam. Metode memasak ini tidak hanya menghasilkan hidangan yang lezat, tetapi juga menunjukkan bagaimana energi panas bumi dapat dimanfaatkan secara efisien untuk keperluan kuliner.
Tak hanya itu, pengunjung dapat menikmati berbagai sumber air mineral dengan sifat terapeutik yang berbeda, menjadikan Furnas sebagai destinasi sempurna untuk eksplorasi ilmiah dan pengalaman kuliner yang tak terlupakan.
5. El Tatio Geyser Field, Chili

El Tatio, yang terletak di Pegunungan Andes utara Chili, adalah ladang geyser terbesar di Belahan Bumi Selatan dan salah satu yang tertinggi di dunia, berada pada ketinggian sekitar 4.320 meter di atas permukaan laut. Aktivitas vulkanik di kawasan ini menciptakan geyser, mata air panas, dan fumarol, membentuk lanskap yang dipenuhi uap serta mineral.
Keunikan lainnya adalah keberadaan mikroorganisme ekstremofil yang hidup di lingkungan panas ini, memberikan wawasan tentang kemungkinan kehidupan di planet lain. Selain menjadi objek wisata alam yang menakjubkan, El Tatio juga berperan sebagai lokasi penelitian geotermal, meskipun pengembangannya sempat terhenti akibat insiden blowout pada tahun 2009. Dengan keindahan alamnya dan nilai ilmiahnya, El Tatio menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan dan peneliti geotermal.
Lebih dari sekadar fenomena alam, air mendidih alami adalah pengingat akan keharmonisan antara manusia dan bumi, serta pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem untuk generasi mendatang.