6 Karakteristik Arsitektur Masjid Agung Sheikh Zayed Abu Dhabi

Warna putih mendominasi desain dari Masjid Agung Sheikh Zayed. Selain melambangkan kesucian dan kemurnian, warna putih juga memberikan keteduhan dan ketenangan dalam menjalankan ibadah.

Arsitek Youssef Abdelke mengambil inspirasi dari beberapa sumber masjid dan gaya arsitek Moor dan Arab Klasik. Ia juga memilih bahan alami yang dianggap memiliki kualitas yang tahan lama yang didatangkan dari berbagai negara.

Sebagai salah satu masjid terbesar di dunia, Masjid Agung Sheikh Zayed mampu menampung banyak jamaah. Masjid ini dapat menampung lebih dari 40.100 orang. Pada ruang salat utama memiliki kapasitas 7.000 orang, terdapat dua ruang salat yang lebih kecil, salah satunya adalah ruang salat wanita dengan kapasitas masing-masing 1.500 orang.

Masjid Sheikh Zayed memiliki tiga gaya kaligrafi yang digunakan diseluruh masjid dan dirancang oleh Mohammed Mandi Al Tamimi dari U.E.A, Farouk Haddad  dari Suriah dan Mohammed Allam dari Yordania. Pada dinding kiblat terdapat kaligrafi Kufi tradisional yang bertuliskan 99 nama Allah SWT. 

Didalam masjid terdapat karpet yang dianggap sebagai karpet terbesar didunia yang dirancang oleh seniman Iran, Ali Khaliqi. Karpet ini memiliki ukuran 5.625 m2 dengan berat 35 ton. Sebagian besar materialnya terbuat dari bahan wol yang berasal dari Selandia baru dan Iran. 

Selain itu, Masjid Sheikh Zayed juga memiliki tujuh lampu gantung yang terdiri dari jutaan kristal Swarovski. Lampu gantung tersebut dianggap sebagai lampu gantung terbesar ketiga di dunia dengan diameter 10 m dan tinggi 15 m.

Selain desain yang menarik, teknik pencahayaan yang unik juga diterapkan di Masjid Sheikh Zayed. Dirancang oleh arsitek pencahayaan Speirs and Major Associates, sehingga mampu menampilkan sisi estetik dari proyeksi fase bulan.

Pada malam hari, tiang-tiang masjid dicerminkan di kolam-kolam sepanjang arcade. Marmer bertatahkan mutiara di kolom ruang salat utama menambah kesan estetik dengan teknik pencahayaan yang tepat.

Selain itu pada interior masjid, pada dinding kiblat juga dilengkapi pencahayaan serat optik halus.

Selain sebagai tempat ibadah bagi umat Islam, masjid ini juga berfungsi sebagai pusat pembelajaraan melalui kegiatan budaya pendidikan dan program bagi para pengunjung.

Terdapat juga perpustakaan yang menyediakan buku-buku dan publikasi mengenai mata pelajaran Islam berupa sains, kaligrafi dan seni, serta beberapa publikasi langka. Bahasa yang digunakan untuk koleksi bukunya terdiri dari berbagai bahasa, termasuk bahasa Arab, Inggris, Spanyol, Italia, Jerman, Prancis dan Korea.

Masjid Agung Sheikh Zayed merupakan mahakarya arsitektur modern yang mengagumkan. Terinspirasi dari berbagai desain dan gaya arsitektur modern serta pemilihan material terbaik dari berbagai negara, para arsitek mampu menghasilkan karya desain yang luar biasa.