Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Burung Jalak
ilustrasi jalak telinga biru (wikimedia.org/Sascha Wenninger)

Intinya sih...

  • Jalak telinga biru memiliki habitat yang luas, dari hutan lebat hingga taman kota, dan tinggal di wilayah yang sama sepanjang tahun.

  • Tampilan fisiknya mirip batu permata hidup dengan bulu biru metalik, matanya berwarna kuning terang, dan ukurannya sekitar 22 cm.

  • Burung ini merupakan omnivora yang memakan serangga, buah-buahan, biji-bijian, bahkan nektar, serta hidup berkelompok dalam kawanan besar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Burung memiliki jenis yang sangat beragam, dengan ciri khas dan habitat yang berbeda-beda. Salah satu burung yang cukup mencolok adalah greater blue-eared starling atau jalak telinga biru (Lamprotornis chalybaeus). Burung ini hidup di wilayah Afrika Sub-Sahara dan sering ditemukan di area terbuka seperti sabana, lahan pertanian, hingga taman kota. Warna bulunya yang biru mengilap menjadikannya tampak menonjol, apalagi jika terkena pantulan sinar matahari.

Tidak seperti burung lain yang cenderung menyendiri, jalak telinga biru justru lebih sering terlihat dalam kelompok besar. Selain penampilannya yang menarik, burung ini juga memiliki perilaku unik yang jarang diketahui. Apa saja fakta menarik dari burung bercahaya biru ini? Yuk, simak ulasan lengkapnya di bawah ini!

1. Memiliki habitat yang luas

ilustrasi jalak telinga biru (wikimedia.org/Rod Waddington)

Dilansir laman Birds of the world, jalak telinga biru adalah penghuni khas kawasan Afrika Sub-Sahara dan dikenal memiliki adaptasi habitat yang luas. Ia tidak terbatas hanya pada hutan lebat atau savana terbuka, melainkan juga sering ditemukan di dekat pemukiman manusia, taman kota, dan area pertanian.

Di daerah pedesaan, burung ini kerap terlihat bertengger di pohon akasia atau semak-semak saat mengintai mangsa serangga. Sementara di kawasan urban, mereka cukup nyaman hidup berdampingan dengan manusia dan sering terlihat di tiang listrik atau bangunan tinggi.

Spesies ini juga dikenal sebagai burung non-migran, artinya mereka tinggal di wilayah yang sama sepanjang tahun. Keberadaannya yang tersebar luas menjadikannya salah satu burung paling umum dan mencolok di Afrika.

2. Memiliki tampilan layaknya batu permata hidup

ilustrasi jalak telinga biru (wikimedia.org/Steve Evans)

Salah satu hal paling mencolok dari burung ini adalah tampilan fisiknya yang nyaris seperti batu permata hidup. Dilansir laman Animalia, bulu-bulunya berwarna biru metalik dengan pantulan ungu dan hijau tergantung sudut cahaya, hasil dari struktur mikroskopis bulu, bukan pigmen.

Matanya berwarna kuning terang dan menciptakan kontras mencolok yang menjadikannya mudah dikenali bahkan dari kejauhan. Burung ini berukuran sekitar 22 cm, tergolong sedang, dengan paruh hitam dan tubuh ramping yang memudahkannya bermanuver cepat.

Penampilannya yang mengilap bukan hanya hiasan semata, tetapi juga digunakan dalam komunikasi antar-individu dan saat musim kawin. Pada jantan, kilau warnanya sering dimanfaatkan untuk menarik perhatian betina dan menunjukkan dominasi.

3. Memakan hampir semua jenis makanan yang tersedia

ilustrasi jalak telinga biru (wikimedia.org/Derek Keats)

Dilansir laman Animalia, jalak telinga biru merupakan omnivora yang berarti ia memakan hampir semua jenis makanan yang tersedia. Menu utamanya adalah serangga seperti belalang, jangkrik, dan semut, namun ia juga menyukai buah-buahan, biji-bijian, bahkan nektar.

Burung ini kerap terlihat berjalan cepat di tanah saat berburu. Di sisi lain, ia juga cukup cerdas dalam memanfaatkan lingkungan, seperti mengais makanan di dekat pasar atau mengikuti hewan besar untuk mencari mangsa yang terganggu oleh pergerakan mereka.

Dalam kelompok, mereka kadang mencari makan bersama, yang meningkatkan efisiensi dan mengurangi risiko predator. Saat musim buah, mereka dapat berubah menjadi pemakan buah aktif dan ikut menyebarkan biji ke berbagai tempat.

4. Hidup berkelompok dalam kawanan yang besar

ilustrasi jalak telinga biru (wikimedia.org/Atamari)

Dilansir laman Birda, burung ini dikenal sebagai spesies sosial yang hidup berkelompok dalam kawanan besar, sering kali terdiri dari puluhan hingga ratusan individu. Interaksi antaranggota kelompok sangat aktif, mulai dari mencari makan bersama hingga membangun sarang berdekatan. Mereka juga melakukan perawatan bulu secara berpasangan atau kelompok.

Burung ini jarang terlihat sendiri; bahkan saat bertengger pun mereka saling berdekatan dan berkomunikasi dengan suara-suara nyaring. Dalam kelompok campuran spesies pun, mereka tetap mampu menjaga identitas sosialnya.

Kehidupan berkelompok ini juga menjadi strategi bertahan dari ancaman predator, karena lebih banyak mata yang berjaga. Selain itu, struktur sosial ini memudahkan proses pengasuhan anak dan pertukaran informasi lokasi makanan.

5. Bersimbiosis dengan mamalia besar

ilustrasi jalak telinga biru (wikimedia.org/Francesco Veronesi)

Dilansir laman MpalaLive, salah satu fakta menarik dari jalak telinga biru adalah kebiasaannya mengikuti hewan mamalia besar seperti kerbau, hingga gajah. Hubungan ini bersifat komensalisme, di mana burung mendapat manfaat tanpa merugikan hewan yang diikutinya.

Ketika hewan besar bergerak, mereka secara tidak langsung mengusir serangga dari semak atau rumput tinggi, yang kemudian langsung disambar oleh burung ini. Kadang, burung ini juga terlihat hinggap di punggung hewan besar tersebut, meskipun tidak memakan kutu layaknya burung pemakan parasit. Pola ini sering diamati di dataran Afrika yang luas dan terbuka, di mana sumber makanan bisa tersebar.

6. Berperilaku agresif ketika melindungi wilayah dan sarangnya

ilustrasi jalak telinga biru (wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Dilansir laman Birds of the World, di balik sifat sosialnya yang hangat, jalak telinga biru memiliki sisi agresif dan protektif saat menyangkut urusan sarang. Burung ini akan melawan hewan lain, termasuk burung pemangsa seperti elang atau gagak, jika mereka mendekati wilayah sarangnya.

Lokasi sarang biasanya berada di lubang pohon, celah dinding, atau ruang kecil yang sulit dijangkau oleh predator. Selama musim berkembang biak, pasangan burung ini akan secara bergantian menjaga sarang dan memberi makan anak-anak mereka. Teriakan keras dan gerakan cepat digunakan untuk mengintimidasi penyusup yang mencoba mendekati sarangnya.

Jalak telinga biru tidak hanya dikenal karena bulunya yang berkilau, tapi juga karena perannya dalam menjaga keseimbangan alam. Burung ini membantu menyebarkan biji-bijian dan memangsa serangga yang bisa merusak tanaman. Salah satu perilaku menarik dari burung ini adalah kecenderungannya untuk bertelur di sarang burung lain. Meski tidak sepenuhnya seperti burung cuckoo, perilaku ini menunjukkan bahwa mereka bisa beradaptasi dengan berbagai kondisi. Unik dan penuh warna, jalak telinga biru memang layak jadi sorotan di antara burung-burung Afrika lainnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team